Senin, 29 Maret 2010

DUNIA ! UNTUK APA ?2

Al-kisah, ada seorang lelaki tua yang pekerjaannya sebagai Petani Kangkung

dengan kehidupannya sangat sederhana. Ia hanya memiliki satu rumah terbuat

dari gubug kayu, memiliki seorang istri, dua orang anak dan satu buah sepeda

tua. Suatu ketika, ia pergi besama anak dan istrinya naik sepeda ke sebuah

taman. Sesampainya di taman tersebut, ia bermain bola bersama mereka. Ia

tertawa riang bersama keluarganya.

Tidak lama kemudian datanglah seorang laki-laki bermobil mewah

menghampirinya, lalu ia berkata, "Saya perhatikan dari tadi Bapak

kelihatannya bahagia sekali, kalau boleh saya tahu, apa pekerjaan Bapak ya?"

Bapak tua menjawab, saya hanya seorang petani kangkung yang setiap hari

membawa hasil pertanian saya ke pasar lalu saya menjualnya di pasar. Setelah

terjual, hasilnya saya gunakan untuk memberikan nafkah kepada keluarga

saya."

Lelaki bermobil mewah bertanya kembali, seberapa banyak kangkung yang Bapak

jual setiap hari? Ia menjawab, "Tergantung hasilnya Pak, tapi rata-rata

antara 20 sampai 30 ikat. Dan satu ikatnya saya jual Rp 500,-"

Lelaki tersebut kemudian bertanya, "Mengapa bapak meminta pembiayaan dari

Bank saja?" "Untuk apa?" jawab lelaki tua. "Supaya bapak bisa menambah modal

pertanian bapak." "Lalu untuk apa,?" tanyanya lagi.

Lelaki tersebut menjawab, "Supaya Bapak bisa menanam lebih banyak kangkung,

dan bisa menjual lebih banyak ke pasar." Lalu untuk apa? tanya Bapak tua

lagi. "Kalau bapak menjual banyak, tentu bapak akan mendapatkan uang lebih

banyak." Jawab lelaki bermobil mewah tersebut.

"Lalu untuk apa?" jawab Bapak tua lagi. "Kalau bapak membawa uang lebih

banyak, kehidupan bapak akan menjadi bahagia." Kata lelaki tersebut.

Kemudian Bapak tua dengan tenang menjawab, dengan jawaban yang tidak akan

pernah dilupakan lelaki tersebut. Katanya "Saya rasa saya tidak memerlukan

semua itu,Pak. Karena jika yang dituju adalah kebahagiaan, maka

alhamdulillah hidup saya dari dulu hingga saat ini sudah bahagia."

Bukan tidak boleh kita punya banyak harta asal bukan untuk berbangga diri

dan membuat orang lain ngiri
Bukan tidak boleh kita punya mobi mewah asal untuk mencari nafkah yang

hasilnya dipakai untuk menolong keluarga dan orang-orang bawah ketika

mendapatkan musibah
Bukan tidak boleh kita punya rumah megah asal kita masih ingat bahwa banyak

orang yang belum memiliki rumah hanya untuk sekedar melepas lelah, Jika

demikian maka itulah Kebahagiaan


” Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan yang

melenakan, perhiasan dan bermegah-megahan antara kamu serta berbangga-bangga

tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan menumbuhkan tanam-tanaman

yang mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu

lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat kelak ada azab

yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia

ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu ”. (QS. Al-Hadid/ 57 : 20)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar