Al-kisah, ada seorang lelaki tua yang pekerjaannya sebagai Petani Kangkung
dengan kehidupannya sangat sederhana. Ia hanya memiliki satu rumah terbuat
dari gubug kayu, memiliki seorang istri, dua orang anak dan satu buah sepeda
tua. Suatu ketika, ia pergi besama anak dan istrinya naik sepeda ke sebuah
taman. Sesampainya di taman tersebut, ia bermain bola bersama mereka. Ia
tertawa riang bersama keluarganya.
Tidak lama kemudian datanglah seorang laki-laki bermobil mewah
menghampirinya, lalu ia berkata, "Saya perhatikan dari tadi Bapak
kelihatannya bahagia sekali, kalau boleh saya tahu, apa pekerjaan Bapak ya?"
Bapak tua menjawab, saya hanya seorang petani kangkung yang setiap hari
membawa hasil pertanian saya ke pasar lalu saya menjualnya di pasar. Setelah
terjual, hasilnya saya gunakan untuk memberikan nafkah kepada keluarga
saya."
Lelaki bermobil mewah bertanya kembali, seberapa banyak kangkung yang Bapak
jual setiap hari? Ia menjawab, "Tergantung hasilnya Pak, tapi rata-rata
antara 20 sampai 30 ikat. Dan satu ikatnya saya jual Rp 500,-"
Lelaki tersebut kemudian bertanya, "Mengapa bapak meminta pembiayaan dari
Bank saja?" "Untuk apa?" jawab lelaki tua. "Supaya bapak bisa menambah modal
pertanian bapak." "Lalu untuk apa,?" tanyanya lagi.
Lelaki tersebut menjawab, "Supaya Bapak bisa menanam lebih banyak kangkung,
dan bisa menjual lebih banyak ke pasar." Lalu untuk apa? tanya Bapak tua
lagi. "Kalau bapak menjual banyak, tentu bapak akan mendapatkan uang lebih
banyak." Jawab lelaki bermobil mewah tersebut.
"Lalu untuk apa?" jawab Bapak tua lagi. "Kalau bapak membawa uang lebih
banyak, kehidupan bapak akan menjadi bahagia." Kata lelaki tersebut.
Kemudian Bapak tua dengan tenang menjawab, dengan jawaban yang tidak akan
pernah dilupakan lelaki tersebut. Katanya "Saya rasa saya tidak memerlukan
semua itu,Pak. Karena jika yang dituju adalah kebahagiaan, maka
alhamdulillah hidup saya dari dulu hingga saat ini sudah bahagia."
Bukan tidak boleh kita punya banyak harta asal bukan untuk berbangga diri
dan membuat orang lain ngiri
Bukan tidak boleh kita punya mobi mewah asal untuk mencari nafkah yang
hasilnya dipakai untuk menolong keluarga dan orang-orang bawah ketika
mendapatkan musibah
Bukan tidak boleh kita punya rumah megah asal kita masih ingat bahwa banyak
orang yang belum memiliki rumah hanya untuk sekedar melepas lelah, Jika
demikian maka itulah Kebahagiaan
” Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan yang
melenakan, perhiasan dan bermegah-megahan antara kamu serta berbangga-bangga
tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan menumbuhkan tanam-tanaman
yang mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu
lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat kelak ada azab
yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia
ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu ”. (QS. Al-Hadid/ 57 : 20)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar