Alkisah, seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang sedang dibuatnya. “Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tidak 31,104,000 kali selama setahun?” “Ha?,” kata jam terperanjat, “Mana sanggup saya?”
“Bagaimana kalau 86,400 kali dalam sehari?” “Delapan puluh enam ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?” jawab jam penuh keraguan.
“Bagaimana kalau 3,600 kali dalam satu jam?” “Dalam satu jam harus berdetak 3,600 kali? Banyak sekali itu” tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya.
Tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian bicara kepada si jam. “Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?” “Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!” kata jam dengan penuh antusias.
Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik. Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Dan itu berarti ia telah berdetak sebanyak 31,104,000 kali.
Renungan :
Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang begitu terasa berat. Namun sebenarnya kalau kita sudah menjalankannya, kita ternyata mampu. Bahkan yang semula kita anggap impossible untuk dilakukan sekalipun. Itu tergantung bagaimana kita menyiasati pekerjaan dan tugas kita, bila kita bisa bagi2 menjadi fragmen-fragmen yang kecil.
Jangan berkata “tidak” sebelum Anda pernah mencobanya.
Ambil Peluang dan raih impian Anda lebih cepat....!!!
Kamis, 29 April 2010
Noda Diatas Kertas Putih
Di sebuah desa, tinggal sebuah keluarga bersama Anak tunggal mereka. Karena dimanjakan sebagai anak semata wayang, Si Anak menjadi suka bersikap ‘semau gue’.
Anak ini sangat pandai mencari-cari dan menunjukkan kesalahan orang lain, kepada kawan bahkan kepada orangtuanya sendiri. Bahkan, dia suka mempermalukan orang yang berbuat salah walaupun tanpa sengaja.
Suatu hari, karena kurang hati-hati, anak tersebut terjatuh! Dia berteriak ke Ayahnya, “Aduh, Ayah sih meletakkan ember di sembarang tempat. Aku jadi terjatuh. Sakit nih!”
Ayahnya menolong sambil berkata, “Bukan salah Ayah. Ember itu setiap hari berada di tempatnya, kamu yang tidak berhati-hati sehingga terpleset dan jatuh. Kalau jalan, hati-hati dong." Sambil bersungut-sungut, Si Anak pergi begitu saja.
Pada waktu lain, Si Anak berjala-jalan di pinggir hutan. Matanya tertuju pada sekelompok lebah yang mengerumuni sarangnya. “Wah, madu lebah itu pasti enak dan menyehatkan badan. Aku akan mengambil madunya,” pikirnya.
Dia mengambil sebatang ranting bambu dan mulai menyodok sarang lebah dengan keras. Ratusan lebah yang terusik, berbalik menyerang Si Anak. Melihat binatang kecil yang begitu banyak berterbangan ke arahnya, dia berlari terbirit-birit. Lebah-lebah yang marah pun mengejar dan mulai menyengat!
“Aduuh....tolong....tolong….!” teriaknya. Ketika tiba di tepi sungai, Anak itu menceburkan diri. Tak lama, lebah-lebah itu pergi meninggalkan buruannya yang basah dan kesakitan.
Di kejauhan, terlihat Sang Ayah bergegas berlari mendatangi anaknya. Begitu sampai di tepi sungai, dia segera mengulurkan tangan untuk menolong buah hatinya.
Namun, Si Anak dengan muka kesal dan nada marah berkata keras ke Ayahnya, “Mengapa Ayah tidak segera menolongku? Lihat nih, bajuku basah kuyup kedinginan. Terus, badanku sakit terkena sengatan lebah! Jika Ayah saying padaku, pasti sudah berusaha menyelamatkanku sehingga Aku tidak perlu mengalami hal seperti ini.
Semua ini salah Ayah!” Kemudian dengan kasar dia menampik tangan Ayahnya yang terulur. Sang Ayah terdiam terkejut dan menghela napas. Lalu, mereka pun pulang kerumah bersama sambil berdiam diri.
Malamnya, menjelang tidur, Sang Ayah menghampiri Anaknya membawa selembar kertas putih, “Anakku, apa yang kamu lihat dari kertas ini?”
Setelah memperhatikan sejenak Si Anak menjawab, “Ini hanya kertas putih biasa, tidak ada gambarnya, kenapa Ayah menanyakannya?”
Tanpa menjawab, Ayah menggunakan sebuah bolpoin dan membuat sebuah titik hitam di kertas putih itu. Apa yang kamu lihat dari kertas ini?”
“Ada gambar titik hitam di kertas putih itu!” jawab si anak keheranan.
“Anakku, mengapa Engkau hanya melihat satu titik hitam pada kertas putih ini? Padahal sebagian kertas ini berwarna putih. Ketahuilah Anakku, kertas ini sama seperti cara pandang kamu : Betapa mudahnya kamu melihat kesalahan Ayah maupun kesalahan orang lain, padahal masih begitu banyak hal-hal baik yang telah Ayah lakukan kepadamu.”
Ilustrasi cerita di atas sungguh mengandung kebijakan, seperti pepatah yang mengatakan, “Gajah di pelupuk mata tidak tampak, semut di seberang lautan kelihatan.”
Seandainya kita bisa melihat setiap masalah yang timbul dari sudut kelemahan kita dahulu, bukan dari kesalahan orang lain, maka akan muncul sikap positif.
Nah, sikap positif ini akan memudahkan kita dalam memecahkan setiap masalah yang muncul, sekaligus akan mengembangkan kekayaan mental kita untuk menuju kehidupan sukses yang lebih bernilai.
Anak ini sangat pandai mencari-cari dan menunjukkan kesalahan orang lain, kepada kawan bahkan kepada orangtuanya sendiri. Bahkan, dia suka mempermalukan orang yang berbuat salah walaupun tanpa sengaja.
Suatu hari, karena kurang hati-hati, anak tersebut terjatuh! Dia berteriak ke Ayahnya, “Aduh, Ayah sih meletakkan ember di sembarang tempat. Aku jadi terjatuh. Sakit nih!”
Ayahnya menolong sambil berkata, “Bukan salah Ayah. Ember itu setiap hari berada di tempatnya, kamu yang tidak berhati-hati sehingga terpleset dan jatuh. Kalau jalan, hati-hati dong." Sambil bersungut-sungut, Si Anak pergi begitu saja.
Pada waktu lain, Si Anak berjala-jalan di pinggir hutan. Matanya tertuju pada sekelompok lebah yang mengerumuni sarangnya. “Wah, madu lebah itu pasti enak dan menyehatkan badan. Aku akan mengambil madunya,” pikirnya.
Dia mengambil sebatang ranting bambu dan mulai menyodok sarang lebah dengan keras. Ratusan lebah yang terusik, berbalik menyerang Si Anak. Melihat binatang kecil yang begitu banyak berterbangan ke arahnya, dia berlari terbirit-birit. Lebah-lebah yang marah pun mengejar dan mulai menyengat!
“Aduuh....tolong....tolong….!” teriaknya. Ketika tiba di tepi sungai, Anak itu menceburkan diri. Tak lama, lebah-lebah itu pergi meninggalkan buruannya yang basah dan kesakitan.
Di kejauhan, terlihat Sang Ayah bergegas berlari mendatangi anaknya. Begitu sampai di tepi sungai, dia segera mengulurkan tangan untuk menolong buah hatinya.
Namun, Si Anak dengan muka kesal dan nada marah berkata keras ke Ayahnya, “Mengapa Ayah tidak segera menolongku? Lihat nih, bajuku basah kuyup kedinginan. Terus, badanku sakit terkena sengatan lebah! Jika Ayah saying padaku, pasti sudah berusaha menyelamatkanku sehingga Aku tidak perlu mengalami hal seperti ini.
Semua ini salah Ayah!” Kemudian dengan kasar dia menampik tangan Ayahnya yang terulur. Sang Ayah terdiam terkejut dan menghela napas. Lalu, mereka pun pulang kerumah bersama sambil berdiam diri.
Malamnya, menjelang tidur, Sang Ayah menghampiri Anaknya membawa selembar kertas putih, “Anakku, apa yang kamu lihat dari kertas ini?”
Setelah memperhatikan sejenak Si Anak menjawab, “Ini hanya kertas putih biasa, tidak ada gambarnya, kenapa Ayah menanyakannya?”
Tanpa menjawab, Ayah menggunakan sebuah bolpoin dan membuat sebuah titik hitam di kertas putih itu. Apa yang kamu lihat dari kertas ini?”
“Ada gambar titik hitam di kertas putih itu!” jawab si anak keheranan.
“Anakku, mengapa Engkau hanya melihat satu titik hitam pada kertas putih ini? Padahal sebagian kertas ini berwarna putih. Ketahuilah Anakku, kertas ini sama seperti cara pandang kamu : Betapa mudahnya kamu melihat kesalahan Ayah maupun kesalahan orang lain, padahal masih begitu banyak hal-hal baik yang telah Ayah lakukan kepadamu.”
Ilustrasi cerita di atas sungguh mengandung kebijakan, seperti pepatah yang mengatakan, “Gajah di pelupuk mata tidak tampak, semut di seberang lautan kelihatan.”
Seandainya kita bisa melihat setiap masalah yang timbul dari sudut kelemahan kita dahulu, bukan dari kesalahan orang lain, maka akan muncul sikap positif.
Nah, sikap positif ini akan memudahkan kita dalam memecahkan setiap masalah yang muncul, sekaligus akan mengembangkan kekayaan mental kita untuk menuju kehidupan sukses yang lebih bernilai.
ENERGY IBADAH
Di kawasan Jakarta Selatan. Seorang lelaki paruh baya membetulkan topi lusuhnya. Di halaman masjid besar yang ramai dengan jama’ah yang hendak shalat dzuhur. Lelaki itu tak tergoda untuk turut mengambil wudhu. Gerobak bakso yang menjadi sumber mata pencahariannya tetap disandingnya.
Ketika diajak shalat, lelaki asal Jawa Tengah itu menolak halus. "Baju saya kotor, Mas," jawabnya beralasan. Padahal ternyata bukan baru hari itu ia jualan bakso. Sudah lebih dari dua tahun, dan selama itu pula ia tak pernah shalat. Setiap hari bajunya kotor? Padahal dulu di kampungnya, ia sering menjadi muadzin bila maghrib telah tiba.
***
Di sebuah terminal kota kecil di Jawa Timur. Seorang kondektur angkutan umum mengumpat sendiri. Sedari tadi penumpang sepi. Jam telah menunjukkan pukul empat belas lewat lima puluh menit. Waktu ashar akan tiba. Sopir memintanya segera sholat dzuhur. Tapi ia malah balik mengomel "Tuhan kan tahu, kita ini lagi repot," begitu ujarnya konyol. Mobil bergerak keluar. Ada dua orang penumpang melambai. Tapi waktu dzuhur sudah usai.
***
Seorang eksekutif muda sibuk membetulkan kacamatanya yang beberapa kali turun. Pandangannya nampak lelah memelototi laporan neraca keuangan yang dikirim Manajer Keuangan. Senja sudah lama tiba. Beberapa menit saja maghrib akan tiba. Di luar jalanan padat oleh kendaraan. Ia tahu dirinya belum sholat ashar. Tapi pekerjaan mungkin juga keengganannya–membuatnya tak juga beranjak meninggalkan tempat duduk. Ia harus menuntaskan semua itu untuk dibawa rapat direksi. Annual Report itu memang akan dipresentasikan dalam raker akhir tahun, lusa, di perusahaan yang bergerak dalam jasa konstruksi itu. Pukul delapan belas dua puluh menit pekerjaan itu selesai. Ia berkemas. Tapi kesempatan sholat ashar telah sirna sedari tadi.
***
Seorang perempuan muda duduk di sebuah kafe di Plaza Senayan, Jakarta. Nampaknya ia sedang ada masalah. Sebab dari pukul tujuh belas hingga pukul dua puluh malam tidak beranjak. Kerudung mungilnya mulai layu dimakan lampu yang tak terlalu terang. Saat maghrib tiba, tak nampak ia sholat. Mungkin memang sedang tidak sholat. Tapi mungkin juga memang dia lagi tak minat untuk sholat. Pelayan udah mengantarkan tiga gelas jus.
***
Itulah potret. Sepenggal kisah nyata realitas persepsi bermacam orang tentang ibadah. Itu pun baru sebagiannya. Sebagiannya mungkin juga kita, atau sebagian dari kita, meski dalam kadar kekeliruan yang berbeda.
Itu adalah sebentuk cara pandang dan penghargaan yang sangat buruk terhadap ibadah. Salah satunya adalah shalat. Bobot kekeliruan itu tidak bisa dianggap kecil. Itu adalah kesalahan yang sangat serius.
Sebab ibadah adalah penunaian transaksi. Transaksi kemusliman, sekaligus juga kemanusiaan kita.
Transaksi kemanusiaan adalah bentuk nyata dari kesadaran, bahwa kita adalah manusia dan bukan Tuhan, makhluk dan bukan Allah, diciptakan dan bukan menciptakan diri sendiri.
Transaksi kemusliman, adalah penunaian tuntutan atas deklarasi kita sebagai Muslim. Bahwa karena kita Muslim maka kita harus melakukan ibadah, shalat, atau puasa, misalnya.
Ini tidak semata karena alasan fikih, yang menjelaskan batasan sebuah ibadah itu wajib atau sunnah. Ya, memang begitu secara konstitusi dan legalitas hukumnya.
Tapi di dalam penunaian ibadah, ada fakta lain yang sangat besar: bahwa ibadah adalah sumber energi yang tak tergantikan.
Kesalahan terbesar orang-orang yang tidak mampu menghargai bobot dan urgensi ibadah formal, seperti shalat, puasa atau zakat, terletak pada ketidakmampuan mereka memahami prinsip-prinsip transksaksional tersebut. Sebagai mana ia juga telah keliru, ketika memahami bahwa untuk menjadi baik tidak harus shalat, atau puasa, atau melakukan ibadah-ibadah wajib lainnya.
Dalam kehidupan seorang Muslim, kebaikan dan kebajikan memang punya medan yang berhampar-hampar. Dari yang sepele hingga yang berat. Dari tersenyum kepada sesama Mukmin hingga menolong orang yang kesusahan. Tetapi menjadi baik tanpa ibadah formal, tanpa ritual wajib, seperti shalat, atau puasa, yang telah diperintahkan, tidaklah ada artinya.
Dalam banyak ayat dan dalil dalam syariat Islam, kita dapat menemukan berbagai contoh penegasan ibadah formal sebagai penopang penting berbagai sisi kehidupan manusia. Terlebih dalam kondisi-kondisi yang sangat kritis dan strategis. Terkait dengan kekuasaan, Allah menegaskan secara verbal, misalnya, tentang para penguasa yang mengabaikan shalat. Sekali lagi verbal. Artinya penekanannya pada pelaksanaan ibadah formal tersebut.
Juga dalam menyiasati karakter umum manusia yang punya potensi jelek, ada shalat di sana sebagai penawar. Allah bertirman, "Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir Apabila ia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan amat kikir. Kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya." (Al-Ma’arij: 19 -23).
Maka, mereka yang merasa telah cukup menjadi baik, hanya dengan menganut nilai-nilai positif dalam teori humanisme semata, seperti bahwa dirinya tidak pernah mengganggu sesama, meski ia tidak pernah shalat, itu belum cukup bagi kehidupan seorang Mukmin.
Salah satu ciri ibadah adalah kesakralannya. Itulah mengapa ada soal kekhusyu’an dalam ibadah. Sebab disanalah sumber energi itu. Pada ruku’ dan sujud itu, pada menahan lapar, pada bacaan ayat-ayat Allah yang dibunyikan dengan lisan, memakai kaidah tajwid, bukan dengan sekadar meyakini bahwa nilai universal Al-Qur’an secara umum telah ia jalankan. Tidak, itu semua tidak menggantikan bila kita sehuruf pun tak pernah membaca Al-Qur’an.
Setiap yang bergerak memerlukan energi. Kadang energi diperlukan untuk melahirkan energi baru lagi. Seperti angin yang berhembus lalu menggerakkan kincir. Atau air yang mengalir memutar turbin, lalu turbin memutar pembangkit listrik. Listrik menjadi energi bagi bermacam sarana hidup. Begitulah.
Logika energi bagi seorang Mukmin secara mendasar ada pada prinsip-prinsip ibadah. Itu adalah rahasia lain, mengapa dalam ayat Al-Qur’an, Allah dengan jelas mengatakan, bahwa manusia tidak diciptakan melainkan untuk beribadah.
Wallahu’alam bishowab.
Ketika diajak shalat, lelaki asal Jawa Tengah itu menolak halus. "Baju saya kotor, Mas," jawabnya beralasan. Padahal ternyata bukan baru hari itu ia jualan bakso. Sudah lebih dari dua tahun, dan selama itu pula ia tak pernah shalat. Setiap hari bajunya kotor? Padahal dulu di kampungnya, ia sering menjadi muadzin bila maghrib telah tiba.
***
Di sebuah terminal kota kecil di Jawa Timur. Seorang kondektur angkutan umum mengumpat sendiri. Sedari tadi penumpang sepi. Jam telah menunjukkan pukul empat belas lewat lima puluh menit. Waktu ashar akan tiba. Sopir memintanya segera sholat dzuhur. Tapi ia malah balik mengomel "Tuhan kan tahu, kita ini lagi repot," begitu ujarnya konyol. Mobil bergerak keluar. Ada dua orang penumpang melambai. Tapi waktu dzuhur sudah usai.
***
Seorang eksekutif muda sibuk membetulkan kacamatanya yang beberapa kali turun. Pandangannya nampak lelah memelototi laporan neraca keuangan yang dikirim Manajer Keuangan. Senja sudah lama tiba. Beberapa menit saja maghrib akan tiba. Di luar jalanan padat oleh kendaraan. Ia tahu dirinya belum sholat ashar. Tapi pekerjaan mungkin juga keengganannya–membuatnya tak juga beranjak meninggalkan tempat duduk. Ia harus menuntaskan semua itu untuk dibawa rapat direksi. Annual Report itu memang akan dipresentasikan dalam raker akhir tahun, lusa, di perusahaan yang bergerak dalam jasa konstruksi itu. Pukul delapan belas dua puluh menit pekerjaan itu selesai. Ia berkemas. Tapi kesempatan sholat ashar telah sirna sedari tadi.
***
Seorang perempuan muda duduk di sebuah kafe di Plaza Senayan, Jakarta. Nampaknya ia sedang ada masalah. Sebab dari pukul tujuh belas hingga pukul dua puluh malam tidak beranjak. Kerudung mungilnya mulai layu dimakan lampu yang tak terlalu terang. Saat maghrib tiba, tak nampak ia sholat. Mungkin memang sedang tidak sholat. Tapi mungkin juga memang dia lagi tak minat untuk sholat. Pelayan udah mengantarkan tiga gelas jus.
***
Itulah potret. Sepenggal kisah nyata realitas persepsi bermacam orang tentang ibadah. Itu pun baru sebagiannya. Sebagiannya mungkin juga kita, atau sebagian dari kita, meski dalam kadar kekeliruan yang berbeda.
Itu adalah sebentuk cara pandang dan penghargaan yang sangat buruk terhadap ibadah. Salah satunya adalah shalat. Bobot kekeliruan itu tidak bisa dianggap kecil. Itu adalah kesalahan yang sangat serius.
Sebab ibadah adalah penunaian transaksi. Transaksi kemusliman, sekaligus juga kemanusiaan kita.
Transaksi kemanusiaan adalah bentuk nyata dari kesadaran, bahwa kita adalah manusia dan bukan Tuhan, makhluk dan bukan Allah, diciptakan dan bukan menciptakan diri sendiri.
Transaksi kemusliman, adalah penunaian tuntutan atas deklarasi kita sebagai Muslim. Bahwa karena kita Muslim maka kita harus melakukan ibadah, shalat, atau puasa, misalnya.
Ini tidak semata karena alasan fikih, yang menjelaskan batasan sebuah ibadah itu wajib atau sunnah. Ya, memang begitu secara konstitusi dan legalitas hukumnya.
Tapi di dalam penunaian ibadah, ada fakta lain yang sangat besar: bahwa ibadah adalah sumber energi yang tak tergantikan.
Kesalahan terbesar orang-orang yang tidak mampu menghargai bobot dan urgensi ibadah formal, seperti shalat, puasa atau zakat, terletak pada ketidakmampuan mereka memahami prinsip-prinsip transksaksional tersebut. Sebagai mana ia juga telah keliru, ketika memahami bahwa untuk menjadi baik tidak harus shalat, atau puasa, atau melakukan ibadah-ibadah wajib lainnya.
Dalam kehidupan seorang Muslim, kebaikan dan kebajikan memang punya medan yang berhampar-hampar. Dari yang sepele hingga yang berat. Dari tersenyum kepada sesama Mukmin hingga menolong orang yang kesusahan. Tetapi menjadi baik tanpa ibadah formal, tanpa ritual wajib, seperti shalat, atau puasa, yang telah diperintahkan, tidaklah ada artinya.
Dalam banyak ayat dan dalil dalam syariat Islam, kita dapat menemukan berbagai contoh penegasan ibadah formal sebagai penopang penting berbagai sisi kehidupan manusia. Terlebih dalam kondisi-kondisi yang sangat kritis dan strategis. Terkait dengan kekuasaan, Allah menegaskan secara verbal, misalnya, tentang para penguasa yang mengabaikan shalat. Sekali lagi verbal. Artinya penekanannya pada pelaksanaan ibadah formal tersebut.
Juga dalam menyiasati karakter umum manusia yang punya potensi jelek, ada shalat di sana sebagai penawar. Allah bertirman, "Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir Apabila ia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan amat kikir. Kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya." (Al-Ma’arij: 19 -23).
Maka, mereka yang merasa telah cukup menjadi baik, hanya dengan menganut nilai-nilai positif dalam teori humanisme semata, seperti bahwa dirinya tidak pernah mengganggu sesama, meski ia tidak pernah shalat, itu belum cukup bagi kehidupan seorang Mukmin.
Salah satu ciri ibadah adalah kesakralannya. Itulah mengapa ada soal kekhusyu’an dalam ibadah. Sebab disanalah sumber energi itu. Pada ruku’ dan sujud itu, pada menahan lapar, pada bacaan ayat-ayat Allah yang dibunyikan dengan lisan, memakai kaidah tajwid, bukan dengan sekadar meyakini bahwa nilai universal Al-Qur’an secara umum telah ia jalankan. Tidak, itu semua tidak menggantikan bila kita sehuruf pun tak pernah membaca Al-Qur’an.
Setiap yang bergerak memerlukan energi. Kadang energi diperlukan untuk melahirkan energi baru lagi. Seperti angin yang berhembus lalu menggerakkan kincir. Atau air yang mengalir memutar turbin, lalu turbin memutar pembangkit listrik. Listrik menjadi energi bagi bermacam sarana hidup. Begitulah.
Logika energi bagi seorang Mukmin secara mendasar ada pada prinsip-prinsip ibadah. Itu adalah rahasia lain, mengapa dalam ayat Al-Qur’an, Allah dengan jelas mengatakan, bahwa manusia tidak diciptakan melainkan untuk beribadah.
Wallahu’alam bishowab.
Keutamaan Bersegera Menuju Shalat
Abu Hurairah berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
صَلَاةُ الرَّجُلِ فِي الْجَمَاعَةِ تُضَعَّفُ عَلَى صَلَاتِهِ فِي بَيْتِهِ وَفِي سُوقِهِ خَمْسًا وَعِشْرِينَ ضِعْفًا وَذَلِكَ أَنَّهُ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الْمَسْجِدِ لَا يُخْرِجُهُ إِلَّا الصَّلَاةُ لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلَّا رُفِعَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ فَإِذَا صَلَّى لَمْ تَزَلْ الْمَلَائِكَةُ تُصَلِّي عَلَيْهِ مَا دَامَ فِي مُصَلَّاهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ وَلَا يَزَالُ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاةٍ مَا انْتَظَرَ الصَّلَاةَ
“Shalat seorang laki-laki dengan berjama’ah dibanding shalatnya di rumah atau di pasarnya lebih utama (dilipat gandakan) pahalanya dengan dua puluh lima kali lipat. Yang demikian itu karena bila dia berwudlu dengan menyempurnakan wudlunya lalu keluar dari rumahnya menuju masjid, dia tidak keluar kecuali untuk melaksanakan shalat berjama’ah, maka tidak ada satu langkahpun dari langkahnya kecuali akan ditinggikan satu derajat, dan akan dihapuskan satu kesalahannya. Apabila dia melaksanakan shalat, maka Malaikat akan turun untuk mendo’akannya selama dia masih berada di tempat shalatnya, ‘Ya Allah ampunilah dia. Ya Allah rahmatilah dia’. Dan seseorang dari kalian senantiasa dihitung dalam keadaan shalat selama dia menanti pelaksanaan shalat.” (HR. Al-Bukhari no. 131 dan Muslim no. 649)
Dari Abu Hurairah -radhiallahu anhu- bahwasanya Rasulullah -shalallahu alaihi wa alihi wasallam- bersabda :
لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لَاسْتَهَمُوا وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي التَّهْجِيرِ لَاسْتَبَقُوا إِلَيْهِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي الْعَتَمَةِ وَالصُّبْحِ لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا
“Kalau seandainya manusia mengetahui besarnya pahala yang ada pada panggilan (azan) dan shaf pertama kemudian mereka tidak bisa mendapatkannya kecuali dengan undian maka pasti mereka akan mengundinya. Dan kalaulah mereka mengetahui besarnya pahala yang akan didapatkan karena bersegera menuju shalat maka mereka pasti akan berlomba-lomba (untuk menghadirinya). Dan kalaulah seandainya mereka mengetahui besarnya pahala yang akan didapatkan dengan mengerjakan shalat isya dan subuh, maka pasti mereka akan mendatanginya meskipun harus dengan merangkak.” (HR. Al-Bukhari no. 69 dan Muslim no. 437)
Penjelasan ringkas:
Bersegera menuju ke masjid merupakan amalan yang sangat disunnahkan dengan beberapa alasan:
a. Dia merupakan perbuatan bersegera dan berlomba-lomba menuju kepada kebaikan, dan ini merupakan sifatnya para nabi dan orang-orang yang beriman. Allah Ta’ala menyatakan, “Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang lebih dahulu memperolehnya.” (QS. Al-Mukminun: 61) Allah Ta’ala juga berfirman, “Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) berbagai kebajikan, mereka itu termasuk orang-orang yang saleh. “ (QS. Ali Imran: 114) Allah Ta’ala juga berfirman, “Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya`: 90) Allah Ta’ala juga berfirman, “Maka berlomba-lombalah kalian (dalam membuat) kebaikan.” (QS. Al-Baqarah: 148 dan Al-Maidah: 48)
b. Bisa mendapatkan shalat berjamaah sejak dari takbiratul ihram dan tidak ketinggalan satu rakaat pun.
c. Bisa mendapatkan shaf yang pertama, dengan pahala yang dijanjikan pada hadits di atas.
d. Pahala menunggu shalat bisa lebih banyak dia dapatkan. Karena jika dia datang ke masjid jauh sebelum iqamat dikumandangkan maka berarti selama itu dia menunggu shalat, dan selama itu pula pahala shalat mengalir untuk dirinya.
Karenanya, bagi yang tidak mempunyai urusan setelah maghrib, maka disunnahkan baginya untuk tidak pulang, akan tetapi dia tinggal di masjid untuk menunggu shalat isya, sambil dia isi dengan ibadah lainnya. Demikian pula antara zuhur dengan ashar dan antara ashar dengan maghrib.
Maka termasuk amalan mulia di zaman ini adalah adanya majelis ilmu yang diadakan habis maghrib atau habis ashar, karena hal tersebut akan mendorong yang menghadirinya untuk menunggu waktu shalat berikutnya.
e. Selamat dari ancaman Nabi -alaihishshalatu wassalam-:
لَا يَزَالُ قَوْمٌ يَتَأَخَّرُونَ حَتَّى يُؤَخِّرَهُمْ اللَّهُ
“Terus-menerus suatu kaum membiasakan diri untuk terlambat mendatangi shalatnya, sampai Allah juga akan mengundurkan mereka (untuk masuk ke dalam surga).” (HR. Muslim no. 662 dari Abu Said Al-Khudri )
Keutamaan lain yang tersebut dalam dalil-dalil di atas:
1. Keutamaan shalat berjamaah dibandingkan shalat sendiri.
2. Keutamaan menyempurnakan wudhu.
3. Keutamaan berwudhu di rumah sebelum ke masjid, dan bukannya berwudhu setelah tiba di masjid. Ini karena pahala yang tersebut dalam hadits Abu Hurairah yang pertama di atas, hanya bisa didapatkan oleh orang yang berwudhu dari rumahnya dan memang niatnya keluar adalah untuk shalat. Wallahu a’lam.
4. Keutamaan memperbanyak langkah kaki ke masjid, baik pergi maupun pulangnya.
5. Keutamaan untuk berdiam di tempat shalatnya setelah dia selesai shalat, yaitu para malaikat akan mendoakan ampunan dan rahmat baginya. Adapun yang berpindah dari tempat shalat (wajib)nya menuju ke depan atau ke belakang, maka keutamaan ini tidak dia dapatkan, walaupun dia berpindah dengan tujuan untuk shalat sunnah di situ.
Karenanya sehabis shalat hendaknya dia tidak meninggalkan tempatnya, akan tetapi dia berzikir dan shalat sunnah di tempatnya itu.
6. Keutamaan shalat isya dan subuh.
Wallahu a’lam.
صَلَاةُ الرَّجُلِ فِي الْجَمَاعَةِ تُضَعَّفُ عَلَى صَلَاتِهِ فِي بَيْتِهِ وَفِي سُوقِهِ خَمْسًا وَعِشْرِينَ ضِعْفًا وَذَلِكَ أَنَّهُ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الْمَسْجِدِ لَا يُخْرِجُهُ إِلَّا الصَّلَاةُ لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلَّا رُفِعَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ فَإِذَا صَلَّى لَمْ تَزَلْ الْمَلَائِكَةُ تُصَلِّي عَلَيْهِ مَا دَامَ فِي مُصَلَّاهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ وَلَا يَزَالُ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاةٍ مَا انْتَظَرَ الصَّلَاةَ
“Shalat seorang laki-laki dengan berjama’ah dibanding shalatnya di rumah atau di pasarnya lebih utama (dilipat gandakan) pahalanya dengan dua puluh lima kali lipat. Yang demikian itu karena bila dia berwudlu dengan menyempurnakan wudlunya lalu keluar dari rumahnya menuju masjid, dia tidak keluar kecuali untuk melaksanakan shalat berjama’ah, maka tidak ada satu langkahpun dari langkahnya kecuali akan ditinggikan satu derajat, dan akan dihapuskan satu kesalahannya. Apabila dia melaksanakan shalat, maka Malaikat akan turun untuk mendo’akannya selama dia masih berada di tempat shalatnya, ‘Ya Allah ampunilah dia. Ya Allah rahmatilah dia’. Dan seseorang dari kalian senantiasa dihitung dalam keadaan shalat selama dia menanti pelaksanaan shalat.” (HR. Al-Bukhari no. 131 dan Muslim no. 649)
Dari Abu Hurairah -radhiallahu anhu- bahwasanya Rasulullah -shalallahu alaihi wa alihi wasallam- bersabda :
لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لَاسْتَهَمُوا وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي التَّهْجِيرِ لَاسْتَبَقُوا إِلَيْهِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي الْعَتَمَةِ وَالصُّبْحِ لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا
“Kalau seandainya manusia mengetahui besarnya pahala yang ada pada panggilan (azan) dan shaf pertama kemudian mereka tidak bisa mendapatkannya kecuali dengan undian maka pasti mereka akan mengundinya. Dan kalaulah mereka mengetahui besarnya pahala yang akan didapatkan karena bersegera menuju shalat maka mereka pasti akan berlomba-lomba (untuk menghadirinya). Dan kalaulah seandainya mereka mengetahui besarnya pahala yang akan didapatkan dengan mengerjakan shalat isya dan subuh, maka pasti mereka akan mendatanginya meskipun harus dengan merangkak.” (HR. Al-Bukhari no. 69 dan Muslim no. 437)
Penjelasan ringkas:
Bersegera menuju ke masjid merupakan amalan yang sangat disunnahkan dengan beberapa alasan:
a. Dia merupakan perbuatan bersegera dan berlomba-lomba menuju kepada kebaikan, dan ini merupakan sifatnya para nabi dan orang-orang yang beriman. Allah Ta’ala menyatakan, “Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang lebih dahulu memperolehnya.” (QS. Al-Mukminun: 61) Allah Ta’ala juga berfirman, “Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) berbagai kebajikan, mereka itu termasuk orang-orang yang saleh. “ (QS. Ali Imran: 114) Allah Ta’ala juga berfirman, “Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya`: 90) Allah Ta’ala juga berfirman, “Maka berlomba-lombalah kalian (dalam membuat) kebaikan.” (QS. Al-Baqarah: 148 dan Al-Maidah: 48)
b. Bisa mendapatkan shalat berjamaah sejak dari takbiratul ihram dan tidak ketinggalan satu rakaat pun.
c. Bisa mendapatkan shaf yang pertama, dengan pahala yang dijanjikan pada hadits di atas.
d. Pahala menunggu shalat bisa lebih banyak dia dapatkan. Karena jika dia datang ke masjid jauh sebelum iqamat dikumandangkan maka berarti selama itu dia menunggu shalat, dan selama itu pula pahala shalat mengalir untuk dirinya.
Karenanya, bagi yang tidak mempunyai urusan setelah maghrib, maka disunnahkan baginya untuk tidak pulang, akan tetapi dia tinggal di masjid untuk menunggu shalat isya, sambil dia isi dengan ibadah lainnya. Demikian pula antara zuhur dengan ashar dan antara ashar dengan maghrib.
Maka termasuk amalan mulia di zaman ini adalah adanya majelis ilmu yang diadakan habis maghrib atau habis ashar, karena hal tersebut akan mendorong yang menghadirinya untuk menunggu waktu shalat berikutnya.
e. Selamat dari ancaman Nabi -alaihishshalatu wassalam-:
لَا يَزَالُ قَوْمٌ يَتَأَخَّرُونَ حَتَّى يُؤَخِّرَهُمْ اللَّهُ
“Terus-menerus suatu kaum membiasakan diri untuk terlambat mendatangi shalatnya, sampai Allah juga akan mengundurkan mereka (untuk masuk ke dalam surga).” (HR. Muslim no. 662 dari Abu Said Al-Khudri )
Keutamaan lain yang tersebut dalam dalil-dalil di atas:
1. Keutamaan shalat berjamaah dibandingkan shalat sendiri.
2. Keutamaan menyempurnakan wudhu.
3. Keutamaan berwudhu di rumah sebelum ke masjid, dan bukannya berwudhu setelah tiba di masjid. Ini karena pahala yang tersebut dalam hadits Abu Hurairah yang pertama di atas, hanya bisa didapatkan oleh orang yang berwudhu dari rumahnya dan memang niatnya keluar adalah untuk shalat. Wallahu a’lam.
4. Keutamaan memperbanyak langkah kaki ke masjid, baik pergi maupun pulangnya.
5. Keutamaan untuk berdiam di tempat shalatnya setelah dia selesai shalat, yaitu para malaikat akan mendoakan ampunan dan rahmat baginya. Adapun yang berpindah dari tempat shalat (wajib)nya menuju ke depan atau ke belakang, maka keutamaan ini tidak dia dapatkan, walaupun dia berpindah dengan tujuan untuk shalat sunnah di situ.
Karenanya sehabis shalat hendaknya dia tidak meninggalkan tempatnya, akan tetapi dia berzikir dan shalat sunnah di tempatnya itu.
6. Keutamaan shalat isya dan subuh.
Wallahu a’lam.
Hak Wanita Dalam Islam – Modernising atau Usang?
Definisi
Menurut kamus Oxford, 'Hak-Hak Perempuan adalah hak, yang mempromosikan posisi kesetaraan sosial dan hukum, perempuan terhadap laki-laki'
Menurut kamus Oxford, 'adalah mereka yang hak, diklaim untuk perempuan, sama dengan laki-laki, sebagai hal hak pilih bahwa hak untuk memilih, sebagai hal properti, dll'.
'Modernising', menurut kamus Oxford berarti, 'untuk membuat modern, untuk menyesuaikan dengan kebutuhan modern atau' kebiasaan.
Dan menurut kamus Webster berarti ... 'Untuk membuat modern, atau memberikan karakter baru atau penampilan - misalnya, untuk memodernisasi yang ide-ide'.
Singkatnya, modernisasi adalah sebuah proses update atau memilih untuk kemajuan status ini sendiri - Ini bukan status modern muncul dengan sendirinya.
Bisakah kita memodernisasi diri kita sendiri, untuk menguasai masalah kita, dan untuk mewujudkan cara hidup yang baru, untuk seluruh umat manusia?
Saya tidak khawatir tentang ide-ide modern, kesimpulan dan laporan kategoris yang dibuat oleh para ilmuwan dan ahli kursi berpengalaman, seperti bagaimana hidup harus dijalani oleh seorang wanita.
Saya akan dasar kesimpulan saya dan pertimbangan kebenaran, yang dapat dibuktikan dengan pengalaman.
Pengalaman dan analisis holistik tidak bias faktual, adalah uji yakin, antara emas kebenaran, dan teori glitter.
Kami harus memeriksa berpikir kita terhadap realitas, dinyatakan banyak kali, proses mental kita akan tersesat - Memang otak besar satu kali, percaya bahwa dunia itu datar.
Hak Perempuan di Barat
Jika kita setuju dengan hak Wanita dalam Islam ', sebagaimana yang digambarkan oleh media Barat, Anda memiliki pilihan, tetapi setuju bahwa hak Wanita dalam Islam' yang ketinggalan jaman.
Pembicaraan Barat pembebasan perempuan, sebenarnya adalah sebuah bentuk terselubung dari eksploitasi tubuhnya, perampasan kehormatan dan degradasi jiwanya.
Masyarakat Barat yang berbicara tentang meningkatkan status perempuan dalam Islam, sebenarnya telah mengurangi statusnya untuk selir, untuk gundik, untuk kupu-kupu masyarakat, yang hanya alat di tangan pemasar seks dan pencari kesenangan, yang menyamar di balik layar warna-warni seni dan budaya.
Hak Wanita dalam Islam
mendukung Islam radikal revolusioner, memberikan hak perempuan karena status mereka dan pada hari-hari ketidaktahuan ... 1400 tahun yang lalu.
Tujuan Islam itu dan terus menjadi, untuk memodernisasi pemikiran kita, hidup kita, kita melihat, mendengar kita, perasaan kita dan berjuang untuk upliftment perempuan dan emansipasi di masyarakat.
Sebelum saya tinggal lebih lanjut dengan topik, saya ingin Anda untuk membuat catatan beberapa poin.
• Sekitar seperlima dari penduduk dunia, terdiri dari Muslim. Ada perbedaan masyarakat Muslim - Beberapa mungkin dekat dengan Islam, beberapa mungkin berada jauh dari Islam.
• The 'hak Wanita dalam Islam' harus dihakimi menurut sumber-sumber asli, dan bukan apa setiap muslim lakukan, atau apa masyarakat Muslim melakukannya.
• Sumber-sumber otentik Islam, adalah Al Qur'an, yang adalah firman Allah, dan Sunnah otentik, dan tradisi Nabi yang kita cintai (saw).
• Al-Qur'an tidak akan bertentangan itu sendiri, juga tidak akan bertentangan Hadis otentik itu sendiri ... tidak akan kedua sumber otentik, bertentangan satu sama lain.
• Kadang-kadang para ulama berbeda, dan banyak kali, perbedaan-perbedaan ini dapat dihilangkan dengan menganalisis Al-Qur'an secara keseluruhan, dan bukan hanya dengan mengutip satu ayat tertentu. Karena jika satu ayat tertentu dari Al Qur'an adalah ambigu banyak kali jawaban diberikan di tempat lain di dalam Alquran - Beberapa orang mengutip satu sumber dan mengabaikan semua sumber-sumber lain.
• Ini adalah kewajiban setiap Muslim, laki-laki atau perempuan, untuk mencari kesenangan Allah, dan bertindak sebagai wali amanat-Nya di dunia ini, dan tidak mencoba dan mendapatkan ketenaran atau memuaskan ego sendiri.
Islam percaya pada kesetaraan laki-laki dan perempuan - 'Kesetaraan' tidak berarti 'identicality'.
Dalam Islam, peran seorang pria dan wanita adalah gratis, tidak saling bertentangan. Ini adalah kemitraan, itu tidak bertentangan, sehingga berusaha untuk supremasi.
Di mana hak-hak perempuan dalam Islam 'yang bersangkutan, saya telah dipisahkan menjadi 6 kategori luas.
Enam Kategori Hak Perempuan dalam Islam
Yang pertama adalah 'hak Spiritual', kedua adalah 'hak Ekonomi, ketiga adalah' hak Sosial ', keempat adalah' hak Pendidikan ', kelima adalah "hak Hukum", dan terakhir adalah' hak politik '.
Seks adalah Bukan Kriteria untuk Masukkan Paradise:
Kesalahpahaman terbesar yang telah Barat tentang Islam, adalah bahwa mereka berpikir ... 'surga dalam Islam, ini dimaksudkan untuk laki-laki - itu tidak dimaksudkan untuk perempuan'.
Kesalahpahaman ini dapat dihapus dengan mengutip dari Surah Nisa, Ch. Nomor 4, Ayat No 124, yang mengatakan, "Jika ada yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki atau perempuan dan memiliki iman, mereka pasti akan masuk surga dan tidak sedikit ketidakadilan tersebut harus dilakukan agar mereka '
Hal yang sama diulangi dalam Surah Nahl, Ch.16, Ayat No.97 yang mengatakan ... "Jika ada yang melakukan perbuatan baik, baik itu pria atau wanita dan beriman, Kami akan memberikan kehidupan yang baik dan Kita harus penghargaan untuk semua perbuatan baik Anda.
Hanya karena dalam Islam, seks bukanlah kriteria untuk masuk surga, akan Anda menelepon hak seperti dalam Islam sebagai modernisasi atau ketinggalan jaman?
Spiritual A. Hak-hak Perempuan dalam Islam
Kesalahpahaman lainnya adalah bahwa, yang media Barat, bahwa, "Wanita itu tidak memiliki jiwa '.
Bahkan, itu pada abad ketujuh belas, ketika Dewan orang-orang bijak, ketika mereka berkumpul di Roma, dan mereka secara bulat setuju bahwa wanita itu tidak jiwa.
Dalam Islam, pria dan wanita mempunyai sifat rohani yang sama. Hal ini disebutkan dalam Quran, Ch.4, Ayat No.1, yang mengatakan bahwa, "Wahai manusia Guardian hormat Tuhanmu, yang telah menciptakan kamu dari satu orang dan diciptakan seperti sifat pasangannya.
Hal yang sama disebutkan dalam Surah Nahl, Ch.16, Ayat No.72, yang mengatakan bahwa, "Kami telah dibuat untuk Anda dan teman-teman alam sendiri '.
Dalam Surah Al-Syura, Ch.42, Ayat No.11, ia mengatakan, "Dia adalah orang yang telah menciptakan langit dan bumi dan telah dibuat untuk Anda pasangan dari kalangan 'sendiri.
Hanya karena sifat rohani seorang pria dan wanita adalah sama dalam Islam, akan kau sebut hak-hak tersebut dalam Islam, sebagai modernisasi atau ketinggalan jaman?
Alquran jelas menyebutkan bahwa, "Allah telah bernapas sedikit dari roh-Nya ke dalam umat manusia '.
Jika Anda membaca Surah Hijr, Ch.15, No.29 Ayat, ia mengatakan, 'Ketika saya memiliki gaya Anda dalam proporsi jatuh tempo dan telah meniupkan ke sesuatu roh saya, jatuh Anda turun di sembah'.
Hal yang sama diulangi dalam Al Qur'an, dalam Surah Sajdah, Ch. 32, No.9 Ayat, yang mengatakan, "Kemudian Dia Kusempurnakan dan meniupkan ke dalamnya Roh-Nya ...'.
Di sini, ketika Allah merujuk kepada Sesuatu sebagai 'Roh-Ku, yang ditiupkan ke manusia' - itu tidak berarti, semacam inkarnasi atau bentuk panteistik.
Ini berarti bahwa Allah telah diberikan kepada setiap manusia sesuatu Alam spiritual-Nya, dan Pengetahuan Allah Maha Kuasa, dan datang lebih dekat kepada-Nya.
Di sini merujuk pada Adam dan Hawa (semoga damai atas mereka) - Kedua adalah meniupkan sesuatu dari Roh Allah.
Sekali lagi kita baca dalam Al Qur'an, bahwa Allah telah menunjuk manusia sebagai khalifah-Nya, sebagai wali amanat-Nya, seperti yang disebutkan dalam Surah Isra, Ayat Ch.17 No.70, yang mengatakan, "Kami menghormati anak-anak Adam dan berikan kepada mereka 'bantuan khusus.
Catatan, di sini semua anak Adam telah dimuliakan, laki-laki maupun perempuan.
Ada beberapa kitab suci agama, misalnya Alkitab, yang menempatkan menyalahkan Hawa karena kejatuhan manusia.
Bahkan jika Anda membaca Alquran dalam Surat Araf,, Ch.7 No.19 Ayat 27, Adam dan Hawa (semoga damai atas mereka berdua) yang ditangani, lebih dari selusin kali.
Kedua mendurhakai Allah, baik meminta maaf, baik bertobat, dan keduanya telah diampuni.
Dalam Alkitab, jika Anda membaca kitab Kejadian, Ch. 3, hanya Eve yang bertanggung jawab (Damai sejahtera atasnya) untuk kejatuhan manusia.
Dan menurut doktrin 'Original Sin', karena Hawa (semoga damai atasnya) seluruh umat manusia lahir dalam dosa.
Apakah Uplift Kehamilan Wanita atau menurunkan?
Jika Anda membaca Alkitab dalam Kejadian, Ch. 3, Ayat 16, dikatakan bahwa, 'Untuk wanita Dia (Allah) berkata, "Aku akan sangat sakit Anda kalikan dalam melahirkan anak, dalam kesusahan yang engkau akan melahirkan anak-anak, namun keinginan Anda harus menjadi suami Anda, dan dia akan memerintah atas dirimu. "'
Itu berarti, kehamilan dan kelahiran anak yang telah dikatakan dalam Alkitab untuk mendegradasi perempuan dan nyeri persalinan adalah semacam hukuman.
Bahkan jika Anda membaca Alquran, kehamilan dan kelahiran anak perempuan telah terangkat.
Jika Anda membaca Surah Nisa, Ch.4, Ayat No.1, ia mengatakan, 'Hormati rahim yang bosan'.
Seperti disebutkan dalam Surah Luqman,, Ch.31 Ayat No.14, ia mengatakan, "Kami perintahkan pada manusia untuk bersikap baik kepada orang tua, melahirkan, atas penderitaan itu ibu mereka melahirkan mereka dan dalam dua tahun adalah penyapihan mereka ' .
Hal yang sama disebutkan dalam Surah Ahqaf, Ch.46, Ayat No.15, lagi mengulangi, yang mengatakan, "Kami perintahkan pada manusia untuk baik kepada orang tuanya.
Untuk bersikap baik kepada orang tua - sakit itu ibu mereka melahirkan mereka, dan kesakitan dia memberi mereka melahirkan - Kehamilan dalam Al-Qur'an telah ditinggikan perempuan itu tidak rusak.
Hanya karena kehamilan telah terangkat perempuan dalam Islam akan Anda menelepon hak seperti dalam Islam sebagai modernisasi atau ketinggalan jaman?
Kriteria dalam Sight Allah kepada Hakim Pria dan Wanita:
Kriteria hanya untuk penilaian di sisi Allah adalah 'Taqwa', 'kesadaran Tuhan' atau 'kebenaran'.
Hal ini disebutkan dalam Surah Hujurat, Ch.49, 13 Ayat "Hai manusia, Kami telah menciptakan kamu dari satu pasang laki-laki dan perempuan dan telah dibagi Anda ke bangsa dan suku, sehingga Anda akan mengenali satu sama lain tidak bahwa Anda menghina satu sama lain dan yang paling terhormat di sisi Allah, adalah orang yang paling benar '.
Sex, warna, kasta, kekayaan tidak punya kriteria dalam Islam - Kriteria hanya di hadapan Allah adalah 'kebenaran', tidak adalah seks kriteria bagi Allah untuk hadiah atau untuk menghukum seseorang.
Jika Anda membaca Surah No.195 Imran Ayat Ch.3 itu mengatakan 'Saya tidak akan menderita kehilangan apapun dari Anda, baik laki-laki atau perempuan, Anda kepada teman satu sama lain'.
Sama Moral Tugas untuk Pria dan Wanita:
Aku mulai bicara saya dengan mengutip ayat dari Al-Qur'an dari Surah Al Ahzab, Ch.33, No.35 Ayat, yang mengatakan,
"Untuk pria Muslim dan perempuan Muslim,
untuk laki-laki yang beriman dan wanita,
untuk pria dan wanita yang saleh,
untuk pria sejati dan wanita,
untuk pria dan wanita yang sabar dan konstan,
untuk pria dan wanita yang menyerah amal,
untuk pria dan wanita yang cepat dan menyangkal diri sendiri,
untuk pria dan wanita yang menjaga kemaluannya,
untuk pria dan wanita yang terlibat banyak dalam memuji Tuhan,
Allah telah menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar. "
Ayat ini menunjukkan bahwa tugas rohani, tugas moral, untuk pria dan wanita dalam Islam adalah sama - Kedua harus percaya, keduanya harus berdoa, keduanya memiliki untuk berpuasa, keduanya harus menyerah amal, dll, dll
Tapi wanita-wanita telah diberikan konsesi tertentu dalam Islam.
Jika dia mengalami haid atau hamil, dia tidak harus cepat - Dia dapat menjaga orang-orang puasa nanti, ketika dia lebih sehat.
Selama periode menstruasi dan selama periode setelah melahirkan, dia membutuhkan tidak berdoa juga - dia telah diberi konsesi, dan juga tidak dia harus menggantinya nanti.
Hanya karena tugas moral laki-laki dan perempuan sama dalam Islam akan Anda menelepon hak seperti dalam Islam sebagai modernisasi atau ketinggalan jaman?
B. Hak Ekonomi Perempuan
Islam memberi hak ekonomis kepada perempuan 1.300 tahun sebelum Barat.
Seorang wanita dewasa Muslim bisa sendiri, dia bisa membuang atau menyangkal salah satu miliknya tanpa konsultasi salah satu, terlepas apakah dia sudah menikah atau dia adalah tunggal.
Pada tahun 1870, itu adalah pertama kalinya di Inggris, bahwa Barat mengakui hak-hak perempuan menikah, di mana dia diperbolehkan untuk memiliki atau membuang semua harta tanpa konsultasi.
Saya setuju bahwa perempuan diberi hak-hak ekonomi mereka 1300 tahun lalu - ini adalah hak kuno - tapi pertanyaannya adalah - 'mereka modernisasi atau ketinggalan jaman? "
Perempuan di Job:
Seorang perempuan dalam Islam, jika dia ingin bekerja ia dapat bekerja - Tidak ada teks dalam Al Quran atau Hadis yang otentik mencegah atau membuatnya dilarang bagi wanita untuk melakukan pekerjaan apapun, asalkan tidak melanggar hukum, sebagai Selama masih dalam pratinjau Syariah Islam, selama dia mempertahankan busana Muslim-nya.
Tapi alam, dia tidak dapat mengambil pekerjaan, yang memperlihatkan kecantikan dan tubuh - Seperti misalnya, pemodelan dan film bertindak, dan jenis pekerjaan tersebut.
Banyak profesi dan pekerjaan yang dilarang untuk wanita juga dilarang bagi manusia, misalnya melayani alkohol, bekerja di sarang perjudian, melakukan apapun bisnis yang tidak etis atau tidak jujur. Semua pekerjaan ini dilarang bagi pria dan wanita.
Sebuah masyarakat Islam yang sejati membutuhkan perempuan untuk mengambil profesi seperti dokter.
Kami memerlukan ginekolog perempuan, kita memang membutuhkan perawat wanita, kita memerlukan guru perempuan.
Tapi, seorang wanita dalam Islam telah punya kewajiban keuangan - Kewajiban keuangan diletakkan di bahu laki-laki dalam keluarga - Oleh karena itu dia tidak perlu bekerja untuk kehidupannya.
Namun dalam kasus asli, di mana ada krisis keuangan di mana kedua ujung tidak bertemu, dia memiliki pilihan untuk bekerja.
Di sini juga, tak seorang pun bisa memaksanya untuk bekerja - la bekerja dari sendiri, akan bebas mutlak.
Keamanan Keuangan untuk Wanita:
Seorang wanita dalam Islam telah diberikan keamanan lebih keuangan, dibandingkan dengan pria itu.
Seperti yang saya katakan sebelumnya, kewajiban keuangan tidak menaruh di bahunya - Ini adalah meletakkan di bahu laki-laki dalam keluarga. Ini adalah tugas dari ayah atau saudara laki-laki, sebelum dia menikah dan tugas suami atau anak, setelah dia menikah untuk menjaga penginapan nya, asrama, pakaian, dan aspek keuangan nya.
Wajib Perkawinan Hadiah untuk Wanita:
Ketika dia menikah, dia di ujung penerima.
Dia menerima hadiah - ia menerima mahar atau hadiah perkawinan, yang disebut sebagai 'mahar'.
Dan disebutkan dalam Al-Qur'an di Surah Nisa, Ch.4 No.4 Ayat yang mengatakan, 'Berikan kepada wanita dalam mahar, hadiah perkawinan'.
Untuk pernikahan untuk upacara dalam Islam, 'mahar' adalah wajib.
Tapi sayangnya dalam masyarakat muslim kita di sini, kita hanya menyimpan nominal 'untuk mahar' memenuhi Alquran, mengatakan 151 Rupee, atau beberapa orang memberikan 786 Rupee dan mereka menghabiskan lakh lakh dan dari Rupee pada resepsi, pada dekorasi, pada bunga-bunga, pada pihak makan siang, pada jamuan makan malam.
Dalam Islam, tidak ada batas-lebih rendah, juga tidak ada batas atas untuk 'mahar' - Tetapi ketika seseorang bisa menghabiskan lakh dari Rupee pada resepsi, tentunya 'mahar' harus banyak lagi.
Ada berbagai budaya yang merayap ke dalam masyarakat Muslim, khususnya di daerah Indo-Pak.
Mereka memberikan sejumlah kecil 'mahar' dan mereka mengharapkan istri untuk memberikan lemari es, untuk memberikan TV, mereka mengharapkan istri untuk memberikan sebuah apartemen, untuk memberikan mobil, dll, dan sejumlah besar mahar, tergantung pada status suami.
Jika dia adalah lulusan, mereka mungkin berharap 1 lakh - Jika ia adalah seorang insinyur mereka dapat mengharapkan 3 lakh - Jika dia adalah seorang dokter mereka dapat mengharapkan 5 lakh.
Menuntut mahar dari istri, langsung atau tidak langsung dilarang dalam Islam.
Jika orangtua gadis itu memberikan sesuatu gadis keluar dari kehendak bebas mereka, itu diterima - Tapi menuntut atau memaksa secara langsung atau tidak langsung, adalah dilarang dalam Islam.
Tidak Keuangan Kewajiban:
Jika karya Perempuan, yang tidak perlu - apa pun yang produktif dia mendapat, itu benar-benar miliknya.
Dia tidak perlu menghabiskan dalam rumah tangga - jika dia ingin menghabiskan itu akan bebas.
Terlepas bagaimana kaya istri, itu adalah tugas suami untuk memberikan penginapan, asrama, pakaian dan mengurus aspek keuangan istri.
Dalam kasus perceraian atau jika istri mendapatkan janda, dia mendapat dukungan keuangan untuk masa 'iddah' - dan jika ia memiliki anak, ia juga diberikan tunjangan anak.
Hak Mewarisi:
Islam memberikan hak kepada perempuan untuk mewarisi, berabad-abad yang lalu.
Jika Anda membaca Alquran - dalam beberapa ayat, di Surah Nisa, dalam Surat Baqarah dan Surah Maidah, disebutkan bahwa seorang wanita, terlepas dia adalah istri atau dia adalah seorang ibu, atau saudara, atau anak perempuan, ia memiliki hak untuk mewarisi. Dan sudah ditetapkan oleh Allah SWT dalam Al-Quran.
C. Sosial Hak-hak Perempuan dalam Islam
Secara garis besar dapat dikategorikan ke dalam empat sub-judul. hak Sosial diberikan kepada anak perempuan, untuk istri, untuk ibu dan saudara perempuan.
Hak Sosial Daughter sebuah:
Islam melarang, pembunuhan bayi perempuan. Pembunuhan anak-anak perempuan dilarang dalam Islam. Hal ini disebutkan dalam Surah Taqveem, Ch. 81, Ayat No 8 dan 9, 'ketika anak perempuan dikubur hidup-hidup dan saat ia pertanyaan Anda, karena dosa apakah dia dibunuh ". infantisida hanya wanita yang dilarang Tidak, segala macam infanticides yang dilarang dalam Islam, apakah itu menjadi anak laki-laki atau anak perempuan. Hal ini disebutkan dalam Alquran dalam Surat A'nam Ch.6, Ayat No.151 itu, "Bunuh bukan anak-anak Anda karena kekurangan makanan untuk itu adalah Allah yang akan memberikan rezeki untuk Anda dan untuk 'anak-anak. Hal yang sama disebutkan dalam Surah Isra, Ayat Ch.17 No.31 yang mengatakan ... "Bunuhlah anak-anak Anda tidak karena kekurangan makanan, karena Allah yang akan memberikan rezeki kepada Anda dan anak-anak Anda, untuk membunuh anak-anak adalah dosa besar '. Dalam Arab pra-Islam, setiap kali lahir anak perempuan kebanyakan dia dikubur hidup-hidup. Alhamdullillah, setelah penyebaran Islam praktek kejahatan ini telah dihentikan. Tapi sayangnya masih berlanjut di India - Menurut laporan BBC, dalam tugas programe judul yang 'Mari Her Die', ada wartawan Inggris dengan nama Emily Beckenen, yang datang jauh-jauh dari Britania ke India untuk memberi kita statistik pembunuhan bayi perempuan. Dalam programe itu, memberikan statistik, bahwa setiap hari lebih dari 3.000 janin yang gugur di diidentifikasi bahwa mereka adalah perempuan. Jika Anda mengalikan angka ini dengan jumlah hari, yang dikalikan dengan 365, Anda mendapatkan angka lebih dari satu juta janin perempuan gugur setiap tahun di negara kita. Dan ada penimbunan besar dan poster di negara-negara seperti Tamil Nadu dan Rajasthan, yang mengatakan menghabiskan 500 Rupee dan menyimpan 5 lakh Rupee. Apa artinya? - Bahwa Rupee menghabiskan 500 pada pemeriksaan medis seperti Aminocententus atau Ultra Sonografi, dan mengidentifikasi jenis kelamin anak. Jika wanita Anda dapat membatalkan dan Anda akan menghemat 5 lakh Rupee - Bagaimana? Pasangan dari lakh Anda habiskan untuk pendidikannya dan sisa lakh Rupee Anda habiskan untuk memberi mahar kepada orang yang akan menikahinya (kebiasaan di India). Menurut laporan dari Rumah Sakit Pemerintah Tamil Nadu - 'dari setiap 10 anak perempuan yang lahir, empat adalah dihukum mati '- Tidak heran penduduk perempuan di India kurang dari penduduk laki-laki. infantisida Wanita itu terus di India sejak berabad-abad - Jika Anda menganalisis statistik dari sensus 1901, untuk setiap 1000 laki-laki ada 972 wanita. Menurut 1981 statistik dan sensus, ia memberitahu Anda untuk setiap 1000 laki-laki Anda memiliki 934 perempuan. Dan statistik terbaru tahun 1991 memberitahu Anda bahwa untuk setiap 1000 laki-laki Anda memiliki 927 perempuan. Anda dapat menganalisis bahwa rasio perempuan menurun setiap tahun - Dan karena ilmu dan obat-obatan semakin berkembang, telah membantu dalam praktek kejahatan. Hanya karena Islam mengatakan bahwa kamu tidak boleh membunuh anak-anak apakah itu laki-laki atau perempuan akan hak-hak Anda sebut dalam Islam sebagai modernisasi atau ketinggalan jaman? Alquran tidak hanya melarang wanita pembunuhan bayi, itu memarahi membayangkan Anda sukacita pada saat kelahiran seorang anak laki-laki dan mendapatkan sedih pada saat kelahiran seorang anak perempuan. Dalam Islam, anak perempuan harus dibesarkan dengan benar. Dalam Islam, tidak boleh ada ketimpangan dalam pendidikan dari anak perempuan atau anak. Menurut sebuah Hadis, 'Di hadapan Nabi Muhammad, sekali seorang pria mencium putranya dan menempatkan dia di pangkuannya tapi tidak melakukan hal yang sama kepada putrinya. segera Nabi keberatan dan mengatakan bahwa Anda tidak adil - Anda harus memiliki bahkan mencium putri Anda dan menempatkannya di pangkuan yang lain '.
Sosial Hak Istri:
Semua peradaban sebelumnya, mereka telah menganggap perempuan menjadi 'alat setan'.
Al-Qur'an mengacu pada perempuan sebagai 'Mohsana', yaitu sebuah benteng 'terhadap setan'.
Dan kalau seorang wanita, yang bagus, menikah seorang pria, dia mencegahnya terjadi di jalan yang salah.
Ada sebuah hadis di mana Nabi Muhammad (saw) ia mengatakan bahwa, 'tidak ada monastisisme dalam Islam'.
Dan lagi menurut Sahih Bukhari, Volume No 7, Ch. Nomor 3 Hadis No 4 itu mengatakan bahwa 'Nabi Muhammad ditahbiskan orang-orang muda, semua orang yang memiliki sarana untuk menikah, mereka harus menikah - Untuk itu akan membantu mereka untuk menjaga pandangan mereka dan menjaga kerendahan hati mereka.
Alquran mengatakan bahwa, "Kami telah memasang cinta ke dalam hati suami dan istri.
Jika Anda membaca Surah Rum, Ch. 30, Ayat No 21 ia mengatakan bahwa, "Dan di antara tanda-tanda kami Kami telah menciptakan untukmu pasangan atau teman, sehingga Anda dapat tinggal di dalamnya dalam ketenangan dan kami telah menempatkan cinta dan belas kasih antara hati Anda '.
Menurut Surah Nisa, Ch.4, Ayat No.21, pernikahan dianggap sebagai perjanjian yang kuat, sebuah kontrak yang kuat.
Menurut Surah Nisa, Ch.4, No.19 Ayat, ia mengatakan, 'Anda dilarang untuk mewarisi perempuan dari mereka akan "- Means, untuk menikah dengan izin dari kedua belah pihak diperlukan.
Ini adalah wajib bahwa laki-laki dan perempuan keduanya harus setuju untuk menikah. Tak seorang pun - bahkan tidak dapat memaksa ayah untuk menikahi putri mereka melawan keinginannya.
Ada sebuah hadis dalam kitab Sahih Bukhari, Volume 7, Buku 62, Nomor 69, yang mengatakan 'bahwa seorang wanita dia dipaksa oleh ayahnya untuk menikah melawan keinginannya' - Dan dia pergi ke Nabi dan Nabi tidak valid perkawinan '.
Hadis lain dalam Ibn-e-Humbal, Hadis Nomor 2469, ia mengatakan 'bahwa anak perempuan dipaksa oleh ayahnya untuk menikah - Dan ketika mendekati putri Nabi, Nabi mengatakan Anda bisa melanjutkan, atau jika Anda ingin Anda dapat membatalkan perkawinan.
Itu berarti, persetujuan dari kedua laki-laki dan perempuan diwajibkan.
Dalam Islam, wanita dianggap sebagai ibu rumah tangga - Dia tidak dianggap sebagai ibu rumah tangga, karena dia tidak menikah dengan rumah.
Banyak orang menggunakan istilah, tanpa memahami apa artinya - 'Ibu Rumah Tangga' berarti 'Anda adalah istri dari rumah'.
Jadi saya percaya, dari sekarang dan seterusnya bersaudara lebih suka menyebut diri mereka 'ibu rumah tangga', ibu rumah daripada '', jika mereka menduduki lebih di rumah.
Dalam Islam, seorang wanita, dia tidak menikah dengan seorang master bahwa dia harus diperlakukan seperti budak - Dia menikah dengan itu adalah sama.
Dan ada hadis yang mengatakan dalam Ibn-Hambal - Hadis No 736, 7396. Ia mengatakan bahwa, 'paling sempurna dari orang-orang mukmin adalah mereka yang terbaik dalam karakter dan perilaku, dan orang-orang yang terbaik untuk keluarga mereka dan istri-istri mereka.
Islam memberikan hak yang sama dengan pria dan wanita. Alquran jelas menyebutkan bahwa laki-laki dan perempuan, suami dan istri memiliki hak yang sama dalam semua aspek, kecuali kepemimpinan dalam keluarga.
Hal ini disebutkan dalam Al Qur'an dalam Surah Baqarah Ch.2, Ayat No.228. Ia mengatakan bahwa, "... para wanita telah diberi hak yang sama terhadap mereka (pria) dengan persyaratan yang adil tapi orang-orang memiliki gelar yang lebih tinggi ...'.
Sebagian besar kaum muslim telah salah memahami ayat ini, ketika kata 'pria memiliki gelar yang lebih tinggi "- Seperti yang saya bilang kita harus menganalisis Al-Qur'an secara keseluruhan. Dan seperti disebutkan dalam Surah Nisa, Ch. 4, Ayat No.34 yang mengatakan, 'Orang-orang adalah pelindung dan pengembang dari women, karena Allah telah given 1 dari mereka kekuatan lebih dari yang lain dan mereka give them means mereka'.
Orang bilang Kawwam 'kata' berarti, 'satu derajat lebih tinggi di keunggulan' - Tapi sebenarnya kata 'Kawwam' berasal dari kata akar 'Ikamah'. 'Ikamah' berarti misalnya 'bila Anda memberikan Ikamah sebelum doa - Anda berdiri'.
Jadi 'Ikamah' berarti standup - jadi Kawwam 'kata' berarti satu derajat lebih tinggi dalam tanggung jawab, tidak satu derajat lebih tinggi pada keunggulan.
Bahkan jika Anda membaca komentar dari 'Ibne-Katsir' - Dia mengatakan bahwa Kawwam 'kata' berarti satu derajat lebih tinggi pada tanggung jawab, tidak satu derajat lebih tinggi pada keunggulan.
Dan tanggung jawab ini, harus dilakukan dengan persetujuan bersama dari kedua suami dan istri.
Hal ini disebutkan dalam Surah al-Baqarah, Ch.2, Ayat No.187, yang mengatakan, Yang berarti ... "Istri-istrimu adalah pakaian bagimu, dan kamu pakaian mereka".
Apa tujuan pakaian - Ini digunakan untuk menyembunyikan dan untuk mempercantik.
Suami dan istri, harus menyembunyikan setiap kesalahan orang lain, dan mereka harus saling memperindah - hubungan Its tangan dan sarung tangan.
Alquran menyebutkan bahwa, 'bahkan jika Anda tidak menyukai istri Anda, Anda harus memperlakukan dia dengan baik'.
Hal ini disebutkan dalam Surah Nisa, Ch.4, No.19 Ayat, bahwa, "... istri dengan mereka (istri-istrimu) dalam kebaikan, karena jika Anda membenci mereka mungkin terjadi bahwa Anda membenci sesuatu dimana Allah telah menempatkan banyak baik.
Bahkan jika Anda tidak menyukai istri Anda, Anda harus memperlakukan dia dengan baik dan dengan ekuitas
Hanya karena hak seorang istri sama dengan para suami dalam Islam, akan Anda menelepon hak seperti dalam Islam sebagai modernisasi atau ketinggalan jaman?
Hak Sosial Ibu suatu:
Satu-satunya hal di atas hormat kepada Ibu, adalah menyembah Allah - Hal ini disebutkan dalam: Ch.17, Ayat No.28, 29, ini mengatakan bahwa ... 'Allah yang telah ditetapkan untuk Anda, bahwa Anda tidak menyembah selain Dia, dan bersikap baik kepada orang tua Anda. Dan jika salah satu atau keduanya mencapai usia tua tidak mengatakan sebuah kata penghinaan atau menolak mereka tapi alamat mereka dengan kehormatan, dan berbicara kepada mereka dengan kebaikan, dan menurunkan sayap Anda kerendahan hati dan berdoa kepada Allah - "Ya Tuhanku! memberkati mereka karena mereka telah dihargai saya di masa kanak-kanak '. Surah Nisa, Ch. Nomor 4, Ayat No 1 berkata, 'Hormatilah rahim yang membuat Anda bosan'. Surah A'nam, Ch.6, Ayat No.151, mengatakan bahwa, "Engkau harus baik kepada orang tua Anda. Luqman Surah Ch 0,31, Ayat No.14, mengatakan bahwa, "Kami perintahkan pada manusia untuk berbuat baik kepada orang tuanya. Dalam penderitaan di atas penderitaan, apakah ibu mereka melahirkan mereka, dan dalam dua tahun adalah menyapih mereka. Hal yang sama ini diulang kembali dalam Surat Ahqaf, Ch.46, Ayat 15, bahwa ... "Kami perintahkan pada manusia untuk baik kepada orang tuanya. Dalam sakit itu ibu mereka melahirkan mereka dan kesakitan dia memberi mereka lahir '. Hadis lain yang terkait dalam kitab Sahih Bukhari dalam Volume 8, Ch. Nomor 2 Hadis Nomor 2, serta dalam kitab Sahih Muslim - ini mengatakan bahwa seseorang bertanya kepada Nabi Muhammad ... 'Siapa yang memerlukan kasih maksimum dan hormat dan persahabatan saya di dunia ini? Nabi menjawab - 'ibumu' ' Siapa 'di sebelah? - 'Ibumu' 'Siapa yang berikutnya? " - 'Ibumu' Orang bertanya untuk keempat kalinya, - "Siapa yang berikutnya" Nabi menjawab 'ayahmu'. Jadi 75% cinta dan menghormati pergi ke ibu dan 25% dari cinta dan menghormati pergi ke ayah. Tiga keempat bagian yang lebih baik dari cinta dan menghormati pergi ke ibu - Satu keempat bagian sisa cinta dan hormat pergi ke ayah.
Hak Sosial Suster suatu:
Menurut Surah Tawbah, Ch. 9, Ayat No.71, mengatakan bahwa, "Para pria dan wanita yang mereka bersahabat satu sama lain.
Nabi Muhammad (semoga damai besertanya) dia berkata, "Para perempuan adalah 'Shakat' - 'Shakat' berarti adik '.
D. Pendidikan Hak untuk Wanita
5 ayat pertama yang disebutkan dalam Al Qur'an itu dari Surah alaq, atau Surah Iqra, Ayat No 1-5 yang mengatakan:
"Baca, membacakan atau memberitakan dalam nama Tuhanmu, yang telah menciptakan manusia dari gumpalan darah beku (lintah seperti zat).
Bacalah, Tuhanmu adalah yang paling berlimpah.
Siapa yang telah mengajarkan penggunaan pena.
Siapa yang telah mengajarkan manusia apa yang ia tahu-bukan '.
Petunjuk pertama yang diberikan dalam Al Qur'an untuk umat manusia itu tidak untuk berdoa, tidak untuk berpuasa, tidak untuk memberikan amal - Ini dibaca - Islam membayar paling penting bagi pendidikan.
Pendidikan Wajib dalam Islam:
Menurut Quran:
• Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberi pengetahuan kepada derajat yang tinggi. (58:11)
• Dan katakanlah, Ya Tuhanku! meningkatkan ilmu pengetahuan. (20:114)
• Dan barangsiapa yang diberi pengetahuan itu diberikan kekayaan memang melimpah. (2:269)
• Menurut perkataan Nabi Muhammad (saw) "Ini adalah wajib bagi setiap Muslim, laki-laki atau perempuan, untuk memperoleh pengetahuan (Al-Baihaqi).
Bayangkan, 1400 tahun yang lalu, ketika para wanita yang sakit dirawat dan hanya digunakan sebagai properti, Islam meminta para wanita untuk dididik. Karena Islam mengatakan bahwa setiap wanita harus dididik, - Apakah Anda memanggil perempuan tersebut benar dalam Islam sebagai modernisasi atau ketinggalan jaman?
E. Hak untuk Wanita
Menurut hukum Islam, pria dan wanita sama - Hukum Islam melindungi nyawa dan harta benda seorang laki-laki dan perempuan keduanya. Jika seorang pria pembunuhan seorang wanita dia juga akan menerima hukuman mati dari 'Kisaas'. Menurut hukum Islam 'Kisaas', pria dan wanita - tanpa cedera menjadi mata, hidung, telinga, tubuh - keduanya menerima hukuman yang sama. Dan jika wali si pembunuh, bahkan menjadi seorang wanita - Jika ia mengatakan, bahwa memaafkan pembunuh dan ia menerima 'Día', yaitu kompensasi - pendapatnya tidak dapat ditolak - mereka harus menerimanya. Dan jika ada perbedaan pendapat antara kerabat orang yang dibunuh - Dan beberapa orang mengatakan bahwa si pembunuh harus dibunuh dan beberapa orang mengatakan bahwa ia harus diampuni dan 'Día "harus diterima - orang harus mencegah keluarga dari membunuh pembunuh itu. Dan terlepas apakah saksi atau pendapat yang diberikan oleh seorang pria atau wanita, memiliki berat yang sama. Menurut Surah Maida, Ch.5, Ayat No.30 - Dikatakan ... "Sedangkan pencuri, apakah ia menjadi laki-laki atau perempuan, memotong tangan nya sebagai hukuman atas kejahatannya, contoh dari Allah '. Berarti, jika seseorang merampas, terlepas apakah ia adalah seorang pria atau wanita tangan nya harus dipotong - hukuman yang sama. Menurut Surah Nur, Ch.24, Ayat No.2, ia mengatakan "Jika melakukan percabulan, baik itu pria atau wanita, mencambuk mereka dengan" 100 garis. Hukuman untuk zina dalam Islam terlepas apakah itu laki-laki atau perempuan, itu adalah sama - cambuk dengan 100 garis. Hukuman untuk laki-laki dan perempuan, adalah sama dalam Islam. Dalam Islam seorang wanita diperbolehkan untuk memberi kesaksian Bayangkan, Islam memberikan hak wanita untuk menjadi saksi, 14 abad yang lalu. Bahkan sekarang di hingga akhir 1980, Rabai Yahudi, mereka mempertimbangkan bahwa apakah perempuan harus diberi hak untuk bertindak sebagai saksi atau tidak - Dan Islam memberikan hak itu 1400 tahun yang lalu. Accord ing untuk Surah Nur, Ch.24, Ayat No.4, dikatakan "Jika ada yang menaruh tagihan terhadap kesucian seorang wanita, menghasilkan 4 saksi, dan jika mereka terputus-putus, mengalahkan mereka dengan '80 garis. Dalam Islam untuk kejahatan kecil, Anda membutuhkan 2 saksi - untuk kejahatan besar Anda memerlukan 4 saksi. Menuduh wanita palsu adalah kejahatan besar dalam Islam, karena itu Anda memerlukan 4 saksi. Sekarang hari yang Anda lihat dalam masyarakat modern, Anda menemukan laki-laki menganiaya wanita dan menyebut mereka segala macam nama. Mereka menyebutnya pelacur dll, dan tidak ada yang dilakukan. Dalam sebuah negara Islam, jika seseorang menyebutnya pelacur 'di depan umum atau di tempat lain, dan jika dia membawa orang itu ke pengadilan - Dan jika orang itu tidak bisa menghasilkan 4 saksi atau bahkan jika ia menghasilkan 4 saksi dan salah satu dari mereka bimbang , mereka semua akan menerima 80 cambukan setiap, dan di masa depan semua bukti mereka akan ditolak. Islam memberi penting kepada kesucian wanita itu. Ketika wanita menikah, dia biasanya mengadopsi nama suaminya. Dalam Islam dia memiliki pilihan yang baik menjaga nama suaminya, baik mengadopsi nama suami, atau mempertahankan nama gadisnya. Dan mempertahankan nama gadis dianjurkan dalam Islam - Dan kita temukan di beberapa masyarakat Muslim bahwa perempuan, bahkan setelah mereka menikah mereka mempertahankan nama gadis mereka, karena menurut hukum Islam pria dan wanita equal.Will Anda menelepon hak tersebut dalam Islam modernisasi atau ketinggalan jaman?
F. Hak-hak Politik Wanita
Menurut Surah Tawba, Ch.9, Ayat No.71, "Para pria dan wanita mereka adalah teman (pendukung) satu sama lain '. Pendukung tidak hanya sosial - bahkan politik - politik, laki-laki dan perempuan harus saling mendukung. Wanita bahkan dapat mengambil bagian dalam pembuatan hukum. Dan menurut hadis terkenal di mana Hazrat Umar (ra dengannya), ia membahas dengan Sahabas, dan mempertimbangkan meletakkan batas atas pada 'mahar', karena orang muda dianjurkan menikah - seorang wanita dari kursi belakang dia keberatan dan berkata Ketika Al-Qur'an mengatakan dalam Surat Nisa Ch.4, No.20 ayat yang ... 'Anda bahkan bisa memberi setumpuk harta, setumpuk emas di' mahar ', ketika Al Qur'an menempatkan ada batasan pada 'mahar', yang Umar untuk menetapkan batas (ra dengan dia). Dan segera Hazrat Umar (saw) berkata ... 'Umar salah dan wanita itu benar'. Bayangkan, dia adalah wanita biasa - Jika itu akan menjadi seorang wanita yang terkenal, nama wanita itu akan disebutkan dalam Hadis. Karena hadis tidak menyebutkan nama wanita itu, kita dapat mengerti bahwa wanita itu adalah wanita biasa. Berarti, bahkan seorang wanita biasa dapat keberatan dengan 'Khalifa', kepala negara. Dan dalam istilah teknis akan disebut bahwa - 'dia menentang terjadinya pelanggaran terhadap konstitusi', - karena Al Qur'an adalah konstitusi Muslim - Itu berarti seorang wanita bahkan dapat mengambil bagian dalam pembuatan hukum. Wanita bahkan diambil bagian dalam pertempuran bidang Ada bab penuh dalam Sahih Bukhari menyebutkan perempuan di medan pertempuran - Perempuan memberikan air - mereka memberikan pertolongan pertama kepada para prajurit. Karena Al-Qur'an mengatakan "Manusia adalah pelindung dari 'Perempuan'. Dalam keadaan normal, wanita tidak boleh pergi ke medan pertempuran. Ini adalah tugas laki-laki itu. Hanya jika diperlukan, di bawah kebutuhan adalah perempuan diizinkan - dan mereka harus pergi ke medan pertempuran jika mereka inginkan. Kalau tidak, Anda akan memiliki posisi yang sama seperti Anda mengalami di Amerika Serikat. Perempuan di Amerika Serikat yang Tidak Aman Pada wanita Amerika Serikat diizinkan untuk bergabung dengan pertempuran sejak 1901 tapi mereka tidak diperkenankan mengambil bagian aktif - Mereka hanya memainkan bagian dari perawat. Kemudian setelah 'Gerakan feminis' telah dimulai pada tahun 1973, 'feminis' gerakan permintaan ed - "Mengapa perempuan tidak diperbolehkan untuk ikut berpartisipasi aktif dalam medan pertempuran?" Jadi pemerintah Amerika mengizinkan perempuan untuk ikut berpartisipasi aktif dalam medan pertempuran. Dan menurut laporan dari Departemen Pertahanan Amerika, yang dirilis pada 23 April 1993 itu mengatakan bahwa, '90 orang diserang secara seksual dalam konvensi, dari yang 83 adalah perempuan dan 117 perwira didakwa dalam disiplin tindakan '. Bayangkan hanya dalam satu konvensi, 83 wanita pelecehan seksual. Apa kejahatan mereka 117 perwira? Mereka membuat wanita lari dan mereka menyambar pakaian mereka. Mereka membuat mereka benar-benar parade telanjang tanpa menutupi bagian genital. Mereka diciptakan untuk berhubungan seks di depan umum. Apakah ini yang Anda sebut 'Perempuan' hak? Jika Anda berpikir bahwa ini adalah apa yang "benar Perempuan", maka Anda dapat menyimpan hak Anda untuk dirimu. Kami tidak ingin saudara kita, putri kita ibu kita untuk menjadi pelecehan seksual. Dan ada kehebohan di parlemen dan Presiden, Bill Clinton - ia sendiri harus minta maaf secara terbuka dan dia berkata, "Diperlukan tindakan akan diambil '. Dan kau tahu kapan politisi mengatakan 'tindakan yang diperlukan akan diambil, apa yang terjadi. Jadi Islam mengijinkan wanita untuk ambil bagian di medan pertempuran hanya bila diperlukan. Tapi ada juga mereka harus menjaga mereka berpakaian Islam dan etika Islam, dan kerendahan hati mereka.
USA Apakah Salah satu Harga Tertinggi Rape
Amerika Serikat seharusnya menjadi salah satu negara yang paling maju di dunia. Ia juga memiliki salah satu tingkat tertinggi pemerkosaan di negara manapun di dunia. Menurut laporan FBI, pada tahun 1990, setiap hari pada 1756 rata-rata kasus perkosaan itu dilakukan di Amerika Serikat saja. Kemudian laporan lain mengatakan bahwa pada 1900 rata-rata sehari-hari kasus perkosaan yang dilakukan di Amerika Serikat. tahun itu tidak disebutkan. Mungkin tahun 1992, atau 1993. Mungkin orang Amerika punya 'berani' di tahun-tahun berikutnya.
Hukum Islam Mari kita Wanita Breathe Mudah
Pertimbangkan sebuah skenario di mana hukum Islam diterapkan di Amerika. Setiap kali seorang pria melihat seorang wanita dan setiap kurang ajar atau pemikiran malu datang ke pikiran, ia menurunkan tatapannya. Setiap wanita memakai pakaian Islam sebagaimana disebutkan dalam Quran. Setelah ini jika ada orang yang melakukan perkosaan dia diberikan hukuman mati. Saya meminta Anda, dalam skenario seperti, akan tingkat pemerkosaan di Amerika meningkat, ia akan tetap sama, atau akan itu menurun? Jika hukum Islam diterapkan di bagian manapun di dunia, wanita akan bernapas lebih mudah.
Kesimpulan
Sebelum saya menyimpulkan, saya ingin memberikan contoh. Seperti yang saya katakan di awal pembicaraan saya, Islam percaya pada kesetaraan antara laki-laki dan perempuan - Kesetaraan tidak berarti identicality. Misalkan di kelas 2 siswa, siswa 'A' dan 'B', selama pemeriksaan keduanya keluar pertama - Kedua tanda 80% aman - 80 dari 100. Bila Anda menganalisis pertanyaan kertas, kertas pertanyaan memiliki 10 pertanyaan ent berbeda, masing-masing membawa 10 tanda. Dalam pertanyaan 1 siswa 'A' sampai 9 dari 10, dan siswa 'B' punya 7 dari 10 - Jadi, dalam pertanyaan 1 siswa 'A' lebih tinggi daripada mahasiswa 'B'. Pada pertanyaan 2, siswa 'A' sampai 7 dari 10 dan siswa 'B' punya 9 dari 10 - Mahasiswa 'B' lebih tinggi dari siswa 'A' dalam pertanyaan nomor 2. Pada pertanyaan 3 keduanya mendapat 8 dari 10, keduanya sama. Jadi ketika kita menambahkan tanda semua sepuluh pertanyaan, baik siswa 'A' dan 'B' sampai 80 dari 100. Jadi singkatnya, siswa 'A' dan siswa 'B' lebih dari semua sama. Dalam A 'beberapa pertanyaan' lebih tinggi dari 'B', B 'beberapa pertanyaan' lebih tinggi dari 'A', di lain keduanya sama. Dalam cara yang sama, mengambil contoh bahwa karena Allah telah memberikan pria yang lebih kuat - Misalkan pencuri memasuki rumah yang akan Anda kirim, 'percaya Aku di dalam hak-hak perempuan - saya percaya pada hak-hak perempuan' - akan Anda memberitahu ibumu, kakak Anda dan putri Anda, untuk pergi dan memerangi pencuri itu? " Tidak, tapi alami Anda akan melawan dia - Jika diperlukan mereka dapat mengganggu - Dalam keadaan normal karena Allah telah memberikan Anda lebih banyak kekuatan fisik, Anda harus pergi dan mengatasi si pencuri. Jadi di sini, dalam kekuatan fisik, manusia adalah satu derajat lebih tinggi dari perempuan itu Mari kita ambil contoh lain dimana ia datang untuk menghormati orang tua - Anak-anak harus menghormati ibu 3 kali lebih dari ayah (sebagaimana disebutkan sebelumnya). Di sini wanita memiliki satu derajat lebih tinggi dari laki-laki - Lebih dari semua baik sama Jadi Islam percaya pada kesetaraan, tidak identik - Pria dan wanita lebih dari semua sama dalam Islam. Hal ini singkat, highlights, dari 'Hak Perempuan dalam Islam'. Setelah ini apa masyarakat muslim lakukan adalah berbeda - Banyak masyarakat Muslim tidak memberikan hak-hak perempuan dan mereka menyimpang jauh dari Al-Qur'an dan Sunnah. Masyarakat Barat sebagian besar bertanggung jawab untuk ini - karena masyarakat Barat, banyak masyarakat muslim telah menjadi over protective, atas tindakan pencegahan dan telah pergi ke satu ekstrim dan menyimpang jauh dari Al-Qur'an dan Sunnah.
Pada ekstrem lain, beberapa masyarakat Muslim beralih ke budaya Barat, dan mengikuti budaya mereka. Saya ingin memberitahu masyarakat Barat bahwa jika Anda menganalisa hak-hak perempuan dalam Islam menurut Al-Qur'an dan Sunnah - Anda akan menyadari itu modernisasi dan tidak ketinggalan jaman.
Menurut kamus Oxford, 'Hak-Hak Perempuan adalah hak, yang mempromosikan posisi kesetaraan sosial dan hukum, perempuan terhadap laki-laki'
Menurut kamus Oxford, 'adalah mereka yang hak, diklaim untuk perempuan, sama dengan laki-laki, sebagai hal hak pilih bahwa hak untuk memilih, sebagai hal properti, dll'.
'Modernising', menurut kamus Oxford berarti, 'untuk membuat modern, untuk menyesuaikan dengan kebutuhan modern atau' kebiasaan.
Dan menurut kamus Webster berarti ... 'Untuk membuat modern, atau memberikan karakter baru atau penampilan - misalnya, untuk memodernisasi yang ide-ide'.
Singkatnya, modernisasi adalah sebuah proses update atau memilih untuk kemajuan status ini sendiri - Ini bukan status modern muncul dengan sendirinya.
Bisakah kita memodernisasi diri kita sendiri, untuk menguasai masalah kita, dan untuk mewujudkan cara hidup yang baru, untuk seluruh umat manusia?
Saya tidak khawatir tentang ide-ide modern, kesimpulan dan laporan kategoris yang dibuat oleh para ilmuwan dan ahli kursi berpengalaman, seperti bagaimana hidup harus dijalani oleh seorang wanita.
Saya akan dasar kesimpulan saya dan pertimbangan kebenaran, yang dapat dibuktikan dengan pengalaman.
Pengalaman dan analisis holistik tidak bias faktual, adalah uji yakin, antara emas kebenaran, dan teori glitter.
Kami harus memeriksa berpikir kita terhadap realitas, dinyatakan banyak kali, proses mental kita akan tersesat - Memang otak besar satu kali, percaya bahwa dunia itu datar.
Hak Perempuan di Barat
Jika kita setuju dengan hak Wanita dalam Islam ', sebagaimana yang digambarkan oleh media Barat, Anda memiliki pilihan, tetapi setuju bahwa hak Wanita dalam Islam' yang ketinggalan jaman.
Pembicaraan Barat pembebasan perempuan, sebenarnya adalah sebuah bentuk terselubung dari eksploitasi tubuhnya, perampasan kehormatan dan degradasi jiwanya.
Masyarakat Barat yang berbicara tentang meningkatkan status perempuan dalam Islam, sebenarnya telah mengurangi statusnya untuk selir, untuk gundik, untuk kupu-kupu masyarakat, yang hanya alat di tangan pemasar seks dan pencari kesenangan, yang menyamar di balik layar warna-warni seni dan budaya.
Hak Wanita dalam Islam
mendukung Islam radikal revolusioner, memberikan hak perempuan karena status mereka dan pada hari-hari ketidaktahuan ... 1400 tahun yang lalu.
Tujuan Islam itu dan terus menjadi, untuk memodernisasi pemikiran kita, hidup kita, kita melihat, mendengar kita, perasaan kita dan berjuang untuk upliftment perempuan dan emansipasi di masyarakat.
Sebelum saya tinggal lebih lanjut dengan topik, saya ingin Anda untuk membuat catatan beberapa poin.
• Sekitar seperlima dari penduduk dunia, terdiri dari Muslim. Ada perbedaan masyarakat Muslim - Beberapa mungkin dekat dengan Islam, beberapa mungkin berada jauh dari Islam.
• The 'hak Wanita dalam Islam' harus dihakimi menurut sumber-sumber asli, dan bukan apa setiap muslim lakukan, atau apa masyarakat Muslim melakukannya.
• Sumber-sumber otentik Islam, adalah Al Qur'an, yang adalah firman Allah, dan Sunnah otentik, dan tradisi Nabi yang kita cintai (saw).
• Al-Qur'an tidak akan bertentangan itu sendiri, juga tidak akan bertentangan Hadis otentik itu sendiri ... tidak akan kedua sumber otentik, bertentangan satu sama lain.
• Kadang-kadang para ulama berbeda, dan banyak kali, perbedaan-perbedaan ini dapat dihilangkan dengan menganalisis Al-Qur'an secara keseluruhan, dan bukan hanya dengan mengutip satu ayat tertentu. Karena jika satu ayat tertentu dari Al Qur'an adalah ambigu banyak kali jawaban diberikan di tempat lain di dalam Alquran - Beberapa orang mengutip satu sumber dan mengabaikan semua sumber-sumber lain.
• Ini adalah kewajiban setiap Muslim, laki-laki atau perempuan, untuk mencari kesenangan Allah, dan bertindak sebagai wali amanat-Nya di dunia ini, dan tidak mencoba dan mendapatkan ketenaran atau memuaskan ego sendiri.
Islam percaya pada kesetaraan laki-laki dan perempuan - 'Kesetaraan' tidak berarti 'identicality'.
Dalam Islam, peran seorang pria dan wanita adalah gratis, tidak saling bertentangan. Ini adalah kemitraan, itu tidak bertentangan, sehingga berusaha untuk supremasi.
Di mana hak-hak perempuan dalam Islam 'yang bersangkutan, saya telah dipisahkan menjadi 6 kategori luas.
Enam Kategori Hak Perempuan dalam Islam
Yang pertama adalah 'hak Spiritual', kedua adalah 'hak Ekonomi, ketiga adalah' hak Sosial ', keempat adalah' hak Pendidikan ', kelima adalah "hak Hukum", dan terakhir adalah' hak politik '.
Seks adalah Bukan Kriteria untuk Masukkan Paradise:
Kesalahpahaman terbesar yang telah Barat tentang Islam, adalah bahwa mereka berpikir ... 'surga dalam Islam, ini dimaksudkan untuk laki-laki - itu tidak dimaksudkan untuk perempuan'.
Kesalahpahaman ini dapat dihapus dengan mengutip dari Surah Nisa, Ch. Nomor 4, Ayat No 124, yang mengatakan, "Jika ada yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki atau perempuan dan memiliki iman, mereka pasti akan masuk surga dan tidak sedikit ketidakadilan tersebut harus dilakukan agar mereka '
Hal yang sama diulangi dalam Surah Nahl, Ch.16, Ayat No.97 yang mengatakan ... "Jika ada yang melakukan perbuatan baik, baik itu pria atau wanita dan beriman, Kami akan memberikan kehidupan yang baik dan Kita harus penghargaan untuk semua perbuatan baik Anda.
Hanya karena dalam Islam, seks bukanlah kriteria untuk masuk surga, akan Anda menelepon hak seperti dalam Islam sebagai modernisasi atau ketinggalan jaman?
Spiritual A. Hak-hak Perempuan dalam Islam
Kesalahpahaman lainnya adalah bahwa, yang media Barat, bahwa, "Wanita itu tidak memiliki jiwa '.
Bahkan, itu pada abad ketujuh belas, ketika Dewan orang-orang bijak, ketika mereka berkumpul di Roma, dan mereka secara bulat setuju bahwa wanita itu tidak jiwa.
Dalam Islam, pria dan wanita mempunyai sifat rohani yang sama. Hal ini disebutkan dalam Quran, Ch.4, Ayat No.1, yang mengatakan bahwa, "Wahai manusia Guardian hormat Tuhanmu, yang telah menciptakan kamu dari satu orang dan diciptakan seperti sifat pasangannya.
Hal yang sama disebutkan dalam Surah Nahl, Ch.16, Ayat No.72, yang mengatakan bahwa, "Kami telah dibuat untuk Anda dan teman-teman alam sendiri '.
Dalam Surah Al-Syura, Ch.42, Ayat No.11, ia mengatakan, "Dia adalah orang yang telah menciptakan langit dan bumi dan telah dibuat untuk Anda pasangan dari kalangan 'sendiri.
Hanya karena sifat rohani seorang pria dan wanita adalah sama dalam Islam, akan kau sebut hak-hak tersebut dalam Islam, sebagai modernisasi atau ketinggalan jaman?
Alquran jelas menyebutkan bahwa, "Allah telah bernapas sedikit dari roh-Nya ke dalam umat manusia '.
Jika Anda membaca Surah Hijr, Ch.15, No.29 Ayat, ia mengatakan, 'Ketika saya memiliki gaya Anda dalam proporsi jatuh tempo dan telah meniupkan ke sesuatu roh saya, jatuh Anda turun di sembah'.
Hal yang sama diulangi dalam Al Qur'an, dalam Surah Sajdah, Ch. 32, No.9 Ayat, yang mengatakan, "Kemudian Dia Kusempurnakan dan meniupkan ke dalamnya Roh-Nya ...'.
Di sini, ketika Allah merujuk kepada Sesuatu sebagai 'Roh-Ku, yang ditiupkan ke manusia' - itu tidak berarti, semacam inkarnasi atau bentuk panteistik.
Ini berarti bahwa Allah telah diberikan kepada setiap manusia sesuatu Alam spiritual-Nya, dan Pengetahuan Allah Maha Kuasa, dan datang lebih dekat kepada-Nya.
Di sini merujuk pada Adam dan Hawa (semoga damai atas mereka) - Kedua adalah meniupkan sesuatu dari Roh Allah.
Sekali lagi kita baca dalam Al Qur'an, bahwa Allah telah menunjuk manusia sebagai khalifah-Nya, sebagai wali amanat-Nya, seperti yang disebutkan dalam Surah Isra, Ayat Ch.17 No.70, yang mengatakan, "Kami menghormati anak-anak Adam dan berikan kepada mereka 'bantuan khusus.
Catatan, di sini semua anak Adam telah dimuliakan, laki-laki maupun perempuan.
Ada beberapa kitab suci agama, misalnya Alkitab, yang menempatkan menyalahkan Hawa karena kejatuhan manusia.
Bahkan jika Anda membaca Alquran dalam Surat Araf,, Ch.7 No.19 Ayat 27, Adam dan Hawa (semoga damai atas mereka berdua) yang ditangani, lebih dari selusin kali.
Kedua mendurhakai Allah, baik meminta maaf, baik bertobat, dan keduanya telah diampuni.
Dalam Alkitab, jika Anda membaca kitab Kejadian, Ch. 3, hanya Eve yang bertanggung jawab (Damai sejahtera atasnya) untuk kejatuhan manusia.
Dan menurut doktrin 'Original Sin', karena Hawa (semoga damai atasnya) seluruh umat manusia lahir dalam dosa.
Apakah Uplift Kehamilan Wanita atau menurunkan?
Jika Anda membaca Alkitab dalam Kejadian, Ch. 3, Ayat 16, dikatakan bahwa, 'Untuk wanita Dia (Allah) berkata, "Aku akan sangat sakit Anda kalikan dalam melahirkan anak, dalam kesusahan yang engkau akan melahirkan anak-anak, namun keinginan Anda harus menjadi suami Anda, dan dia akan memerintah atas dirimu. "'
Itu berarti, kehamilan dan kelahiran anak yang telah dikatakan dalam Alkitab untuk mendegradasi perempuan dan nyeri persalinan adalah semacam hukuman.
Bahkan jika Anda membaca Alquran, kehamilan dan kelahiran anak perempuan telah terangkat.
Jika Anda membaca Surah Nisa, Ch.4, Ayat No.1, ia mengatakan, 'Hormati rahim yang bosan'.
Seperti disebutkan dalam Surah Luqman,, Ch.31 Ayat No.14, ia mengatakan, "Kami perintahkan pada manusia untuk bersikap baik kepada orang tua, melahirkan, atas penderitaan itu ibu mereka melahirkan mereka dan dalam dua tahun adalah penyapihan mereka ' .
Hal yang sama disebutkan dalam Surah Ahqaf, Ch.46, Ayat No.15, lagi mengulangi, yang mengatakan, "Kami perintahkan pada manusia untuk baik kepada orang tuanya.
Untuk bersikap baik kepada orang tua - sakit itu ibu mereka melahirkan mereka, dan kesakitan dia memberi mereka melahirkan - Kehamilan dalam Al-Qur'an telah ditinggikan perempuan itu tidak rusak.
Hanya karena kehamilan telah terangkat perempuan dalam Islam akan Anda menelepon hak seperti dalam Islam sebagai modernisasi atau ketinggalan jaman?
Kriteria dalam Sight Allah kepada Hakim Pria dan Wanita:
Kriteria hanya untuk penilaian di sisi Allah adalah 'Taqwa', 'kesadaran Tuhan' atau 'kebenaran'.
Hal ini disebutkan dalam Surah Hujurat, Ch.49, 13 Ayat "Hai manusia, Kami telah menciptakan kamu dari satu pasang laki-laki dan perempuan dan telah dibagi Anda ke bangsa dan suku, sehingga Anda akan mengenali satu sama lain tidak bahwa Anda menghina satu sama lain dan yang paling terhormat di sisi Allah, adalah orang yang paling benar '.
Sex, warna, kasta, kekayaan tidak punya kriteria dalam Islam - Kriteria hanya di hadapan Allah adalah 'kebenaran', tidak adalah seks kriteria bagi Allah untuk hadiah atau untuk menghukum seseorang.
Jika Anda membaca Surah No.195 Imran Ayat Ch.3 itu mengatakan 'Saya tidak akan menderita kehilangan apapun dari Anda, baik laki-laki atau perempuan, Anda kepada teman satu sama lain'.
Sama Moral Tugas untuk Pria dan Wanita:
Aku mulai bicara saya dengan mengutip ayat dari Al-Qur'an dari Surah Al Ahzab, Ch.33, No.35 Ayat, yang mengatakan,
"Untuk pria Muslim dan perempuan Muslim,
untuk laki-laki yang beriman dan wanita,
untuk pria dan wanita yang saleh,
untuk pria sejati dan wanita,
untuk pria dan wanita yang sabar dan konstan,
untuk pria dan wanita yang menyerah amal,
untuk pria dan wanita yang cepat dan menyangkal diri sendiri,
untuk pria dan wanita yang menjaga kemaluannya,
untuk pria dan wanita yang terlibat banyak dalam memuji Tuhan,
Allah telah menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar. "
Ayat ini menunjukkan bahwa tugas rohani, tugas moral, untuk pria dan wanita dalam Islam adalah sama - Kedua harus percaya, keduanya harus berdoa, keduanya memiliki untuk berpuasa, keduanya harus menyerah amal, dll, dll
Tapi wanita-wanita telah diberikan konsesi tertentu dalam Islam.
Jika dia mengalami haid atau hamil, dia tidak harus cepat - Dia dapat menjaga orang-orang puasa nanti, ketika dia lebih sehat.
Selama periode menstruasi dan selama periode setelah melahirkan, dia membutuhkan tidak berdoa juga - dia telah diberi konsesi, dan juga tidak dia harus menggantinya nanti.
Hanya karena tugas moral laki-laki dan perempuan sama dalam Islam akan Anda menelepon hak seperti dalam Islam sebagai modernisasi atau ketinggalan jaman?
B. Hak Ekonomi Perempuan
Islam memberi hak ekonomis kepada perempuan 1.300 tahun sebelum Barat.
Seorang wanita dewasa Muslim bisa sendiri, dia bisa membuang atau menyangkal salah satu miliknya tanpa konsultasi salah satu, terlepas apakah dia sudah menikah atau dia adalah tunggal.
Pada tahun 1870, itu adalah pertama kalinya di Inggris, bahwa Barat mengakui hak-hak perempuan menikah, di mana dia diperbolehkan untuk memiliki atau membuang semua harta tanpa konsultasi.
Saya setuju bahwa perempuan diberi hak-hak ekonomi mereka 1300 tahun lalu - ini adalah hak kuno - tapi pertanyaannya adalah - 'mereka modernisasi atau ketinggalan jaman? "
Perempuan di Job:
Seorang perempuan dalam Islam, jika dia ingin bekerja ia dapat bekerja - Tidak ada teks dalam Al Quran atau Hadis yang otentik mencegah atau membuatnya dilarang bagi wanita untuk melakukan pekerjaan apapun, asalkan tidak melanggar hukum, sebagai Selama masih dalam pratinjau Syariah Islam, selama dia mempertahankan busana Muslim-nya.
Tapi alam, dia tidak dapat mengambil pekerjaan, yang memperlihatkan kecantikan dan tubuh - Seperti misalnya, pemodelan dan film bertindak, dan jenis pekerjaan tersebut.
Banyak profesi dan pekerjaan yang dilarang untuk wanita juga dilarang bagi manusia, misalnya melayani alkohol, bekerja di sarang perjudian, melakukan apapun bisnis yang tidak etis atau tidak jujur. Semua pekerjaan ini dilarang bagi pria dan wanita.
Sebuah masyarakat Islam yang sejati membutuhkan perempuan untuk mengambil profesi seperti dokter.
Kami memerlukan ginekolog perempuan, kita memang membutuhkan perawat wanita, kita memerlukan guru perempuan.
Tapi, seorang wanita dalam Islam telah punya kewajiban keuangan - Kewajiban keuangan diletakkan di bahu laki-laki dalam keluarga - Oleh karena itu dia tidak perlu bekerja untuk kehidupannya.
Namun dalam kasus asli, di mana ada krisis keuangan di mana kedua ujung tidak bertemu, dia memiliki pilihan untuk bekerja.
Di sini juga, tak seorang pun bisa memaksanya untuk bekerja - la bekerja dari sendiri, akan bebas mutlak.
Keamanan Keuangan untuk Wanita:
Seorang wanita dalam Islam telah diberikan keamanan lebih keuangan, dibandingkan dengan pria itu.
Seperti yang saya katakan sebelumnya, kewajiban keuangan tidak menaruh di bahunya - Ini adalah meletakkan di bahu laki-laki dalam keluarga. Ini adalah tugas dari ayah atau saudara laki-laki, sebelum dia menikah dan tugas suami atau anak, setelah dia menikah untuk menjaga penginapan nya, asrama, pakaian, dan aspek keuangan nya.
Wajib Perkawinan Hadiah untuk Wanita:
Ketika dia menikah, dia di ujung penerima.
Dia menerima hadiah - ia menerima mahar atau hadiah perkawinan, yang disebut sebagai 'mahar'.
Dan disebutkan dalam Al-Qur'an di Surah Nisa, Ch.4 No.4 Ayat yang mengatakan, 'Berikan kepada wanita dalam mahar, hadiah perkawinan'.
Untuk pernikahan untuk upacara dalam Islam, 'mahar' adalah wajib.
Tapi sayangnya dalam masyarakat muslim kita di sini, kita hanya menyimpan nominal 'untuk mahar' memenuhi Alquran, mengatakan 151 Rupee, atau beberapa orang memberikan 786 Rupee dan mereka menghabiskan lakh lakh dan dari Rupee pada resepsi, pada dekorasi, pada bunga-bunga, pada pihak makan siang, pada jamuan makan malam.
Dalam Islam, tidak ada batas-lebih rendah, juga tidak ada batas atas untuk 'mahar' - Tetapi ketika seseorang bisa menghabiskan lakh dari Rupee pada resepsi, tentunya 'mahar' harus banyak lagi.
Ada berbagai budaya yang merayap ke dalam masyarakat Muslim, khususnya di daerah Indo-Pak.
Mereka memberikan sejumlah kecil 'mahar' dan mereka mengharapkan istri untuk memberikan lemari es, untuk memberikan TV, mereka mengharapkan istri untuk memberikan sebuah apartemen, untuk memberikan mobil, dll, dan sejumlah besar mahar, tergantung pada status suami.
Jika dia adalah lulusan, mereka mungkin berharap 1 lakh - Jika ia adalah seorang insinyur mereka dapat mengharapkan 3 lakh - Jika dia adalah seorang dokter mereka dapat mengharapkan 5 lakh.
Menuntut mahar dari istri, langsung atau tidak langsung dilarang dalam Islam.
Jika orangtua gadis itu memberikan sesuatu gadis keluar dari kehendak bebas mereka, itu diterima - Tapi menuntut atau memaksa secara langsung atau tidak langsung, adalah dilarang dalam Islam.
Tidak Keuangan Kewajiban:
Jika karya Perempuan, yang tidak perlu - apa pun yang produktif dia mendapat, itu benar-benar miliknya.
Dia tidak perlu menghabiskan dalam rumah tangga - jika dia ingin menghabiskan itu akan bebas.
Terlepas bagaimana kaya istri, itu adalah tugas suami untuk memberikan penginapan, asrama, pakaian dan mengurus aspek keuangan istri.
Dalam kasus perceraian atau jika istri mendapatkan janda, dia mendapat dukungan keuangan untuk masa 'iddah' - dan jika ia memiliki anak, ia juga diberikan tunjangan anak.
Hak Mewarisi:
Islam memberikan hak kepada perempuan untuk mewarisi, berabad-abad yang lalu.
Jika Anda membaca Alquran - dalam beberapa ayat, di Surah Nisa, dalam Surat Baqarah dan Surah Maidah, disebutkan bahwa seorang wanita, terlepas dia adalah istri atau dia adalah seorang ibu, atau saudara, atau anak perempuan, ia memiliki hak untuk mewarisi. Dan sudah ditetapkan oleh Allah SWT dalam Al-Quran.
C. Sosial Hak-hak Perempuan dalam Islam
Secara garis besar dapat dikategorikan ke dalam empat sub-judul. hak Sosial diberikan kepada anak perempuan, untuk istri, untuk ibu dan saudara perempuan.
Hak Sosial Daughter sebuah:
Islam melarang, pembunuhan bayi perempuan. Pembunuhan anak-anak perempuan dilarang dalam Islam. Hal ini disebutkan dalam Surah Taqveem, Ch. 81, Ayat No 8 dan 9, 'ketika anak perempuan dikubur hidup-hidup dan saat ia pertanyaan Anda, karena dosa apakah dia dibunuh ". infantisida hanya wanita yang dilarang Tidak, segala macam infanticides yang dilarang dalam Islam, apakah itu menjadi anak laki-laki atau anak perempuan. Hal ini disebutkan dalam Alquran dalam Surat A'nam Ch.6, Ayat No.151 itu, "Bunuh bukan anak-anak Anda karena kekurangan makanan untuk itu adalah Allah yang akan memberikan rezeki untuk Anda dan untuk 'anak-anak. Hal yang sama disebutkan dalam Surah Isra, Ayat Ch.17 No.31 yang mengatakan ... "Bunuhlah anak-anak Anda tidak karena kekurangan makanan, karena Allah yang akan memberikan rezeki kepada Anda dan anak-anak Anda, untuk membunuh anak-anak adalah dosa besar '. Dalam Arab pra-Islam, setiap kali lahir anak perempuan kebanyakan dia dikubur hidup-hidup. Alhamdullillah, setelah penyebaran Islam praktek kejahatan ini telah dihentikan. Tapi sayangnya masih berlanjut di India - Menurut laporan BBC, dalam tugas programe judul yang 'Mari Her Die', ada wartawan Inggris dengan nama Emily Beckenen, yang datang jauh-jauh dari Britania ke India untuk memberi kita statistik pembunuhan bayi perempuan. Dalam programe itu, memberikan statistik, bahwa setiap hari lebih dari 3.000 janin yang gugur di diidentifikasi bahwa mereka adalah perempuan. Jika Anda mengalikan angka ini dengan jumlah hari, yang dikalikan dengan 365, Anda mendapatkan angka lebih dari satu juta janin perempuan gugur setiap tahun di negara kita. Dan ada penimbunan besar dan poster di negara-negara seperti Tamil Nadu dan Rajasthan, yang mengatakan menghabiskan 500 Rupee dan menyimpan 5 lakh Rupee. Apa artinya? - Bahwa Rupee menghabiskan 500 pada pemeriksaan medis seperti Aminocententus atau Ultra Sonografi, dan mengidentifikasi jenis kelamin anak. Jika wanita Anda dapat membatalkan dan Anda akan menghemat 5 lakh Rupee - Bagaimana? Pasangan dari lakh Anda habiskan untuk pendidikannya dan sisa lakh Rupee Anda habiskan untuk memberi mahar kepada orang yang akan menikahinya (kebiasaan di India). Menurut laporan dari Rumah Sakit Pemerintah Tamil Nadu - 'dari setiap 10 anak perempuan yang lahir, empat adalah dihukum mati '- Tidak heran penduduk perempuan di India kurang dari penduduk laki-laki. infantisida Wanita itu terus di India sejak berabad-abad - Jika Anda menganalisis statistik dari sensus 1901, untuk setiap 1000 laki-laki ada 972 wanita. Menurut 1981 statistik dan sensus, ia memberitahu Anda untuk setiap 1000 laki-laki Anda memiliki 934 perempuan. Dan statistik terbaru tahun 1991 memberitahu Anda bahwa untuk setiap 1000 laki-laki Anda memiliki 927 perempuan. Anda dapat menganalisis bahwa rasio perempuan menurun setiap tahun - Dan karena ilmu dan obat-obatan semakin berkembang, telah membantu dalam praktek kejahatan. Hanya karena Islam mengatakan bahwa kamu tidak boleh membunuh anak-anak apakah itu laki-laki atau perempuan akan hak-hak Anda sebut dalam Islam sebagai modernisasi atau ketinggalan jaman? Alquran tidak hanya melarang wanita pembunuhan bayi, itu memarahi membayangkan Anda sukacita pada saat kelahiran seorang anak laki-laki dan mendapatkan sedih pada saat kelahiran seorang anak perempuan. Dalam Islam, anak perempuan harus dibesarkan dengan benar. Dalam Islam, tidak boleh ada ketimpangan dalam pendidikan dari anak perempuan atau anak. Menurut sebuah Hadis, 'Di hadapan Nabi Muhammad, sekali seorang pria mencium putranya dan menempatkan dia di pangkuannya tapi tidak melakukan hal yang sama kepada putrinya. segera Nabi keberatan dan mengatakan bahwa Anda tidak adil - Anda harus memiliki bahkan mencium putri Anda dan menempatkannya di pangkuan yang lain '.
Sosial Hak Istri:
Semua peradaban sebelumnya, mereka telah menganggap perempuan menjadi 'alat setan'.
Al-Qur'an mengacu pada perempuan sebagai 'Mohsana', yaitu sebuah benteng 'terhadap setan'.
Dan kalau seorang wanita, yang bagus, menikah seorang pria, dia mencegahnya terjadi di jalan yang salah.
Ada sebuah hadis di mana Nabi Muhammad (saw) ia mengatakan bahwa, 'tidak ada monastisisme dalam Islam'.
Dan lagi menurut Sahih Bukhari, Volume No 7, Ch. Nomor 3 Hadis No 4 itu mengatakan bahwa 'Nabi Muhammad ditahbiskan orang-orang muda, semua orang yang memiliki sarana untuk menikah, mereka harus menikah - Untuk itu akan membantu mereka untuk menjaga pandangan mereka dan menjaga kerendahan hati mereka.
Alquran mengatakan bahwa, "Kami telah memasang cinta ke dalam hati suami dan istri.
Jika Anda membaca Surah Rum, Ch. 30, Ayat No 21 ia mengatakan bahwa, "Dan di antara tanda-tanda kami Kami telah menciptakan untukmu pasangan atau teman, sehingga Anda dapat tinggal di dalamnya dalam ketenangan dan kami telah menempatkan cinta dan belas kasih antara hati Anda '.
Menurut Surah Nisa, Ch.4, Ayat No.21, pernikahan dianggap sebagai perjanjian yang kuat, sebuah kontrak yang kuat.
Menurut Surah Nisa, Ch.4, No.19 Ayat, ia mengatakan, 'Anda dilarang untuk mewarisi perempuan dari mereka akan "- Means, untuk menikah dengan izin dari kedua belah pihak diperlukan.
Ini adalah wajib bahwa laki-laki dan perempuan keduanya harus setuju untuk menikah. Tak seorang pun - bahkan tidak dapat memaksa ayah untuk menikahi putri mereka melawan keinginannya.
Ada sebuah hadis dalam kitab Sahih Bukhari, Volume 7, Buku 62, Nomor 69, yang mengatakan 'bahwa seorang wanita dia dipaksa oleh ayahnya untuk menikah melawan keinginannya' - Dan dia pergi ke Nabi dan Nabi tidak valid perkawinan '.
Hadis lain dalam Ibn-e-Humbal, Hadis Nomor 2469, ia mengatakan 'bahwa anak perempuan dipaksa oleh ayahnya untuk menikah - Dan ketika mendekati putri Nabi, Nabi mengatakan Anda bisa melanjutkan, atau jika Anda ingin Anda dapat membatalkan perkawinan.
Itu berarti, persetujuan dari kedua laki-laki dan perempuan diwajibkan.
Dalam Islam, wanita dianggap sebagai ibu rumah tangga - Dia tidak dianggap sebagai ibu rumah tangga, karena dia tidak menikah dengan rumah.
Banyak orang menggunakan istilah, tanpa memahami apa artinya - 'Ibu Rumah Tangga' berarti 'Anda adalah istri dari rumah'.
Jadi saya percaya, dari sekarang dan seterusnya bersaudara lebih suka menyebut diri mereka 'ibu rumah tangga', ibu rumah daripada '', jika mereka menduduki lebih di rumah.
Dalam Islam, seorang wanita, dia tidak menikah dengan seorang master bahwa dia harus diperlakukan seperti budak - Dia menikah dengan itu adalah sama.
Dan ada hadis yang mengatakan dalam Ibn-Hambal - Hadis No 736, 7396. Ia mengatakan bahwa, 'paling sempurna dari orang-orang mukmin adalah mereka yang terbaik dalam karakter dan perilaku, dan orang-orang yang terbaik untuk keluarga mereka dan istri-istri mereka.
Islam memberikan hak yang sama dengan pria dan wanita. Alquran jelas menyebutkan bahwa laki-laki dan perempuan, suami dan istri memiliki hak yang sama dalam semua aspek, kecuali kepemimpinan dalam keluarga.
Hal ini disebutkan dalam Al Qur'an dalam Surah Baqarah Ch.2, Ayat No.228. Ia mengatakan bahwa, "... para wanita telah diberi hak yang sama terhadap mereka (pria) dengan persyaratan yang adil tapi orang-orang memiliki gelar yang lebih tinggi ...'.
Sebagian besar kaum muslim telah salah memahami ayat ini, ketika kata 'pria memiliki gelar yang lebih tinggi "- Seperti yang saya bilang kita harus menganalisis Al-Qur'an secara keseluruhan. Dan seperti disebutkan dalam Surah Nisa, Ch. 4, Ayat No.34 yang mengatakan, 'Orang-orang adalah pelindung dan pengembang dari women, karena Allah telah given 1 dari mereka kekuatan lebih dari yang lain dan mereka give them means mereka'.
Orang bilang Kawwam 'kata' berarti, 'satu derajat lebih tinggi di keunggulan' - Tapi sebenarnya kata 'Kawwam' berasal dari kata akar 'Ikamah'. 'Ikamah' berarti misalnya 'bila Anda memberikan Ikamah sebelum doa - Anda berdiri'.
Jadi 'Ikamah' berarti standup - jadi Kawwam 'kata' berarti satu derajat lebih tinggi dalam tanggung jawab, tidak satu derajat lebih tinggi pada keunggulan.
Bahkan jika Anda membaca komentar dari 'Ibne-Katsir' - Dia mengatakan bahwa Kawwam 'kata' berarti satu derajat lebih tinggi pada tanggung jawab, tidak satu derajat lebih tinggi pada keunggulan.
Dan tanggung jawab ini, harus dilakukan dengan persetujuan bersama dari kedua suami dan istri.
Hal ini disebutkan dalam Surah al-Baqarah, Ch.2, Ayat No.187, yang mengatakan, Yang berarti ... "Istri-istrimu adalah pakaian bagimu, dan kamu pakaian mereka".
Apa tujuan pakaian - Ini digunakan untuk menyembunyikan dan untuk mempercantik.
Suami dan istri, harus menyembunyikan setiap kesalahan orang lain, dan mereka harus saling memperindah - hubungan Its tangan dan sarung tangan.
Alquran menyebutkan bahwa, 'bahkan jika Anda tidak menyukai istri Anda, Anda harus memperlakukan dia dengan baik'.
Hal ini disebutkan dalam Surah Nisa, Ch.4, No.19 Ayat, bahwa, "... istri dengan mereka (istri-istrimu) dalam kebaikan, karena jika Anda membenci mereka mungkin terjadi bahwa Anda membenci sesuatu dimana Allah telah menempatkan banyak baik.
Bahkan jika Anda tidak menyukai istri Anda, Anda harus memperlakukan dia dengan baik dan dengan ekuitas
Hanya karena hak seorang istri sama dengan para suami dalam Islam, akan Anda menelepon hak seperti dalam Islam sebagai modernisasi atau ketinggalan jaman?
Hak Sosial Ibu suatu:
Satu-satunya hal di atas hormat kepada Ibu, adalah menyembah Allah - Hal ini disebutkan dalam: Ch.17, Ayat No.28, 29, ini mengatakan bahwa ... 'Allah yang telah ditetapkan untuk Anda, bahwa Anda tidak menyembah selain Dia, dan bersikap baik kepada orang tua Anda. Dan jika salah satu atau keduanya mencapai usia tua tidak mengatakan sebuah kata penghinaan atau menolak mereka tapi alamat mereka dengan kehormatan, dan berbicara kepada mereka dengan kebaikan, dan menurunkan sayap Anda kerendahan hati dan berdoa kepada Allah - "Ya Tuhanku! memberkati mereka karena mereka telah dihargai saya di masa kanak-kanak '. Surah Nisa, Ch. Nomor 4, Ayat No 1 berkata, 'Hormatilah rahim yang membuat Anda bosan'. Surah A'nam, Ch.6, Ayat No.151, mengatakan bahwa, "Engkau harus baik kepada orang tua Anda. Luqman Surah Ch 0,31, Ayat No.14, mengatakan bahwa, "Kami perintahkan pada manusia untuk berbuat baik kepada orang tuanya. Dalam penderitaan di atas penderitaan, apakah ibu mereka melahirkan mereka, dan dalam dua tahun adalah menyapih mereka. Hal yang sama ini diulang kembali dalam Surat Ahqaf, Ch.46, Ayat 15, bahwa ... "Kami perintahkan pada manusia untuk baik kepada orang tuanya. Dalam sakit itu ibu mereka melahirkan mereka dan kesakitan dia memberi mereka lahir '. Hadis lain yang terkait dalam kitab Sahih Bukhari dalam Volume 8, Ch. Nomor 2 Hadis Nomor 2, serta dalam kitab Sahih Muslim - ini mengatakan bahwa seseorang bertanya kepada Nabi Muhammad ... 'Siapa yang memerlukan kasih maksimum dan hormat dan persahabatan saya di dunia ini? Nabi menjawab - 'ibumu' ' Siapa 'di sebelah? - 'Ibumu' 'Siapa yang berikutnya? " - 'Ibumu' Orang bertanya untuk keempat kalinya, - "Siapa yang berikutnya" Nabi menjawab 'ayahmu'. Jadi 75% cinta dan menghormati pergi ke ibu dan 25% dari cinta dan menghormati pergi ke ayah. Tiga keempat bagian yang lebih baik dari cinta dan menghormati pergi ke ibu - Satu keempat bagian sisa cinta dan hormat pergi ke ayah.
Hak Sosial Suster suatu:
Menurut Surah Tawbah, Ch. 9, Ayat No.71, mengatakan bahwa, "Para pria dan wanita yang mereka bersahabat satu sama lain.
Nabi Muhammad (semoga damai besertanya) dia berkata, "Para perempuan adalah 'Shakat' - 'Shakat' berarti adik '.
D. Pendidikan Hak untuk Wanita
5 ayat pertama yang disebutkan dalam Al Qur'an itu dari Surah alaq, atau Surah Iqra, Ayat No 1-5 yang mengatakan:
"Baca, membacakan atau memberitakan dalam nama Tuhanmu, yang telah menciptakan manusia dari gumpalan darah beku (lintah seperti zat).
Bacalah, Tuhanmu adalah yang paling berlimpah.
Siapa yang telah mengajarkan penggunaan pena.
Siapa yang telah mengajarkan manusia apa yang ia tahu-bukan '.
Petunjuk pertama yang diberikan dalam Al Qur'an untuk umat manusia itu tidak untuk berdoa, tidak untuk berpuasa, tidak untuk memberikan amal - Ini dibaca - Islam membayar paling penting bagi pendidikan.
Pendidikan Wajib dalam Islam:
Menurut Quran:
• Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberi pengetahuan kepada derajat yang tinggi. (58:11)
• Dan katakanlah, Ya Tuhanku! meningkatkan ilmu pengetahuan. (20:114)
• Dan barangsiapa yang diberi pengetahuan itu diberikan kekayaan memang melimpah. (2:269)
• Menurut perkataan Nabi Muhammad (saw) "Ini adalah wajib bagi setiap Muslim, laki-laki atau perempuan, untuk memperoleh pengetahuan (Al-Baihaqi).
Bayangkan, 1400 tahun yang lalu, ketika para wanita yang sakit dirawat dan hanya digunakan sebagai properti, Islam meminta para wanita untuk dididik. Karena Islam mengatakan bahwa setiap wanita harus dididik, - Apakah Anda memanggil perempuan tersebut benar dalam Islam sebagai modernisasi atau ketinggalan jaman?
E. Hak untuk Wanita
Menurut hukum Islam, pria dan wanita sama - Hukum Islam melindungi nyawa dan harta benda seorang laki-laki dan perempuan keduanya. Jika seorang pria pembunuhan seorang wanita dia juga akan menerima hukuman mati dari 'Kisaas'. Menurut hukum Islam 'Kisaas', pria dan wanita - tanpa cedera menjadi mata, hidung, telinga, tubuh - keduanya menerima hukuman yang sama. Dan jika wali si pembunuh, bahkan menjadi seorang wanita - Jika ia mengatakan, bahwa memaafkan pembunuh dan ia menerima 'Día', yaitu kompensasi - pendapatnya tidak dapat ditolak - mereka harus menerimanya. Dan jika ada perbedaan pendapat antara kerabat orang yang dibunuh - Dan beberapa orang mengatakan bahwa si pembunuh harus dibunuh dan beberapa orang mengatakan bahwa ia harus diampuni dan 'Día "harus diterima - orang harus mencegah keluarga dari membunuh pembunuh itu. Dan terlepas apakah saksi atau pendapat yang diberikan oleh seorang pria atau wanita, memiliki berat yang sama. Menurut Surah Maida, Ch.5, Ayat No.30 - Dikatakan ... "Sedangkan pencuri, apakah ia menjadi laki-laki atau perempuan, memotong tangan nya sebagai hukuman atas kejahatannya, contoh dari Allah '. Berarti, jika seseorang merampas, terlepas apakah ia adalah seorang pria atau wanita tangan nya harus dipotong - hukuman yang sama. Menurut Surah Nur, Ch.24, Ayat No.2, ia mengatakan "Jika melakukan percabulan, baik itu pria atau wanita, mencambuk mereka dengan" 100 garis. Hukuman untuk zina dalam Islam terlepas apakah itu laki-laki atau perempuan, itu adalah sama - cambuk dengan 100 garis. Hukuman untuk laki-laki dan perempuan, adalah sama dalam Islam. Dalam Islam seorang wanita diperbolehkan untuk memberi kesaksian Bayangkan, Islam memberikan hak wanita untuk menjadi saksi, 14 abad yang lalu. Bahkan sekarang di hingga akhir 1980, Rabai Yahudi, mereka mempertimbangkan bahwa apakah perempuan harus diberi hak untuk bertindak sebagai saksi atau tidak - Dan Islam memberikan hak itu 1400 tahun yang lalu. Accord ing untuk Surah Nur, Ch.24, Ayat No.4, dikatakan "Jika ada yang menaruh tagihan terhadap kesucian seorang wanita, menghasilkan 4 saksi, dan jika mereka terputus-putus, mengalahkan mereka dengan '80 garis. Dalam Islam untuk kejahatan kecil, Anda membutuhkan 2 saksi - untuk kejahatan besar Anda memerlukan 4 saksi. Menuduh wanita palsu adalah kejahatan besar dalam Islam, karena itu Anda memerlukan 4 saksi. Sekarang hari yang Anda lihat dalam masyarakat modern, Anda menemukan laki-laki menganiaya wanita dan menyebut mereka segala macam nama. Mereka menyebutnya pelacur dll, dan tidak ada yang dilakukan. Dalam sebuah negara Islam, jika seseorang menyebutnya pelacur 'di depan umum atau di tempat lain, dan jika dia membawa orang itu ke pengadilan - Dan jika orang itu tidak bisa menghasilkan 4 saksi atau bahkan jika ia menghasilkan 4 saksi dan salah satu dari mereka bimbang , mereka semua akan menerima 80 cambukan setiap, dan di masa depan semua bukti mereka akan ditolak. Islam memberi penting kepada kesucian wanita itu. Ketika wanita menikah, dia biasanya mengadopsi nama suaminya. Dalam Islam dia memiliki pilihan yang baik menjaga nama suaminya, baik mengadopsi nama suami, atau mempertahankan nama gadisnya. Dan mempertahankan nama gadis dianjurkan dalam Islam - Dan kita temukan di beberapa masyarakat Muslim bahwa perempuan, bahkan setelah mereka menikah mereka mempertahankan nama gadis mereka, karena menurut hukum Islam pria dan wanita equal.Will Anda menelepon hak tersebut dalam Islam modernisasi atau ketinggalan jaman?
F. Hak-hak Politik Wanita
Menurut Surah Tawba, Ch.9, Ayat No.71, "Para pria dan wanita mereka adalah teman (pendukung) satu sama lain '. Pendukung tidak hanya sosial - bahkan politik - politik, laki-laki dan perempuan harus saling mendukung. Wanita bahkan dapat mengambil bagian dalam pembuatan hukum. Dan menurut hadis terkenal di mana Hazrat Umar (ra dengannya), ia membahas dengan Sahabas, dan mempertimbangkan meletakkan batas atas pada 'mahar', karena orang muda dianjurkan menikah - seorang wanita dari kursi belakang dia keberatan dan berkata Ketika Al-Qur'an mengatakan dalam Surat Nisa Ch.4, No.20 ayat yang ... 'Anda bahkan bisa memberi setumpuk harta, setumpuk emas di' mahar ', ketika Al Qur'an menempatkan ada batasan pada 'mahar', yang Umar untuk menetapkan batas (ra dengan dia). Dan segera Hazrat Umar (saw) berkata ... 'Umar salah dan wanita itu benar'. Bayangkan, dia adalah wanita biasa - Jika itu akan menjadi seorang wanita yang terkenal, nama wanita itu akan disebutkan dalam Hadis. Karena hadis tidak menyebutkan nama wanita itu, kita dapat mengerti bahwa wanita itu adalah wanita biasa. Berarti, bahkan seorang wanita biasa dapat keberatan dengan 'Khalifa', kepala negara. Dan dalam istilah teknis akan disebut bahwa - 'dia menentang terjadinya pelanggaran terhadap konstitusi', - karena Al Qur'an adalah konstitusi Muslim - Itu berarti seorang wanita bahkan dapat mengambil bagian dalam pembuatan hukum. Wanita bahkan diambil bagian dalam pertempuran bidang Ada bab penuh dalam Sahih Bukhari menyebutkan perempuan di medan pertempuran - Perempuan memberikan air - mereka memberikan pertolongan pertama kepada para prajurit. Karena Al-Qur'an mengatakan "Manusia adalah pelindung dari 'Perempuan'. Dalam keadaan normal, wanita tidak boleh pergi ke medan pertempuran. Ini adalah tugas laki-laki itu. Hanya jika diperlukan, di bawah kebutuhan adalah perempuan diizinkan - dan mereka harus pergi ke medan pertempuran jika mereka inginkan. Kalau tidak, Anda akan memiliki posisi yang sama seperti Anda mengalami di Amerika Serikat. Perempuan di Amerika Serikat yang Tidak Aman Pada wanita Amerika Serikat diizinkan untuk bergabung dengan pertempuran sejak 1901 tapi mereka tidak diperkenankan mengambil bagian aktif - Mereka hanya memainkan bagian dari perawat. Kemudian setelah 'Gerakan feminis' telah dimulai pada tahun 1973, 'feminis' gerakan permintaan ed - "Mengapa perempuan tidak diperbolehkan untuk ikut berpartisipasi aktif dalam medan pertempuran?" Jadi pemerintah Amerika mengizinkan perempuan untuk ikut berpartisipasi aktif dalam medan pertempuran. Dan menurut laporan dari Departemen Pertahanan Amerika, yang dirilis pada 23 April 1993 itu mengatakan bahwa, '90 orang diserang secara seksual dalam konvensi, dari yang 83 adalah perempuan dan 117 perwira didakwa dalam disiplin tindakan '. Bayangkan hanya dalam satu konvensi, 83 wanita pelecehan seksual. Apa kejahatan mereka 117 perwira? Mereka membuat wanita lari dan mereka menyambar pakaian mereka. Mereka membuat mereka benar-benar parade telanjang tanpa menutupi bagian genital. Mereka diciptakan untuk berhubungan seks di depan umum. Apakah ini yang Anda sebut 'Perempuan' hak? Jika Anda berpikir bahwa ini adalah apa yang "benar Perempuan", maka Anda dapat menyimpan hak Anda untuk dirimu. Kami tidak ingin saudara kita, putri kita ibu kita untuk menjadi pelecehan seksual. Dan ada kehebohan di parlemen dan Presiden, Bill Clinton - ia sendiri harus minta maaf secara terbuka dan dia berkata, "Diperlukan tindakan akan diambil '. Dan kau tahu kapan politisi mengatakan 'tindakan yang diperlukan akan diambil, apa yang terjadi. Jadi Islam mengijinkan wanita untuk ambil bagian di medan pertempuran hanya bila diperlukan. Tapi ada juga mereka harus menjaga mereka berpakaian Islam dan etika Islam, dan kerendahan hati mereka.
USA Apakah Salah satu Harga Tertinggi Rape
Amerika Serikat seharusnya menjadi salah satu negara yang paling maju di dunia. Ia juga memiliki salah satu tingkat tertinggi pemerkosaan di negara manapun di dunia. Menurut laporan FBI, pada tahun 1990, setiap hari pada 1756 rata-rata kasus perkosaan itu dilakukan di Amerika Serikat saja. Kemudian laporan lain mengatakan bahwa pada 1900 rata-rata sehari-hari kasus perkosaan yang dilakukan di Amerika Serikat. tahun itu tidak disebutkan. Mungkin tahun 1992, atau 1993. Mungkin orang Amerika punya 'berani' di tahun-tahun berikutnya.
Hukum Islam Mari kita Wanita Breathe Mudah
Pertimbangkan sebuah skenario di mana hukum Islam diterapkan di Amerika. Setiap kali seorang pria melihat seorang wanita dan setiap kurang ajar atau pemikiran malu datang ke pikiran, ia menurunkan tatapannya. Setiap wanita memakai pakaian Islam sebagaimana disebutkan dalam Quran. Setelah ini jika ada orang yang melakukan perkosaan dia diberikan hukuman mati. Saya meminta Anda, dalam skenario seperti, akan tingkat pemerkosaan di Amerika meningkat, ia akan tetap sama, atau akan itu menurun? Jika hukum Islam diterapkan di bagian manapun di dunia, wanita akan bernapas lebih mudah.
Kesimpulan
Sebelum saya menyimpulkan, saya ingin memberikan contoh. Seperti yang saya katakan di awal pembicaraan saya, Islam percaya pada kesetaraan antara laki-laki dan perempuan - Kesetaraan tidak berarti identicality. Misalkan di kelas 2 siswa, siswa 'A' dan 'B', selama pemeriksaan keduanya keluar pertama - Kedua tanda 80% aman - 80 dari 100. Bila Anda menganalisis pertanyaan kertas, kertas pertanyaan memiliki 10 pertanyaan ent berbeda, masing-masing membawa 10 tanda. Dalam pertanyaan 1 siswa 'A' sampai 9 dari 10, dan siswa 'B' punya 7 dari 10 - Jadi, dalam pertanyaan 1 siswa 'A' lebih tinggi daripada mahasiswa 'B'. Pada pertanyaan 2, siswa 'A' sampai 7 dari 10 dan siswa 'B' punya 9 dari 10 - Mahasiswa 'B' lebih tinggi dari siswa 'A' dalam pertanyaan nomor 2. Pada pertanyaan 3 keduanya mendapat 8 dari 10, keduanya sama. Jadi ketika kita menambahkan tanda semua sepuluh pertanyaan, baik siswa 'A' dan 'B' sampai 80 dari 100. Jadi singkatnya, siswa 'A' dan siswa 'B' lebih dari semua sama. Dalam A 'beberapa pertanyaan' lebih tinggi dari 'B', B 'beberapa pertanyaan' lebih tinggi dari 'A', di lain keduanya sama. Dalam cara yang sama, mengambil contoh bahwa karena Allah telah memberikan pria yang lebih kuat - Misalkan pencuri memasuki rumah yang akan Anda kirim, 'percaya Aku di dalam hak-hak perempuan - saya percaya pada hak-hak perempuan' - akan Anda memberitahu ibumu, kakak Anda dan putri Anda, untuk pergi dan memerangi pencuri itu? " Tidak, tapi alami Anda akan melawan dia - Jika diperlukan mereka dapat mengganggu - Dalam keadaan normal karena Allah telah memberikan Anda lebih banyak kekuatan fisik, Anda harus pergi dan mengatasi si pencuri. Jadi di sini, dalam kekuatan fisik, manusia adalah satu derajat lebih tinggi dari perempuan itu Mari kita ambil contoh lain dimana ia datang untuk menghormati orang tua - Anak-anak harus menghormati ibu 3 kali lebih dari ayah (sebagaimana disebutkan sebelumnya). Di sini wanita memiliki satu derajat lebih tinggi dari laki-laki - Lebih dari semua baik sama Jadi Islam percaya pada kesetaraan, tidak identik - Pria dan wanita lebih dari semua sama dalam Islam. Hal ini singkat, highlights, dari 'Hak Perempuan dalam Islam'. Setelah ini apa masyarakat muslim lakukan adalah berbeda - Banyak masyarakat Muslim tidak memberikan hak-hak perempuan dan mereka menyimpang jauh dari Al-Qur'an dan Sunnah. Masyarakat Barat sebagian besar bertanggung jawab untuk ini - karena masyarakat Barat, banyak masyarakat muslim telah menjadi over protective, atas tindakan pencegahan dan telah pergi ke satu ekstrim dan menyimpang jauh dari Al-Qur'an dan Sunnah.
Pada ekstrem lain, beberapa masyarakat Muslim beralih ke budaya Barat, dan mengikuti budaya mereka. Saya ingin memberitahu masyarakat Barat bahwa jika Anda menganalisa hak-hak perempuan dalam Islam menurut Al-Qur'an dan Sunnah - Anda akan menyadari itu modernisasi dan tidak ketinggalan jaman.
Rabu, 28 April 2010
Pembuka - Pembuka Keberkahan Rejeki
Kadang kita merasa orang yang sangat tidak beruntung jika melihat perekonomian di atas kita sehingga kita sering tidak bersyukur atas apa yang telah kita dapatkan…. Kita merasa kadang hidup sangatlah sulit dan atas itu semua kita mencari alasan untuk menyalahkan siapa atau apa….. Jarang atau bahkan kurang kita dalam melihat kenyataan yang ada disekitar kita.
Ada beberapa cara mungkin yang dapat kita jalankan jika ingin rejeki kita lancar dan berlimpah, di antaranya adalah :
1. Taqwa
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya,” (QS ath-Thalaq: 2-3).
2. Tawakal
Nabi s.a.w. bersabda: “Seandainya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, nescaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan petang hari telah kenyang.” (Riwayat Ahmad, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim dari Umar bin al-Khattab r.a.)
3. Shalat
Firman Allah dalam hadis qudsi: “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya.” (Riwayat al-Hakim dan Thabrani)
4. Istighfar
“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirim-kan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu ke-bun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai” (QS Nuh: 10-12).
“Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka,” (HR Ahmad, Abu Dawud, an-Nasai, Ibnu Majah dan al-Hakim).
5. Silaturahmi
Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang senang untuk dilapangkan rezekinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), hendaknyalah ia menyambung (tali) silaturahim.”
6. Sedekah
Sabda Nabi s.a.w.: “Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan kerana orang-orang lemah di kalangan kamu.” (Riwayat Bukhari)
7. Berbuat Kebaikan
“Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan.” (QS Alqashash:84)
Nabi bersabda: Sesungguhnya Allah tdk akan zalim pd hambanya yg berbuat kebaikan.Dia akan dibalas dengan diberi rezeki di dunia dan akan dibalas dengan pahala di akhirat.(HR. Ahmad)
8. Berdagang
Dan Nabi SAW bersabda: “Berniagalah, karena sembilan dari sepuluh pintu rezeki itu ada dalam perniagaan” (Riwayat Ahmad)
9. Bangun Pagi
Fatimah (putri Rasulullah) berkata bahwa saat Rasulullah ( S.A.W.) melihatnya masih terlentang di tempat tidurnya di pagi hari, beliau (S.A.W.) mengatakan kepadanya, “Putriku, bangunlah dan saksikanlah kemurahan-hati Tuhanmu, dan janganlah menjadi seperti kebanyakan orang. Allah membagikan rezeki setiap harinya pada waktu antara mulainya subuh sampai terbitnya matahari. ( H.R. Al-Baihaqi)
Aisyah juga meceritakan sebuah hadits yang hampir sama maknanya, yang mana Rasulullah (S.A.W.) bersabda, “Bangunlah pagi-pagi untuk mencari rezekimu dan melakukan tugasmu, karena hal itu membawa berkah dan kesuksesan. (H.R. At-Tabarani)
10. Bersyukur
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS Ibrahim:7)
Semoga kita dapat melakukan dan mempraktekannya demi kehidupan yang lebih baik. Amin ya Rabbi…..
Source: Yusuf Mansur
Ada beberapa cara mungkin yang dapat kita jalankan jika ingin rejeki kita lancar dan berlimpah, di antaranya adalah :
1. Taqwa
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya,” (QS ath-Thalaq: 2-3).
2. Tawakal
Nabi s.a.w. bersabda: “Seandainya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, nescaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan petang hari telah kenyang.” (Riwayat Ahmad, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim dari Umar bin al-Khattab r.a.)
3. Shalat
Firman Allah dalam hadis qudsi: “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya.” (Riwayat al-Hakim dan Thabrani)
4. Istighfar
“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirim-kan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu ke-bun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai” (QS Nuh: 10-12).
“Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka,” (HR Ahmad, Abu Dawud, an-Nasai, Ibnu Majah dan al-Hakim).
5. Silaturahmi
Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang senang untuk dilapangkan rezekinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), hendaknyalah ia menyambung (tali) silaturahim.”
6. Sedekah
Sabda Nabi s.a.w.: “Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan kerana orang-orang lemah di kalangan kamu.” (Riwayat Bukhari)
7. Berbuat Kebaikan
“Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan.” (QS Alqashash:84)
Nabi bersabda: Sesungguhnya Allah tdk akan zalim pd hambanya yg berbuat kebaikan.Dia akan dibalas dengan diberi rezeki di dunia dan akan dibalas dengan pahala di akhirat.(HR. Ahmad)
8. Berdagang
Dan Nabi SAW bersabda: “Berniagalah, karena sembilan dari sepuluh pintu rezeki itu ada dalam perniagaan” (Riwayat Ahmad)
9. Bangun Pagi
Fatimah (putri Rasulullah) berkata bahwa saat Rasulullah ( S.A.W.) melihatnya masih terlentang di tempat tidurnya di pagi hari, beliau (S.A.W.) mengatakan kepadanya, “Putriku, bangunlah dan saksikanlah kemurahan-hati Tuhanmu, dan janganlah menjadi seperti kebanyakan orang. Allah membagikan rezeki setiap harinya pada waktu antara mulainya subuh sampai terbitnya matahari. ( H.R. Al-Baihaqi)
Aisyah juga meceritakan sebuah hadits yang hampir sama maknanya, yang mana Rasulullah (S.A.W.) bersabda, “Bangunlah pagi-pagi untuk mencari rezekimu dan melakukan tugasmu, karena hal itu membawa berkah dan kesuksesan. (H.R. At-Tabarani)
10. Bersyukur
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS Ibrahim:7)
Semoga kita dapat melakukan dan mempraktekannya demi kehidupan yang lebih baik. Amin ya Rabbi…..
Source: Yusuf Mansur
KETIKA AKU HARUS MEMILIH
Bismillahirrahmanirrahim…
Sinar pagi hanya terlihat oleh orang yang terbuka mata indranya, dan cahaya kebenaran hanya terlihat oleh orang orang yang terbuka mata hatinya...
~ Aku perhatikan sebagian orang merasa paling benar dengan agamanya, kemudian aku perhatikan firman Allah : “Sesungguhnya agama yang (diridhoi) di sisi Allah hanyalah Islam…, Barang siapa mencari agama selain agama islam maka sekali-kali tidaklah akan diterima agama itu di sisi-Nya.” Karena itu aku memilih masuk Islam.
~ Aku perhatikan setiap orang mencari kecerdasan, pegangan hidup dengan petunjuk, hukum buatan manusia. Aku perhatikan firman Allah : “Al-Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petujuk dan rahmat.. petunjuk kepada jalan yang lurus.. Tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa… bagi mereka berakal”. Aku memilih menjadi orang yang berakal dan bertaqwa, maka ku jadikan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai pedoman hidupku.
~ Aku perhatikan setiap orang dalam kebingungan akan perilaku idolanya. Aku perhatikan firman Allah : “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan hari akhirat..”. Maka aku memilih Rasullullah sebagai idola sepanjang masa hidupku.
~ Aku perhatikan semua orang mempunyai kekasih. mereka ingin sehidup semati dengan kekasihnya. Aku memilih amal saleh sebagai kekasihku, karena ia menyertaiku bila aku masuk kubur, juga menemaniku ketika menghadapi panggilan Ilahi nanti.
~ Aku perhatikan firman Allah : “Adapun orang yang takut di hadapan kebesaran Tuhannya dan menahan hawa nafsunya, surgalah tempat tinggalnya”. Tuhan benar. Aku memilih syurga. Aku takut kepada Allah dan berjuang mengendalikan hawa nafsuku.
~ Aku perhatikan setiap orang memikili kekayaan. mereka menghargai, menilai dan memelihara kekayaan itu. Lalu aku perhatikan firman Allah : “Apa yang ada padamu akan hilang. Apa yang ada disi Allah abadi.” Kapan saja aku memperoleh kekayaan, aku serahkan kekayaanku untuk Allah, supaya terpelihara di sisi-Nya.
~ Aku perhatikan semua orang mempunyai nilai yang dikejar. Harta, pangkat, kemuliaan, dan keturunan. Semuanya bagiku tidak bernilai. Aku perhatikan firman Allah : “ Sesungguhnya Yang termulia diantara kamu adalah yang paling bertaqwa.” Aku ingin menjadi orang yang mulia. Karena itu, aku memilih taqwa.
~ Aku perhatikan orang saling menusuk, saling mengutuk. Semuanya karena dengki. Setelah aku perhatikan Allah berfirman : “Kamilah yang membagi-bagikan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia ini.” Aku memilih tinggalkan dengki. Aku jauhi pertikaian di antara orang-orang banyak.
~ Semua orang mempunyai musuh yang mereka benci dan perangi. Aku perhatikan firman Allah, “Sesungguhnya setan itu musuh bagimu, maka jadikanlah ia musuh.” Aku memilih menjadikan setan sebagai musuhku yang abadi. Dan aku lepaskan permusuhan dengan makhluk yang lain.
~ Aku perhatikan orang berebutan rezeki. Kadang-kadang ada orang yang menghinakan dirinya, memasuki yang tidak halal. Aku perhatikan firman Allah, “Tidak ada yang merangkak di bumi melaikan rezekinya ada pada Allah.” Aku adalah salah satu yang merangkak di bumi. Aku kerjakan kewajibanku kepada Allah. Aku tidak hiraukan apa kewajiban Allah terhadapku.
~ Aku perhatikan setiap orang bersandar pada makhluk untuk mencari rezekinya. Aku perhatikan Allah berfirman : “Siapa yang menyandarkan diri kepada Allah, Allah akan mencukupkan rezekinya.” Aku memilih bersandar pada Allah saja.
Potensi yang diberikan Tuhan kepada manusia tertutup karena kebodohannya, emosi, dan persepsi yang salah.
~Wallahu A’lam Bishshawaab.~
Sinar pagi hanya terlihat oleh orang yang terbuka mata indranya, dan cahaya kebenaran hanya terlihat oleh orang orang yang terbuka mata hatinya...
~ Aku perhatikan sebagian orang merasa paling benar dengan agamanya, kemudian aku perhatikan firman Allah : “Sesungguhnya agama yang (diridhoi) di sisi Allah hanyalah Islam…, Barang siapa mencari agama selain agama islam maka sekali-kali tidaklah akan diterima agama itu di sisi-Nya.” Karena itu aku memilih masuk Islam.
~ Aku perhatikan setiap orang mencari kecerdasan, pegangan hidup dengan petunjuk, hukum buatan manusia. Aku perhatikan firman Allah : “Al-Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petujuk dan rahmat.. petunjuk kepada jalan yang lurus.. Tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa… bagi mereka berakal”. Aku memilih menjadi orang yang berakal dan bertaqwa, maka ku jadikan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai pedoman hidupku.
~ Aku perhatikan setiap orang dalam kebingungan akan perilaku idolanya. Aku perhatikan firman Allah : “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan hari akhirat..”. Maka aku memilih Rasullullah sebagai idola sepanjang masa hidupku.
~ Aku perhatikan semua orang mempunyai kekasih. mereka ingin sehidup semati dengan kekasihnya. Aku memilih amal saleh sebagai kekasihku, karena ia menyertaiku bila aku masuk kubur, juga menemaniku ketika menghadapi panggilan Ilahi nanti.
~ Aku perhatikan firman Allah : “Adapun orang yang takut di hadapan kebesaran Tuhannya dan menahan hawa nafsunya, surgalah tempat tinggalnya”. Tuhan benar. Aku memilih syurga. Aku takut kepada Allah dan berjuang mengendalikan hawa nafsuku.
~ Aku perhatikan setiap orang memikili kekayaan. mereka menghargai, menilai dan memelihara kekayaan itu. Lalu aku perhatikan firman Allah : “Apa yang ada padamu akan hilang. Apa yang ada disi Allah abadi.” Kapan saja aku memperoleh kekayaan, aku serahkan kekayaanku untuk Allah, supaya terpelihara di sisi-Nya.
~ Aku perhatikan semua orang mempunyai nilai yang dikejar. Harta, pangkat, kemuliaan, dan keturunan. Semuanya bagiku tidak bernilai. Aku perhatikan firman Allah : “ Sesungguhnya Yang termulia diantara kamu adalah yang paling bertaqwa.” Aku ingin menjadi orang yang mulia. Karena itu, aku memilih taqwa.
~ Aku perhatikan orang saling menusuk, saling mengutuk. Semuanya karena dengki. Setelah aku perhatikan Allah berfirman : “Kamilah yang membagi-bagikan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia ini.” Aku memilih tinggalkan dengki. Aku jauhi pertikaian di antara orang-orang banyak.
~ Semua orang mempunyai musuh yang mereka benci dan perangi. Aku perhatikan firman Allah, “Sesungguhnya setan itu musuh bagimu, maka jadikanlah ia musuh.” Aku memilih menjadikan setan sebagai musuhku yang abadi. Dan aku lepaskan permusuhan dengan makhluk yang lain.
~ Aku perhatikan orang berebutan rezeki. Kadang-kadang ada orang yang menghinakan dirinya, memasuki yang tidak halal. Aku perhatikan firman Allah, “Tidak ada yang merangkak di bumi melaikan rezekinya ada pada Allah.” Aku adalah salah satu yang merangkak di bumi. Aku kerjakan kewajibanku kepada Allah. Aku tidak hiraukan apa kewajiban Allah terhadapku.
~ Aku perhatikan setiap orang bersandar pada makhluk untuk mencari rezekinya. Aku perhatikan Allah berfirman : “Siapa yang menyandarkan diri kepada Allah, Allah akan mencukupkan rezekinya.” Aku memilih bersandar pada Allah saja.
Potensi yang diberikan Tuhan kepada manusia tertutup karena kebodohannya, emosi, dan persepsi yang salah.
~Wallahu A’lam Bishshawaab.~
Ketika Adzan Memanggil Kukejar Allah Dengan Sepeda
Hari meranggas petang, para pekerja mulai meninggalkan tempat kerjanya. Bis-bis kota dan metro mini sarat penumpang berhenti di banyak halte dan persimpangan. Wajah-wajah lelah terlihat menuruni tangga bis kota.
Sukardi, siap menghadang wajah-wajah lelah ini di perempatan Rawa Badak, Tanjung Priok. Pria bertubuh tinggi besar, berkulit gelap dengan sorot mata tajam, serta dilengkapi topi “baretta” yang menahan teriknya matahari Jakarta, menantikan mereka di atas sadel sepedanya.
Ia telah pernah bekerja pada sebuah pabrik kaca milik investor Jepang di bilangan Pulo Gadung, Jakarta. Pekerjaan itu digeluti nya selama empat tahun. Namun kini ia harus meninggalkan pekerjaannya itu, karena ia pernah absen beberapa lama, karena sakit yang dideritanya. Karena itulah ia di-PHK. Perusahaan tak mau rugi, tak mau pula menanggung biaya kesehatan … maka PHK-lah jalan keluarnya.
Pak Sukardi siap menerima kenyataan ini, karena keyakinannya telah tertempa oleh nilai Islam yang diyakininya. “Saya yakin, rejeki mah Allah yang ngatur …” Berangkat dari keyakinan yang
tulus itu, serta menyadari keterbatasannya yang tidak lulussekolah dasar, ia banting stir keusaha yang tak pernah ia impi kan sebelumnya: menjadi pengemudi ojek! Keyakinan dan usaha itu memang membuahkan hasilnya, “Setiap hari paling sedikit saya bisa mengantongi tujuh ribu perak. Alhamdulillah, bisa untuk makan dan membiayai anak-anak …” Ia mempunyai empat orang anak. Yang paling besar di SLTA, dua orang di SLTP, yang paling kecil masih di SD. “Sekarang ini, kalau kita nggak kuat mendidik anak dengan agama, gawat! Banyak sekali gangguannya. Kita sering dengar ada anak gadis hamil duluan sebelum nikah. Nauzu biLlah min zalik! Itu kesalah orang tuanya yang tidak mendidik dengan pelajaran agama.”
Kiranya Pak Sukardi benar, arus kejahiliyahan memang tengah merayap di sela-sela kehidupan kita. Arus itu melilit dan meracuni semua lapisan sosial dengan segala perwujudannya. Tidak hanya meracuni si kaya, tapi juga si miskin. Pak Sukardi tak ingin
terlindas arus itu. “Saya tanamkan Islam pada anak-anak melalui pengajian dan halaqoh di Masjid, dan saya “ngasih” contoh pada mereka. Misalnya kalau sholat subuh, kita bangunkan mereka, kita ajak ke masjid …”
“Habis, kita hidup ini untuk apa sih kalau bukan untuk iba ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku. Jadi semua hidu kitaini untuk ibadah. Bekerja ibadah, belajar
ibadah, pokoknya semua lah! Untuk apa hidup di dunia ini kalau cuman bergelimang harta tanpa tujuan yang jelas? Dan kekurangan material bukanlah halangan untuk memilih tujuan hidup yang benar dan pasti!”
Keyakinan itulah yang agaknya terpatri kuat dalam jiwa tukang ojek kita ini. Maka ketika azan memanggil, ia tak menyia-nyiakan waktu untuk tetap berada dalam tujuan utama hidupnya. Ia bergegas pulang ke rumah menunaikan kewajibannya di masjid dekat rumahnya.
“Kalau ngedenger azan terus kita belum sholat, rasanya nggak enak, kayak punya utang saja. Hati gelisah, pengennya mau pulang melulu … padahal lagi ada penumpang.”
“Kenapa mesti pulang segala Pak? Bukankah masjid di sekitar Tanjung Priok ini banyak, di setiap jalan ada masjid?” “Bukan begitu … celana saya kotor, baju juga bau keringet …
Masak mau “ngadep” Alloh, pakai celana dan baju kotor? Sedangkan kalau mau ngadep Pak Lurah aja, kita rapih, ya nggak?”
Pak Sukardi sudah menganggap, ibadah baginya merupakan kebu tuhan. Ia merasa punya beban jika kewajiban terhadap Alloh belum ditunaikan. Tidak hanya itu saja, ia bahkan berusaha mendirikan kewajiban tersebut dengan cara yang terbaik. “Pernah ada teman
saya yang “ngetawa’in” dan ngejek saya, karena saya pakai payung waktu “narik” di siang bolong. Waktu itu bulan Ramadhan. Saya diamkan saja. Habis, dari pada saya batal puasa karena kepanasan?” ceritanya tentang pengalamannya menarik ojek di bulan
suci Ramadhan. “Saya menyayangkan teman-teman saya yang tidak puasa di bulan Ramadhan. Padahal kita bisa ngatur waktu untuk menjaga dan mempertahankan puasa kita. Misalnya kalu narik di bulan Ramadhan, sebaiknya dari pagi sampai sekitar jam sebelasan
lah, jangan lebih. Habis itu kita pulang, sholat Zuhur, tidur di rumah sampai Ashar. Habis Ashar kita bisa narik lagi sampai malem. Itu ‘kan nggak terlalu menguras tenaga? Kita bisa tetap puasa, udah gitu dapet rejeki lagi. Alhamdulillah, selama saya
narik ojek ini, saya nggak pernah “bolong” puasa, bukannya nyom bong nih!”
Pernah suatu hari ia mendapat penumpang, dan sudah menjadi kebiasannya ia selalu mengajak ngobrol orang yang memerlukan jasanya. Pembicaraan berkisar pada soal hujan yang sudah lama tidak turun, entah bagaimana tiba-tiba orang itu mengatakan bahwa berkat kecanggihan, teknologi sekarang hujan sudah bisa dibuat. Pernyataan ini langsung disergah oleh Pak Sukardi. “Hujan mah, biar gimana, buatan Alloh, Pak! Manusia nggak bisa bikin hujan. Kita jangan sombong dengan ilmu pengetahuan kita, sebab kalau
dibandingkan dengan ilmunya Alloh, ilmu kita mah nggak ada artinya. Kita manusia cuma bisa berusaha, Alloh yang menentukan. Kita aja yang ngaku-ngaku bisa bikin hujan buatan, padahal semuanya dari Alloh.”
begitu saja. Ia selalu menyelipkan da’wah nilai-nilai Islam barang sepatah dua patah kata. “Kita ini harus mengajak manusia ke jalan Alloh. Kita ummat Islam semua ini, adalah da’i. Balighu
‘anni walau ayah. Sampaikan dariku walau hanya satu ayat, begitu kata Nabi Muhammad.”ketika ditanya tentang aktifitas keislamannya, dan dari mana ia memperoleh bahan-bahan yang up-to-date untuk berda’wah, ia mengatakan:
” Saya tiap malem Selasa, selalu ngaji di Masjid Al-Mukaromah di Jalan Mangga. Saya pergi sama anak saya yang di SMA, pakai sepeda ini. Alhamdulillah, sepeda ini disamping bisa untuk nyari duit, juga bisa dipakai untuk pergi ngaji ….”
Hari-hari pak Sukardi adalah sepeda dan da’wah, keringat dan ibadah. Sebuah fenomena yang menyejukkan yang dapat kita saksikan di tengah gemuruhnya “pemurtadan” dan pendangkalan aqidah dimana-mana.
Sukardi, siap menghadang wajah-wajah lelah ini di perempatan Rawa Badak, Tanjung Priok. Pria bertubuh tinggi besar, berkulit gelap dengan sorot mata tajam, serta dilengkapi topi “baretta” yang menahan teriknya matahari Jakarta, menantikan mereka di atas sadel sepedanya.
Ia telah pernah bekerja pada sebuah pabrik kaca milik investor Jepang di bilangan Pulo Gadung, Jakarta. Pekerjaan itu digeluti nya selama empat tahun. Namun kini ia harus meninggalkan pekerjaannya itu, karena ia pernah absen beberapa lama, karena sakit yang dideritanya. Karena itulah ia di-PHK. Perusahaan tak mau rugi, tak mau pula menanggung biaya kesehatan … maka PHK-lah jalan keluarnya.
Pak Sukardi siap menerima kenyataan ini, karena keyakinannya telah tertempa oleh nilai Islam yang diyakininya. “Saya yakin, rejeki mah Allah yang ngatur …” Berangkat dari keyakinan yang
tulus itu, serta menyadari keterbatasannya yang tidak lulussekolah dasar, ia banting stir keusaha yang tak pernah ia impi kan sebelumnya: menjadi pengemudi ojek! Keyakinan dan usaha itu memang membuahkan hasilnya, “Setiap hari paling sedikit saya bisa mengantongi tujuh ribu perak. Alhamdulillah, bisa untuk makan dan membiayai anak-anak …” Ia mempunyai empat orang anak. Yang paling besar di SLTA, dua orang di SLTP, yang paling kecil masih di SD. “Sekarang ini, kalau kita nggak kuat mendidik anak dengan agama, gawat! Banyak sekali gangguannya. Kita sering dengar ada anak gadis hamil duluan sebelum nikah. Nauzu biLlah min zalik! Itu kesalah orang tuanya yang tidak mendidik dengan pelajaran agama.”
Kiranya Pak Sukardi benar, arus kejahiliyahan memang tengah merayap di sela-sela kehidupan kita. Arus itu melilit dan meracuni semua lapisan sosial dengan segala perwujudannya. Tidak hanya meracuni si kaya, tapi juga si miskin. Pak Sukardi tak ingin
terlindas arus itu. “Saya tanamkan Islam pada anak-anak melalui pengajian dan halaqoh di Masjid, dan saya “ngasih” contoh pada mereka. Misalnya kalau sholat subuh, kita bangunkan mereka, kita ajak ke masjid …”
“Habis, kita hidup ini untuk apa sih kalau bukan untuk iba ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku. Jadi semua hidu kitaini untuk ibadah. Bekerja ibadah, belajar
ibadah, pokoknya semua lah! Untuk apa hidup di dunia ini kalau cuman bergelimang harta tanpa tujuan yang jelas? Dan kekurangan material bukanlah halangan untuk memilih tujuan hidup yang benar dan pasti!”
Keyakinan itulah yang agaknya terpatri kuat dalam jiwa tukang ojek kita ini. Maka ketika azan memanggil, ia tak menyia-nyiakan waktu untuk tetap berada dalam tujuan utama hidupnya. Ia bergegas pulang ke rumah menunaikan kewajibannya di masjid dekat rumahnya.
“Kalau ngedenger azan terus kita belum sholat, rasanya nggak enak, kayak punya utang saja. Hati gelisah, pengennya mau pulang melulu … padahal lagi ada penumpang.”
“Kenapa mesti pulang segala Pak? Bukankah masjid di sekitar Tanjung Priok ini banyak, di setiap jalan ada masjid?” “Bukan begitu … celana saya kotor, baju juga bau keringet …
Masak mau “ngadep” Alloh, pakai celana dan baju kotor? Sedangkan kalau mau ngadep Pak Lurah aja, kita rapih, ya nggak?”
Pak Sukardi sudah menganggap, ibadah baginya merupakan kebu tuhan. Ia merasa punya beban jika kewajiban terhadap Alloh belum ditunaikan. Tidak hanya itu saja, ia bahkan berusaha mendirikan kewajiban tersebut dengan cara yang terbaik. “Pernah ada teman
saya yang “ngetawa’in” dan ngejek saya, karena saya pakai payung waktu “narik” di siang bolong. Waktu itu bulan Ramadhan. Saya diamkan saja. Habis, dari pada saya batal puasa karena kepanasan?” ceritanya tentang pengalamannya menarik ojek di bulan
suci Ramadhan. “Saya menyayangkan teman-teman saya yang tidak puasa di bulan Ramadhan. Padahal kita bisa ngatur waktu untuk menjaga dan mempertahankan puasa kita. Misalnya kalu narik di bulan Ramadhan, sebaiknya dari pagi sampai sekitar jam sebelasan
lah, jangan lebih. Habis itu kita pulang, sholat Zuhur, tidur di rumah sampai Ashar. Habis Ashar kita bisa narik lagi sampai malem. Itu ‘kan nggak terlalu menguras tenaga? Kita bisa tetap puasa, udah gitu dapet rejeki lagi. Alhamdulillah, selama saya
narik ojek ini, saya nggak pernah “bolong” puasa, bukannya nyom bong nih!”
Pernah suatu hari ia mendapat penumpang, dan sudah menjadi kebiasannya ia selalu mengajak ngobrol orang yang memerlukan jasanya. Pembicaraan berkisar pada soal hujan yang sudah lama tidak turun, entah bagaimana tiba-tiba orang itu mengatakan bahwa berkat kecanggihan, teknologi sekarang hujan sudah bisa dibuat. Pernyataan ini langsung disergah oleh Pak Sukardi. “Hujan mah, biar gimana, buatan Alloh, Pak! Manusia nggak bisa bikin hujan. Kita jangan sombong dengan ilmu pengetahuan kita, sebab kalau
dibandingkan dengan ilmunya Alloh, ilmu kita mah nggak ada artinya. Kita manusia cuma bisa berusaha, Alloh yang menentukan. Kita aja yang ngaku-ngaku bisa bikin hujan buatan, padahal semuanya dari Alloh.”
begitu saja. Ia selalu menyelipkan da’wah nilai-nilai Islam barang sepatah dua patah kata. “Kita ini harus mengajak manusia ke jalan Alloh. Kita ummat Islam semua ini, adalah da’i. Balighu
‘anni walau ayah. Sampaikan dariku walau hanya satu ayat, begitu kata Nabi Muhammad.”ketika ditanya tentang aktifitas keislamannya, dan dari mana ia memperoleh bahan-bahan yang up-to-date untuk berda’wah, ia mengatakan:
” Saya tiap malem Selasa, selalu ngaji di Masjid Al-Mukaromah di Jalan Mangga. Saya pergi sama anak saya yang di SMA, pakai sepeda ini. Alhamdulillah, sepeda ini disamping bisa untuk nyari duit, juga bisa dipakai untuk pergi ngaji ….”
Hari-hari pak Sukardi adalah sepeda dan da’wah, keringat dan ibadah. Sebuah fenomena yang menyejukkan yang dapat kita saksikan di tengah gemuruhnya “pemurtadan” dan pendangkalan aqidah dimana-mana.
KENDARAAN KE AKHIRAT
Kuhentikan mobil tepat di ujung kandang tempat berjualan hewan Qurban.
Saat pintu mobil kubuka, bau tak sedap memenuhi rongga hidungku,
dengan spontan aku menutupnya dengan saputangan.
Suasana di tempat itu sangat ramai, dari para penjual yang hanya
bersarung hingga ibu-ibu berkerudung Majelis Taklim, tidak terkecuali anak-anak yang ikut menemani orang tuanya melihat hewan yang akan di-Qurban-kan pada Idul Adha nanti,
sebuah pembelajaran yang cukup baik bagi anak-anak sejak dini
tentang pengorbanan Nabi Allah Ibrahim & Nabi Ismail.
Aku masuk dalam kerumunan orang-orang yang sedang bertransaksi
memilih hewan yang akan di sembelih saat Qurban nanti.
Mataku tertuju pada seekor kambing coklat bertanduk panjang,
ukuran badannya besar melebihi kambing-kambing di sekitarnya.
" Berapa harga kambing yang itu pak ?" ujarku menunjuk kambing coklat
tersebut.
" Yang coklat itu yang terbesar pak. Kambing Mega Super dua juta rupiah
tidak kurang" kata si pedagang berpromosi
matanya berkeliling sambil tetap melayani calon pembeli lainnya.
" Tidak bisa turun pak?" kataku mencoba bernegosiasi.
" Tidak kurang tidak lebih, sekarang harga-harga serba mahal" si
pedagang bertahan.
" Satu juta lima ratus ribu ya?" aku melakukan penawaran pertama
" Maaf pak, masih jauh." ujarnya cuek.
Aku menimbang-nimbang, apakah akan terus melakukan penawaran terendah berharap si pedagang berubah pendirian dengan menurunkan harganya.
" Oke pak bagaimana kalau satu juta tujuh ratus lima puluh ribu?" kataku
" Masih belum nutup pak " ujarnya tetap cuek
" Yang sedang mahal kan harga minyak pak. Kenapa kambing ikut naik?"
ujarku berdalih mencoba melakukan penawaran termurah.
" Yah bapak, meskipun kambing gak minum minyak. Tapi dia gak bisa datang ke sini sendiri. Tetap saja harus di angkut mobil pak, dan mobil bahan bakarnya bukan
rumput" kata si pedagang meledek.
Dalam hati aku berkata, alot juga pedagang satu ini. Tidak menawarkan
harga selain yang sudah di kemukakannya di awal tadi. Pandangan aku alihkan ke kambing lainnya yang lebih kecil dari si coklat. Lumayan bila ada perbedaan harga lima ratus ribu.
Kebetulan dari tempat penjual kambing ini, aku berencana ke toko ban
mobil. Mengganti ban belakang yang sudah mulai terlihat halus tusirannya. Kelebihan tersebut bisa untuk menambah budget ban yang harganya kini selangit.
" Kalau yang belang hitam putih itu berapa bang?" kataku kemudian
" Nah yang itu Super biasa. Satu juta tujuh ratus lima puluh ribu
rupiah" katanya
Belum sempat aku menawar, di sebelahku berdiri seorang kakek menanyakan harga kambing coklat Mega Super tadi.
Meskipun pakaian "korpri" yang ia kenakan lusuh, tetapi wajahnya masih
terlihat segar.
" Gagah banget kambing itu. Berapa harganya mas?" katanya kagum
" Dua juta tidak kurang tidak lebih kek." kata si pedagang setengah
malas menjawab setelah melihat penampilan si kakek.
" Weleh larang men regane (mahal benar harganya) ?" kata si kakek dalam bahasa Purwokertoan
" bisa di tawar-kan ya mas ?" lanjutnya mencoba negosiasi juga.
" Cari kambing yang lain aja kek. " si pedagang terlihat semakin malas
meladeni.
" Ora usah (tidak) mas. Aku arep sing apik lan gagah Qurban taun iki
(Aku mau yang terbaik dan gagah untuk Qurban tahun ini)
Duit-e (uangnya) cukup kanggo (untuk) mbayar koq mas." katanya tetap
bersemangat seraya mengeluarkan bungkusan
dari saku celananya. Bungkusan dari kain perca yang juga sudah lusuh itu
di bukanya, enam belas lembar uang seratus ribuan
dan sembilan lembar uang lima puluh ribuan dikeluarkan dari dalamnya.
" Iki (ini) dua juta rupiah mas. Weduse (kambingnya) dianter ke rumah ya
mas?" lanjutnya mantap tetapi tetap bersahaja.
Si pedagang kambing kaget, tidak terkecuali aku yang memperhatikannya
sejak tadi. Dengan wajah masih ragu tidak percaya si pedagang menerima uang yang disodorkan si kakek,
kemudian di hitungnya perlahan lembar demi lembar uang itu.
" Kek, ini ada lebih lima puluh ribu rupiah" si pedagang mengeluarkan
selembar lima puluh ribuan
" Ora ono ongkos kirime tho...?" (Enggak ada ongkos kirimnya ya?) si
kakek seakan tahu uang yang diberikannya berlebih
" Dua juta sudah termasuk ongkos kirim" si pedagang yg cukup jujur
memberikan lima puluh ribu ke kakek
" mau di antar ke mana mbah?" (tiba-tiba panggilan kakek berubah menjadi
mbah)
" Alhamdulillah, lewih (lebih) lima puluh ribu iso di tabung neh (bisa
ditabung lagi)" kata si kakek sambil menerimanya
" tulung anterke ning deso cedak kono yo (tolong antar ke desa dekat itu
ya),
sak sampene ning mburine (sesampainya di belakang) Masjid Baiturrohman, takon ae umahe (tanya saja rumahnya) mbah Sutrimo pensiunan pegawe Pemda Pasir Mukti,
InsyaAllah bocah-bocah podo ngerti (InsyaAllah anak-anak sudah tahu)."
Setelah selesai bertransaksi dan membayar apa yang telah di sepakatinya, si kakek berjalan ke arah sebuah sepeda tua
yang di sandarkan pada sebatang pohon pisang, tidak jauh dari X-Trail
milikku.
Perlahan di angkat dari sandaran, kemudian dengan sigap di kayuhnya
tetap dengan semangat.
Entah perasaan apa lagi yang dapat kurasakan saat itu, semuanya berbalik
ke arah berlawanan dalam pandanganku.
Kakek tua pensiunan pegawai Pemda yang hanya berkendara sepeda engkol, sanggup membeli hewan Qurban yang terbaik untuk dirinya.
Aku tidak tahu persis berapa uang pensiunan PNS yang diterima setiap
bulan oleh si kakek.
Yang aku tahu, di sekitar masjid Baiturrohman tidak ada rumah yang
berdiri dengan mewah, rata-rata penduduk sekitar desa Pasir Mukti hanya petani dan para pensiunan pegawai rendahan.
Yang pasti secara materi, sangatlah jauh di banding penghasilanku
sebagai Manajer perusahaan swasta asing.
Yang sanggup membeli rumah di kawasan cukup bergengsi
Yang sanggup membeli kendaraan roda empat yang harga ban-nya saja cukup membeli seekor kambing Mega Super
Yang sanggup mempunyai hobby berkendara moge (motor gede) dan
memilikinya
Yang sanggup membeli hewan Qurban dua ekor sapi sekaligus
Tapi apa yang aku pikirkan?
Aku hanya hendak membeli hewan Qurban yang jauh di bawah kemampuanku
yang harganya tidak lebih dari service rutin mobil X-Trail, kendaraanku
di dunia fana.
Sementara untuk kendaraanku di akhirat kelak, aku berpikir seribu kali
saat membelinya.
Saat pintu mobil kubuka, bau tak sedap memenuhi rongga hidungku,
dengan spontan aku menutupnya dengan saputangan.
Suasana di tempat itu sangat ramai, dari para penjual yang hanya
bersarung hingga ibu-ibu berkerudung Majelis Taklim, tidak terkecuali anak-anak yang ikut menemani orang tuanya melihat hewan yang akan di-Qurban-kan pada Idul Adha nanti,
sebuah pembelajaran yang cukup baik bagi anak-anak sejak dini
tentang pengorbanan Nabi Allah Ibrahim & Nabi Ismail.
Aku masuk dalam kerumunan orang-orang yang sedang bertransaksi
memilih hewan yang akan di sembelih saat Qurban nanti.
Mataku tertuju pada seekor kambing coklat bertanduk panjang,
ukuran badannya besar melebihi kambing-kambing di sekitarnya.
" Berapa harga kambing yang itu pak ?" ujarku menunjuk kambing coklat
tersebut.
" Yang coklat itu yang terbesar pak. Kambing Mega Super dua juta rupiah
tidak kurang" kata si pedagang berpromosi
matanya berkeliling sambil tetap melayani calon pembeli lainnya.
" Tidak bisa turun pak?" kataku mencoba bernegosiasi.
" Tidak kurang tidak lebih, sekarang harga-harga serba mahal" si
pedagang bertahan.
" Satu juta lima ratus ribu ya?" aku melakukan penawaran pertama
" Maaf pak, masih jauh." ujarnya cuek.
Aku menimbang-nimbang, apakah akan terus melakukan penawaran terendah berharap si pedagang berubah pendirian dengan menurunkan harganya.
" Oke pak bagaimana kalau satu juta tujuh ratus lima puluh ribu?" kataku
" Masih belum nutup pak " ujarnya tetap cuek
" Yang sedang mahal kan harga minyak pak. Kenapa kambing ikut naik?"
ujarku berdalih mencoba melakukan penawaran termurah.
" Yah bapak, meskipun kambing gak minum minyak. Tapi dia gak bisa datang ke sini sendiri. Tetap saja harus di angkut mobil pak, dan mobil bahan bakarnya bukan
rumput" kata si pedagang meledek.
Dalam hati aku berkata, alot juga pedagang satu ini. Tidak menawarkan
harga selain yang sudah di kemukakannya di awal tadi. Pandangan aku alihkan ke kambing lainnya yang lebih kecil dari si coklat. Lumayan bila ada perbedaan harga lima ratus ribu.
Kebetulan dari tempat penjual kambing ini, aku berencana ke toko ban
mobil. Mengganti ban belakang yang sudah mulai terlihat halus tusirannya. Kelebihan tersebut bisa untuk menambah budget ban yang harganya kini selangit.
" Kalau yang belang hitam putih itu berapa bang?" kataku kemudian
" Nah yang itu Super biasa. Satu juta tujuh ratus lima puluh ribu
rupiah" katanya
Belum sempat aku menawar, di sebelahku berdiri seorang kakek menanyakan harga kambing coklat Mega Super tadi.
Meskipun pakaian "korpri" yang ia kenakan lusuh, tetapi wajahnya masih
terlihat segar.
" Gagah banget kambing itu. Berapa harganya mas?" katanya kagum
" Dua juta tidak kurang tidak lebih kek." kata si pedagang setengah
malas menjawab setelah melihat penampilan si kakek.
" Weleh larang men regane (mahal benar harganya) ?" kata si kakek dalam bahasa Purwokertoan
" bisa di tawar-kan ya mas ?" lanjutnya mencoba negosiasi juga.
" Cari kambing yang lain aja kek. " si pedagang terlihat semakin malas
meladeni.
" Ora usah (tidak) mas. Aku arep sing apik lan gagah Qurban taun iki
(Aku mau yang terbaik dan gagah untuk Qurban tahun ini)
Duit-e (uangnya) cukup kanggo (untuk) mbayar koq mas." katanya tetap
bersemangat seraya mengeluarkan bungkusan
dari saku celananya. Bungkusan dari kain perca yang juga sudah lusuh itu
di bukanya, enam belas lembar uang seratus ribuan
dan sembilan lembar uang lima puluh ribuan dikeluarkan dari dalamnya.
" Iki (ini) dua juta rupiah mas. Weduse (kambingnya) dianter ke rumah ya
mas?" lanjutnya mantap tetapi tetap bersahaja.
Si pedagang kambing kaget, tidak terkecuali aku yang memperhatikannya
sejak tadi. Dengan wajah masih ragu tidak percaya si pedagang menerima uang yang disodorkan si kakek,
kemudian di hitungnya perlahan lembar demi lembar uang itu.
" Kek, ini ada lebih lima puluh ribu rupiah" si pedagang mengeluarkan
selembar lima puluh ribuan
" Ora ono ongkos kirime tho...?" (Enggak ada ongkos kirimnya ya?) si
kakek seakan tahu uang yang diberikannya berlebih
" Dua juta sudah termasuk ongkos kirim" si pedagang yg cukup jujur
memberikan lima puluh ribu ke kakek
" mau di antar ke mana mbah?" (tiba-tiba panggilan kakek berubah menjadi
mbah)
" Alhamdulillah, lewih (lebih) lima puluh ribu iso di tabung neh (bisa
ditabung lagi)" kata si kakek sambil menerimanya
" tulung anterke ning deso cedak kono yo (tolong antar ke desa dekat itu
ya),
sak sampene ning mburine (sesampainya di belakang) Masjid Baiturrohman, takon ae umahe (tanya saja rumahnya) mbah Sutrimo pensiunan pegawe Pemda Pasir Mukti,
InsyaAllah bocah-bocah podo ngerti (InsyaAllah anak-anak sudah tahu)."
Setelah selesai bertransaksi dan membayar apa yang telah di sepakatinya, si kakek berjalan ke arah sebuah sepeda tua
yang di sandarkan pada sebatang pohon pisang, tidak jauh dari X-Trail
milikku.
Perlahan di angkat dari sandaran, kemudian dengan sigap di kayuhnya
tetap dengan semangat.
Entah perasaan apa lagi yang dapat kurasakan saat itu, semuanya berbalik
ke arah berlawanan dalam pandanganku.
Kakek tua pensiunan pegawai Pemda yang hanya berkendara sepeda engkol, sanggup membeli hewan Qurban yang terbaik untuk dirinya.
Aku tidak tahu persis berapa uang pensiunan PNS yang diterima setiap
bulan oleh si kakek.
Yang aku tahu, di sekitar masjid Baiturrohman tidak ada rumah yang
berdiri dengan mewah, rata-rata penduduk sekitar desa Pasir Mukti hanya petani dan para pensiunan pegawai rendahan.
Yang pasti secara materi, sangatlah jauh di banding penghasilanku
sebagai Manajer perusahaan swasta asing.
Yang sanggup membeli rumah di kawasan cukup bergengsi
Yang sanggup membeli kendaraan roda empat yang harga ban-nya saja cukup membeli seekor kambing Mega Super
Yang sanggup mempunyai hobby berkendara moge (motor gede) dan
memilikinya
Yang sanggup membeli hewan Qurban dua ekor sapi sekaligus
Tapi apa yang aku pikirkan?
Aku hanya hendak membeli hewan Qurban yang jauh di bawah kemampuanku
yang harganya tidak lebih dari service rutin mobil X-Trail, kendaraanku
di dunia fana.
Sementara untuk kendaraanku di akhirat kelak, aku berpikir seribu kali
saat membelinya.
Selasa, 27 April 2010
God Why My Mommy Crying
A Boy frequently ask to His God..
"God, why my mom is crying??"
God said, " Because your Mom is a woman
When I made a women she had to be special..
I made her shoulder strong enough to carry
the weight of the world yet gently enough to give comfort
I gave her an inner strength to endure childbirth
and the rejection that many comes from her children
I gave her a hardness that allows her to keep going
when everyone else gives up and take care of her family through sickness
and fatigue without complaining
I gave her the sensitivity to love her children
under any and all circumstances, even when her children has hoer them very badly
This same sensitivity helps her make a child's boo-boo feel better and shares in their teenager anxieties and fears
I gave her strength to carry her husband through his faults
and fashioned her from his rib to protect his heart
I gave her wisdom to know that a good husband never hurt his wife
but sometimes tests her strengths’ and her resolve to stand beside him unfalteringly
I gave her a tear to shed, It's hers exclusively to use whenever it is needed
it's her only weakness.. It’s a tear for mankind..
"God, why my mom is crying??"
God said, " Because your Mom is a woman
When I made a women she had to be special..
I made her shoulder strong enough to carry
the weight of the world yet gently enough to give comfort
I gave her an inner strength to endure childbirth
and the rejection that many comes from her children
I gave her a hardness that allows her to keep going
when everyone else gives up and take care of her family through sickness
and fatigue without complaining
I gave her the sensitivity to love her children
under any and all circumstances, even when her children has hoer them very badly
This same sensitivity helps her make a child's boo-boo feel better and shares in their teenager anxieties and fears
I gave her strength to carry her husband through his faults
and fashioned her from his rib to protect his heart
I gave her wisdom to know that a good husband never hurt his wife
but sometimes tests her strengths’ and her resolve to stand beside him unfalteringly
I gave her a tear to shed, It's hers exclusively to use whenever it is needed
it's her only weakness.. It’s a tear for mankind..
Berkah Sebuah Ketaqwaan
Ada seorang pemuda yang bertakwa, tetapi dia sangat lugu. Suatu kali dia belajar pada seorang syaikh. Setelah lama menuntut ilmu, sang syaikh menasihati dia dan teman - temannya : "Kalian tidak boleh menjadi beban orang lain. Sesungguhnya, seorang alim yang menadahkan tangannya kepada orang-orang berharta, tak ada kebaikan dalam dirinya. Pergilah kalian semua dan bekerjalah dengan pekerjaan ayah kalian masing- masing. Sertakanlah selalu ketakwaan kepada Allah dalam menjalankan pekerjaan tersebut."
Maka pergilah pemuda tadi menemui ibunya seraya ber-tanya: "Ibu, apakah pekerjaan yang dulu dikerjakan ayahku?" Sambil bergetar ibunya menjawab: "Ayahmu sudah meninggal. Apa urusanmu dengan pekerjaan ayah-mu?" Si pemuda ini terus memaksa agar diberitahu, tetapi si ibu selalu mengelak. Namun akhirnya si ibu terpaksa angkat bicara juga, dengan nada jengkel dia berkata: "Ayahmu itu dulu seorang pencuri?"!
Pemuda itu berkata: "Guruku memerintahkan kami -murid-muridnya- untuk bekerja seperti pekerjaan ayahnya dan dengan ketakwaan kepada Allah dalam menjalankan pekerjaan tersebut."
Ibunya menyela: "Hai, apakah dalam pekerjaan mencuri itu ada ketakwaan?" Kemudian anaknya yang begitu polos menjawab: "Ya, begitu kata guruku." Lalu dia pergi bertanya kepada orang-orang dan belajar bagaimana para pencuri itu melakukan aksinya. Sekarang dia mengetahui teknik mencuri. Inilah saatnya beraksi. Dia menyiapkan alat-alat mencuri, kemudian shalat Isya' dan menunggu sampai semua orang tidur. Sekarang dia keluar rumah untuk menjalankan profesi ayahnya, seperti perintah sang guru (syaikh). Dimulailah dengan rumah tetangganya. Saat hendak masuk ke dalam rumah dia ingat pesan syaikhnya agar selalu bertakwa. Padahal mengganggu tetangga tidaklah termasuk takwa. Akhirnya, rumah tetangga itu ditingalkannya. Ia lalu melewati rumah lain, dia berbisik pada dirinya: "Ini rumah anak yatim, dan Allah memperi-ngatkan agar kita tidak memakan harta anak yatim". Dia terus berjalan dan akhirnya tiba di rumah seorang pedagang kaya yang tidak ada penjaganya.
Orang-orang sudah tahu bahwa pedagang ini memiliki harta yang melebihi kebutuhannya. "Ha, di sini", gumamnya. Pemuda tadi memulai aksinya. Dia berusaha membuka pintu dengan kunci-kunci yang disiapkannya. Setelah berhasil masuk, rumah itu ternyata besar dan banyak kamarnya. Dia berke-liling di dalam rumah, sampai menemukan tempat penyim-panan harta. Dia membuka sebuah kotak, didapatinya emas, perak dan uang tunai dalam jumlah yang banyak. Dia tergoda untuk mengambilnya. Lalu dia berkata: "Eh, jangan, syaikhku berpesan agar aku selalu bertakwa. Barangkali pedagang ini belum mengeluarkan zakat hartanya. Kalau begitu, sebaiknya aku keluarkan zakatnya terlebih dahulu."
Dia mengambil buku-buku catatan di situ dan menghidupkan lentera kecil yang dibawanya. Sambil membuka lembaran buku-buku itu dia menghitung. Dia memang pandai berhitung dan berpengalaman dalam pembukuan. Dia hitung semua harta yang ada dan memperkirakan berapa zakatnya. Kemudia dia pisahkan harta yang akan dizakatkan. Dia masih terus menghitung dan menghabis-kan waktu berjam-jam. Saat menoleh, dia lihat fajar telah menyingsing. Dia berbicara sendiri: "Ingat takwa kepada Allah! Kau harus melaksanakan shalat dulu!" Kemudian dia keluar menuju ruang tengah rumah, lalu berwudhu di bak air untuk selanjutnya melakukan shalat sunnah.
Tiba-tiba tuan rumah itu terbangun. Dilihatnya dengan penuh keheranan, ada lentera kecil yang menyala. Dia lihat pula kotak hartanya dalam keadaan terbuka dan ada orang sedang melakukan shalat. Isterinya bertanya: "Apa ini?" Dijawab suaminya: "Demi Allah, aku juga tidak tahu." Lalu dia menghampiri pencuri itu: "Kurang ajar, siapa kau dan ada apa ini?" Si pencuri berkata: "Shalat dulu, baru bicara. Ayo pergilah berwudhu' lalu shalat bersama. Tuan rumah-lah yang berhak jadi imam".
Karena khawatir pencuri itu membawa senjata si tuan rumah menuruti kehendaknya. Tetapi -wallahu a'lam- bagaimana dia bisa shalat. Selesai shalat dia bertanya: "Sekarang, coba ceritakan, siapa kau dan apa urusanmu?" Dia menjawab: "Saya ini pencuri". "Lalu apa yang kau per-buat dengan buku-buku catatanku itu?", tanya tuan rumah lagi. Si pencuri menjawab: "Aku menghitung zakat yang belum kau keluarkan selama enam tahun. Sekarang aku sudah menghitungnya dan juga sudah aku pisahkan agar kau dapat memberikannya pada orang yang berhak", Hampir saja tuan rumah itu dibuat gila karena terlalu ke-heranan. Lalu dia berkata: "Hai, ada apa denganmu sebe-narnya. Apa kau ini gila?" Mulailah si pencuri itu bercerita dari awal. Dan setelah tuan rumah itu mendengar ceritanya dan mengetahui ketepatan serta kepandaiannya dalam menghitung, juga kejujuran kata-katanya, juga mengetahui manfaat zakat, dia pergi menemui isterinya.
Mereka berdua dikaruniai seorang puteri. Setelah keduanya berbicara, tuan rumah itu kembali menemui si pencuri, kemudian berkata: "Bagaimana sekiranya kalau kau aku nikahkan dengan puteriku. Aku akan angkat engkau menjadi sekre-taris dan juru hitungku. Kau boleh tinggal bersama ibumu di rumah ini. Kau kujadikan mitra bisnisku." Ia menjawab: "Aku setuju." Di pagi hari itu pula sang tuan rumah memanggil para saksi untuk acara akad Nikah Puterinya.
Maka pergilah pemuda tadi menemui ibunya seraya ber-tanya: "Ibu, apakah pekerjaan yang dulu dikerjakan ayahku?" Sambil bergetar ibunya menjawab: "Ayahmu sudah meninggal. Apa urusanmu dengan pekerjaan ayah-mu?" Si pemuda ini terus memaksa agar diberitahu, tetapi si ibu selalu mengelak. Namun akhirnya si ibu terpaksa angkat bicara juga, dengan nada jengkel dia berkata: "Ayahmu itu dulu seorang pencuri?"!
Pemuda itu berkata: "Guruku memerintahkan kami -murid-muridnya- untuk bekerja seperti pekerjaan ayahnya dan dengan ketakwaan kepada Allah dalam menjalankan pekerjaan tersebut."
Ibunya menyela: "Hai, apakah dalam pekerjaan mencuri itu ada ketakwaan?" Kemudian anaknya yang begitu polos menjawab: "Ya, begitu kata guruku." Lalu dia pergi bertanya kepada orang-orang dan belajar bagaimana para pencuri itu melakukan aksinya. Sekarang dia mengetahui teknik mencuri. Inilah saatnya beraksi. Dia menyiapkan alat-alat mencuri, kemudian shalat Isya' dan menunggu sampai semua orang tidur. Sekarang dia keluar rumah untuk menjalankan profesi ayahnya, seperti perintah sang guru (syaikh). Dimulailah dengan rumah tetangganya. Saat hendak masuk ke dalam rumah dia ingat pesan syaikhnya agar selalu bertakwa. Padahal mengganggu tetangga tidaklah termasuk takwa. Akhirnya, rumah tetangga itu ditingalkannya. Ia lalu melewati rumah lain, dia berbisik pada dirinya: "Ini rumah anak yatim, dan Allah memperi-ngatkan agar kita tidak memakan harta anak yatim". Dia terus berjalan dan akhirnya tiba di rumah seorang pedagang kaya yang tidak ada penjaganya.
Orang-orang sudah tahu bahwa pedagang ini memiliki harta yang melebihi kebutuhannya. "Ha, di sini", gumamnya. Pemuda tadi memulai aksinya. Dia berusaha membuka pintu dengan kunci-kunci yang disiapkannya. Setelah berhasil masuk, rumah itu ternyata besar dan banyak kamarnya. Dia berke-liling di dalam rumah, sampai menemukan tempat penyim-panan harta. Dia membuka sebuah kotak, didapatinya emas, perak dan uang tunai dalam jumlah yang banyak. Dia tergoda untuk mengambilnya. Lalu dia berkata: "Eh, jangan, syaikhku berpesan agar aku selalu bertakwa. Barangkali pedagang ini belum mengeluarkan zakat hartanya. Kalau begitu, sebaiknya aku keluarkan zakatnya terlebih dahulu."
Dia mengambil buku-buku catatan di situ dan menghidupkan lentera kecil yang dibawanya. Sambil membuka lembaran buku-buku itu dia menghitung. Dia memang pandai berhitung dan berpengalaman dalam pembukuan. Dia hitung semua harta yang ada dan memperkirakan berapa zakatnya. Kemudia dia pisahkan harta yang akan dizakatkan. Dia masih terus menghitung dan menghabis-kan waktu berjam-jam. Saat menoleh, dia lihat fajar telah menyingsing. Dia berbicara sendiri: "Ingat takwa kepada Allah! Kau harus melaksanakan shalat dulu!" Kemudian dia keluar menuju ruang tengah rumah, lalu berwudhu di bak air untuk selanjutnya melakukan shalat sunnah.
Tiba-tiba tuan rumah itu terbangun. Dilihatnya dengan penuh keheranan, ada lentera kecil yang menyala. Dia lihat pula kotak hartanya dalam keadaan terbuka dan ada orang sedang melakukan shalat. Isterinya bertanya: "Apa ini?" Dijawab suaminya: "Demi Allah, aku juga tidak tahu." Lalu dia menghampiri pencuri itu: "Kurang ajar, siapa kau dan ada apa ini?" Si pencuri berkata: "Shalat dulu, baru bicara. Ayo pergilah berwudhu' lalu shalat bersama. Tuan rumah-lah yang berhak jadi imam".
Karena khawatir pencuri itu membawa senjata si tuan rumah menuruti kehendaknya. Tetapi -wallahu a'lam- bagaimana dia bisa shalat. Selesai shalat dia bertanya: "Sekarang, coba ceritakan, siapa kau dan apa urusanmu?" Dia menjawab: "Saya ini pencuri". "Lalu apa yang kau per-buat dengan buku-buku catatanku itu?", tanya tuan rumah lagi. Si pencuri menjawab: "Aku menghitung zakat yang belum kau keluarkan selama enam tahun. Sekarang aku sudah menghitungnya dan juga sudah aku pisahkan agar kau dapat memberikannya pada orang yang berhak", Hampir saja tuan rumah itu dibuat gila karena terlalu ke-heranan. Lalu dia berkata: "Hai, ada apa denganmu sebe-narnya. Apa kau ini gila?" Mulailah si pencuri itu bercerita dari awal. Dan setelah tuan rumah itu mendengar ceritanya dan mengetahui ketepatan serta kepandaiannya dalam menghitung, juga kejujuran kata-katanya, juga mengetahui manfaat zakat, dia pergi menemui isterinya.
Mereka berdua dikaruniai seorang puteri. Setelah keduanya berbicara, tuan rumah itu kembali menemui si pencuri, kemudian berkata: "Bagaimana sekiranya kalau kau aku nikahkan dengan puteriku. Aku akan angkat engkau menjadi sekre-taris dan juru hitungku. Kau boleh tinggal bersama ibumu di rumah ini. Kau kujadikan mitra bisnisku." Ia menjawab: "Aku setuju." Di pagi hari itu pula sang tuan rumah memanggil para saksi untuk acara akad Nikah Puterinya.
Belajar Dari Wajah
Menarik sekali jika kita terus menerus belajar tentang fenomena apa pun yang terjadi dalam hiruk-pikuk kehidupan ini. Tidak ada salahnya kalau kita buat semacam target. Misalnya, hari ini kita belajar tentang WAJAH.
Wajah? Ya, wajah. Karena masalah wajah bukan hanya masalah bentuknya, tapi yang utama adalah PANCARAN yang tersemburat dari si pemilik wajah tersebut.
Ketika pagi menyingsing, misalnya, tekadkan dalam diri:
"Saya ingin tahu wajah yang paling menenteramkan hati itu seperti apa?“
“Wajah yang paling menggelisahkan itu seperti bagaimana?"
Karena pastilah hari ini kita akan banyak bertemu dengan wajah orang per orang.
Ya, karena setiap orang pastilah punya wajah. Wajah istri, suami, anak, tetangga, teman sekantor, orang di perjalanan, dan sebagainya. Nah, ketika kita berjumpa dengan siapa pun hari ini, marilah kita BELAJAR ilmu tentang WAJAH.
Subhanallah, pastilah kita akan bertemu dengan beraneka macam bentuk wajah.
Tiap wajah ternyata dampaknya berbeda-beda kepada kita.
Ada yang menenteramkan, ada yang menyejukkan, ada yang menggelikan, ada yang menggelisahkan, dan ada pula yang menakutkan.
Lho, kok menakutkan? Kenapa? Apa yang menakutkan karena bentuk hidungnya?
Tentu saja tidak! Sebab ada yang hidungnya mungil tapi menenteramkan.
Ada yang sorot matanya tajam menghujam, tapi menyejukkan.
Ada yang kulitnya hitam, tapi penuh wibawa.
Ada pula seorang ULAMA yang tubuhnya MUNGIL, dan diberi karunia KELUMPUHAN sejak kecil. Namanya Syekh Ahmad Yassin, pemimpin spiritual gerakan Intifadah, Palestina. Ia tidak punya daya, duduknya saja di atas kursi roda. Hanya kepalanya saja yang bergerak. Tapi, saat menatap wajahnya, terpancar KESEJUKAN yang luar biasa. Padahal, beliau jauh dari ketampanan wajah sebagaimana yang dianggap rupawan dalam versi manusia. Tapi, ternyata dibalik kelumpuhannya itu beliau memendam KETENTRAMAN BATIN yang begitu dahsyat, tergambar saat kita memandang sejuknya pancaran rona wajahnya.
Nah, saudaraku, kalau hari ini kita berhasil menemukan struktur wajah seseorang yang MENENTRAMKAN, maka cari tahulah kenapa dia sampai memiliki wajah yang menenteramkan seperti itu. Tentulah, benar-benar kita akan menaruh hormat. Betapa SENYUMANnya yang TULUS; PANCARAN WAJAHNYA, nampak ingin sekali ia MEMBAHAGIAKAN siapa pun yang menatapnya.
Dan sebaliknya, bagaimana kalau kita menatap wajah lain dengan sifat yang berlawanan; (maaf, bukan bermaksud meremehkan) ada pula yang WAJAHNYA BENGIS , struktur KATANYA KETUS, sorot MATANYA KEJAM, SENYUMANnya SINIS, dan SIKAPnya pun TIDAK RAMAH.
Begitulah, wajah-wajah dari saudara-saudara kita yang lain, yang belum mendapat ilmu, bengis dan ketus. Dan ini pun perlu kita pelajari.
AMBILLAH kelebihan dari wajah yang menenteramkan, yang menyejukkan tadi menjadi bagian dari wajah kita.
BUANG jauh-jauh raut wajah yang tidak ramah, tidak menenteramkan, dan yang tidak menyejukkan.
Tidak ada salahnya jika kita EVALUASI DIRI di depan CERMIN. Tanyalah, raut seperti apakah yang ada di wajah kita ini? Memang ada diantara hamba-hamba Allah yang bibirnya di desain agak berat ke bawah. Kadang-kadang menyangkanya dia kurang senyum, sinis, atau kurang ramah. Subhanallah, bentuk seperti ini pun karunia Allah yang patut disyukuri dan bisa jadi ladang amal bagi siapa pun yang memilikinya untuk BERUSAHA senyum ramah lebih maksimal lagi.
Sedangkan bagi wajah yang untuk seulas senyum itu sudah ada, maka tinggal MENINGKATKAN lagi kualitas senyum tersebut, yaitu untuk lebih ikhlas lagi.
Karena senyum di wajah, bukan hanya persoalan menyangkut ujung bibir saja, tapi yang utama adalah, ingin tidak kita MEMBAHAGIAKAN orang lain?
Ingin tidak kita membuat di sekitar kita TERCAHAYAI?
Nabi Muhammad saw memberikan perhatian yang luar biasa kepada setiap orang yang bertemu dengan beliau sehingga orang itu merasa PUAS. Kenapa puas? Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw bila ada orang yang menyapanya, menganggap orang tersebut adalah orang yang PALING UTAMA di hadapan beliau. Sesuai kadar kemampuannya.
Walhasil, ketika Nabi saw berbincang dengan siapa pun, maka orang yang diajak berbincang ini senantiasa menjadi curahan perhatian. Tak heran bila cara memandang, cara bersikap, ternyata menjadi atribut kemuliaan yang beliau contohkan. Dan itu ternyata berpengaruh besar terhadap SIKAP dan PERASAAN orang yang diajak bicara.
Ada pun KEMURAMDURJAAN, KETIDAKENAKAN, KEGELISAHAN itu muncul karena kita BELUM menganggap orang yang ada dihadapan kita orang yang PALING UTAMA. Makanya, terkadang kita melihat seseorang itu hanya SEPARUH MATA, berbicara hanya SEPARUH PERHATIAN.
Misalnya, ketika ada seseorang yang datang menghampiri, kita sapa orang itu sambil baca koran. Padahal, kalau kita sudah TIDAK MENGUTAMAKAN ORANG LAIN, maka curahan KATA-KATA, cara MEMANDANG, cara BERSIKAP, itu tidak akan punya DAYA SENTUH. Tidak punya DAYA PANCAR yang kuat.
Orang karena itu, marilah kita berlatih diri MENELITI WAJAH, tentu saja bukan maksud untuk meremehkan. Tapi, MENGAMBIL TAULADAN wajah yang baik, MENGHINDARI yang tidak baiknya, dan cari KUNCInya kenapa sampai seperti itu? Lalu PRAKTEKKAN dalam perilaku kita sehari-hari. Selain itu BELAJARLAH untuk MENGUTAMAKAN orang lain!
Mudah-mudahan kita dapat mengutamakan orang lain di hadapan kita, walaupun hanya beberapa menit, walaupun hanya beberapa detik.
Wajah? Ya, wajah. Karena masalah wajah bukan hanya masalah bentuknya, tapi yang utama adalah PANCARAN yang tersemburat dari si pemilik wajah tersebut.
Ketika pagi menyingsing, misalnya, tekadkan dalam diri:
"Saya ingin tahu wajah yang paling menenteramkan hati itu seperti apa?“
“Wajah yang paling menggelisahkan itu seperti bagaimana?"
Karena pastilah hari ini kita akan banyak bertemu dengan wajah orang per orang.
Ya, karena setiap orang pastilah punya wajah. Wajah istri, suami, anak, tetangga, teman sekantor, orang di perjalanan, dan sebagainya. Nah, ketika kita berjumpa dengan siapa pun hari ini, marilah kita BELAJAR ilmu tentang WAJAH.
Subhanallah, pastilah kita akan bertemu dengan beraneka macam bentuk wajah.
Tiap wajah ternyata dampaknya berbeda-beda kepada kita.
Ada yang menenteramkan, ada yang menyejukkan, ada yang menggelikan, ada yang menggelisahkan, dan ada pula yang menakutkan.
Lho, kok menakutkan? Kenapa? Apa yang menakutkan karena bentuk hidungnya?
Tentu saja tidak! Sebab ada yang hidungnya mungil tapi menenteramkan.
Ada yang sorot matanya tajam menghujam, tapi menyejukkan.
Ada yang kulitnya hitam, tapi penuh wibawa.
Ada pula seorang ULAMA yang tubuhnya MUNGIL, dan diberi karunia KELUMPUHAN sejak kecil. Namanya Syekh Ahmad Yassin, pemimpin spiritual gerakan Intifadah, Palestina. Ia tidak punya daya, duduknya saja di atas kursi roda. Hanya kepalanya saja yang bergerak. Tapi, saat menatap wajahnya, terpancar KESEJUKAN yang luar biasa. Padahal, beliau jauh dari ketampanan wajah sebagaimana yang dianggap rupawan dalam versi manusia. Tapi, ternyata dibalik kelumpuhannya itu beliau memendam KETENTRAMAN BATIN yang begitu dahsyat, tergambar saat kita memandang sejuknya pancaran rona wajahnya.
Nah, saudaraku, kalau hari ini kita berhasil menemukan struktur wajah seseorang yang MENENTRAMKAN, maka cari tahulah kenapa dia sampai memiliki wajah yang menenteramkan seperti itu. Tentulah, benar-benar kita akan menaruh hormat. Betapa SENYUMANnya yang TULUS; PANCARAN WAJAHNYA, nampak ingin sekali ia MEMBAHAGIAKAN siapa pun yang menatapnya.
Dan sebaliknya, bagaimana kalau kita menatap wajah lain dengan sifat yang berlawanan; (maaf, bukan bermaksud meremehkan) ada pula yang WAJAHNYA BENGIS , struktur KATANYA KETUS, sorot MATANYA KEJAM, SENYUMANnya SINIS, dan SIKAPnya pun TIDAK RAMAH.
Begitulah, wajah-wajah dari saudara-saudara kita yang lain, yang belum mendapat ilmu, bengis dan ketus. Dan ini pun perlu kita pelajari.
AMBILLAH kelebihan dari wajah yang menenteramkan, yang menyejukkan tadi menjadi bagian dari wajah kita.
BUANG jauh-jauh raut wajah yang tidak ramah, tidak menenteramkan, dan yang tidak menyejukkan.
Tidak ada salahnya jika kita EVALUASI DIRI di depan CERMIN. Tanyalah, raut seperti apakah yang ada di wajah kita ini? Memang ada diantara hamba-hamba Allah yang bibirnya di desain agak berat ke bawah. Kadang-kadang menyangkanya dia kurang senyum, sinis, atau kurang ramah. Subhanallah, bentuk seperti ini pun karunia Allah yang patut disyukuri dan bisa jadi ladang amal bagi siapa pun yang memilikinya untuk BERUSAHA senyum ramah lebih maksimal lagi.
Sedangkan bagi wajah yang untuk seulas senyum itu sudah ada, maka tinggal MENINGKATKAN lagi kualitas senyum tersebut, yaitu untuk lebih ikhlas lagi.
Karena senyum di wajah, bukan hanya persoalan menyangkut ujung bibir saja, tapi yang utama adalah, ingin tidak kita MEMBAHAGIAKAN orang lain?
Ingin tidak kita membuat di sekitar kita TERCAHAYAI?
Nabi Muhammad saw memberikan perhatian yang luar biasa kepada setiap orang yang bertemu dengan beliau sehingga orang itu merasa PUAS. Kenapa puas? Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw bila ada orang yang menyapanya, menganggap orang tersebut adalah orang yang PALING UTAMA di hadapan beliau. Sesuai kadar kemampuannya.
Walhasil, ketika Nabi saw berbincang dengan siapa pun, maka orang yang diajak berbincang ini senantiasa menjadi curahan perhatian. Tak heran bila cara memandang, cara bersikap, ternyata menjadi atribut kemuliaan yang beliau contohkan. Dan itu ternyata berpengaruh besar terhadap SIKAP dan PERASAAN orang yang diajak bicara.
Ada pun KEMURAMDURJAAN, KETIDAKENAKAN, KEGELISAHAN itu muncul karena kita BELUM menganggap orang yang ada dihadapan kita orang yang PALING UTAMA. Makanya, terkadang kita melihat seseorang itu hanya SEPARUH MATA, berbicara hanya SEPARUH PERHATIAN.
Misalnya, ketika ada seseorang yang datang menghampiri, kita sapa orang itu sambil baca koran. Padahal, kalau kita sudah TIDAK MENGUTAMAKAN ORANG LAIN, maka curahan KATA-KATA, cara MEMANDANG, cara BERSIKAP, itu tidak akan punya DAYA SENTUH. Tidak punya DAYA PANCAR yang kuat.
Orang karena itu, marilah kita berlatih diri MENELITI WAJAH, tentu saja bukan maksud untuk meremehkan. Tapi, MENGAMBIL TAULADAN wajah yang baik, MENGHINDARI yang tidak baiknya, dan cari KUNCInya kenapa sampai seperti itu? Lalu PRAKTEKKAN dalam perilaku kita sehari-hari. Selain itu BELAJARLAH untuk MENGUTAMAKAN orang lain!
Mudah-mudahan kita dapat mengutamakan orang lain di hadapan kita, walaupun hanya beberapa menit, walaupun hanya beberapa detik.
Motivasi Hidup Sejati
Semakin Anda memahami lebih banyak tentang dunia di sekitar Anda, semakin bergairah dan penasaran terhadap kenyataan hidup dalam hidup Anda.
Gairah adalah salah satu elemen pokok yang meringankan upaya dan mengubah kegiatan-kegiatan yang biasa-biasa saja menjadi suatu pekerjaan yang dapat dinikmati.
Semakin besar “Mengapa” Anda akan semakin besar energi yang mendorong Anda untuk meraih sukses.
Mimpi tidak hanya membantu Anda berhadapan dengan kegagalan, tetapi mereka juga memotivasi Anda secara konstan.
Mimpi masa kini adalah kenyataan hari esok.
Anda bisa, jika Anda berpikir bisa, selama akal mengatakan bisa. Batasan apakah sesuatu masuk akal atau tidak, kita lihat saja orang lain, jika orang lain telah melakukannya atau telah mencapai impiannya, maka impian tersebut adalah masuk akal.
Menuliskan tujuan akan sangat membantu dalam menjaga alasan melakukan sesuatu.
Apakah kita bisa untuk mengemban misi kita? Insya Allah kita bisa, karena Allah Mahatahu, Allah tahu sampai dimana potensi dan kemampuan kita. Jika kita tidak merasa mampu berarti kita belum benar-benar mengoptimalkan potensi kita.
Jika target obsesi itu baik, maka memiliki obsesi bukan hanya baik, tetapi harus. Karena motivasi dari sebuah obsesi sangat kuat.
Untuk menjadi sukses, Anda harus memutuskan dengan tepat apa yang Anda inginkan, tuliskan dan kemudian buatlah sebuah rencana untuk mencapainya.
Bisakah kita meraih sukses yang lebih besar lagi?
Merumuskan Visi dan Misi adalah salah satu bentuk dalam mengambil keputusan, bahkan pengambilan keputusan yang cukup fundamental. Visi dan Misi Anda akan menjiwai segala
gerak dan tindakan di masa datang.
Jangan takut dengan gagalnya meraih visi, kegagalan meraih visi sebenarnya bukan suatu kegagalan, tetapi merupakan keberhasilan yang Anda tempuh meski tidak sepenuhnya.
Visi itulah yang akan menuntun perjalanan hidup Anda.
Menciptakan kebiasaan baru adalah salah satu dari kunci sukses. Jika anda ingin sukses Anda harus mulai menciptakan kebiasaan-kebiasaan yang akan membawa Anda kepada kesuksesan.
Jika Anda ingin menang— dalam bisnis, karir, pendidikan, olah raga, dsb— maka Anda harus memiliki kebiasaan-kebiasaan seorang pemenang pula.
Jika Anda ingin suatu kehidupan yang berbeda, buatlah keputusan yang berbeda juga.
Tengoklah kembali perjalanan Anda saat ini, akan menuju kemana? Apakah ke arah yang lebih baik, atau ke arah yang lebih buruk, atau tetap saja seperti saat ini? Tetapkanlah sebuah putusan dan jalanilah menuju konsekuensinya.
Potensial pilihan Anda begitu melimpah, keputusan Anda dapat saja merubah hidup Anda secara dramatis dalam waktu singkat.
Hanya satu motivasi yang ada, yaitu Allah. Adapun motivasi lainnya harus dalam rangka “karena dan/atau untuk” Allah.
Gairah adalah salah satu elemen pokok yang meringankan upaya dan mengubah kegiatan-kegiatan yang biasa-biasa saja menjadi suatu pekerjaan yang dapat dinikmati.
Semakin besar “Mengapa” Anda akan semakin besar energi yang mendorong Anda untuk meraih sukses.
Mimpi tidak hanya membantu Anda berhadapan dengan kegagalan, tetapi mereka juga memotivasi Anda secara konstan.
Mimpi masa kini adalah kenyataan hari esok.
Anda bisa, jika Anda berpikir bisa, selama akal mengatakan bisa. Batasan apakah sesuatu masuk akal atau tidak, kita lihat saja orang lain, jika orang lain telah melakukannya atau telah mencapai impiannya, maka impian tersebut adalah masuk akal.
Menuliskan tujuan akan sangat membantu dalam menjaga alasan melakukan sesuatu.
Apakah kita bisa untuk mengemban misi kita? Insya Allah kita bisa, karena Allah Mahatahu, Allah tahu sampai dimana potensi dan kemampuan kita. Jika kita tidak merasa mampu berarti kita belum benar-benar mengoptimalkan potensi kita.
Jika target obsesi itu baik, maka memiliki obsesi bukan hanya baik, tetapi harus. Karena motivasi dari sebuah obsesi sangat kuat.
Untuk menjadi sukses, Anda harus memutuskan dengan tepat apa yang Anda inginkan, tuliskan dan kemudian buatlah sebuah rencana untuk mencapainya.
Bisakah kita meraih sukses yang lebih besar lagi?
Merumuskan Visi dan Misi adalah salah satu bentuk dalam mengambil keputusan, bahkan pengambilan keputusan yang cukup fundamental. Visi dan Misi Anda akan menjiwai segala
gerak dan tindakan di masa datang.
Jangan takut dengan gagalnya meraih visi, kegagalan meraih visi sebenarnya bukan suatu kegagalan, tetapi merupakan keberhasilan yang Anda tempuh meski tidak sepenuhnya.
Visi itulah yang akan menuntun perjalanan hidup Anda.
Menciptakan kebiasaan baru adalah salah satu dari kunci sukses. Jika anda ingin sukses Anda harus mulai menciptakan kebiasaan-kebiasaan yang akan membawa Anda kepada kesuksesan.
Jika Anda ingin menang— dalam bisnis, karir, pendidikan, olah raga, dsb— maka Anda harus memiliki kebiasaan-kebiasaan seorang pemenang pula.
Jika Anda ingin suatu kehidupan yang berbeda, buatlah keputusan yang berbeda juga.
Tengoklah kembali perjalanan Anda saat ini, akan menuju kemana? Apakah ke arah yang lebih baik, atau ke arah yang lebih buruk, atau tetap saja seperti saat ini? Tetapkanlah sebuah putusan dan jalanilah menuju konsekuensinya.
Potensial pilihan Anda begitu melimpah, keputusan Anda dapat saja merubah hidup Anda secara dramatis dalam waktu singkat.
Hanya satu motivasi yang ada, yaitu Allah. Adapun motivasi lainnya harus dalam rangka “karena dan/atau untuk” Allah.
Cara Sehat dan Sukses Yang Mudah Saja
Pernah dengar nama Dr. Masuro Emoto? Pernah tahu hasil kerja kerasnya?
Mungkin nama Dr. Masuro Emoto masih asing di telinga kita tetapi penemuannya tentang air sangat brillian. Masuro menuangkan hasil kerja dan penelitiannya kedalam buku berjudul “Hidden Message in The Water”. Intinya adalah air bisa dipengaruhi oleh gelombang baik itu gelombang pemancar, gelombang suara dan gelombang pikiran yang dipancarkan dari dalam tubuh kita masing-masing.
Bila kita menaruh air dalam gelas dan kita memancarkan gelombang kemarahan atau kita mengeluarkan suara keras dan caci-maki dekat dengan air tersebut lalu bekukan air itu dalam kulkas. Setelah beku air tersebut dikeluarkan kemudian taruh di bawah mikroskop dan akan terlihat molekul air tersebut terpecah dan hancur tidak beraturan. Di kasus lainnya, air yang sama di berikan gelombang yang menenangkan, kata-kata pujian, nyanyian yang indah lalu air itu dibekukan di kulkas. Setelah beku air tersebut ditaruh dibawah mikroskop dan terlihat molekul air tersebut membentuk butiran-butiran kristal yang sangat indah.
Karena tubuh kita 80% terdiri dari cairan maka sangat dimungkinkan bahwa gelombang negatif, kata-kata negatif akan berpengaruh dalam kehidupan kita sehari-hari demikian juga sebaliknya gelombang positif, kata-kata positif pemberi semangat, membangun dan memotivasi akan mempengaruhi hidup kita dan membuat kita lebih positif.
Bila seseorang selalu mengeluh dan mengeluarkan kata-kata negatif, ketidak pastian, ketakutan, kemarahan dan juga memancarkan aura negatif dari dalam tubuhnya secara tidak langsung akan mempengaruhi 80% cairan dalam tubuhnya secara negatif dengan demikian akan mempengaruhi kesehatan dan kehidupan orang tersebut dengan cara yang negatif pula.
Sebaliknya bila seseorang membiasakan dirinya untuk mengeluarkan kata-kata positif, membangaun, memotivasi, penuh kedamaian dan kebijakan maka ia juga dengan sendirinya memancarkan aura positif dari dalam dirinya yang juga akan mempengaruhi 80% cairan dalam tubuhnya secara positif. Dengan demikian akan mempengaruhi kesehatan bahkan segala aspek dalam hidupnya baik finansial dan spiritual secara positif.
Ingatlah selalu bahwa kita adalah mahluk yang diberi kemampuan intelejensia dan kemampuan berpikir, gunakanlah kemampuan tersebut untuk menyaring dan memancarkan hanya sesuatu yag bersifat positif karena apa yang kita pancarkan keluar akan kembali kepada kita juga. Bila anda selalu berpikir tentang kemiskinan, ketakutan, kelaparan,penolakan, kebangkrutan, kegagalan dan penyakit maka anda secara tidak langsung telah membangun suatu jembatan mental untuk mencapai semua ketakutan dan gelombang negatif lainya yang anda pancarkan keluar untuk direalisasikan kedalam kehidupan anda saat ini atau nanti.
Anda juga bisa menggunakan pikiran anda untuk memancarkan segala sesuatu yang bersifat positif, berbicara sesuatu yang positif, berpikir sesuatu yang positif, berpikir bahwa hidup anda akan selalu dilimpahi kebaikan, kesuksesan, kemakmuran, peluang untuk sukses, orang-orang bersikap baik dan sayang kepada anda dan segala macam hal-hal positif lainnya maka anda juga telah membangun jembatan mental yang nantinya akan merealisasikan segala macam bentuk pikiran positif yang anda pancarkan tersebut untuk menjadi kenyataan.
Inilah rahasia alam terbesar yang ada sejak permulaan jaman, dengan menyadari hal ini dan mulai menerapkan segala sesuatu yang bersifat positif dalam hidup anda maka anda bisa membuat hidup anda menjadi lebih baik, lebih berharga, lebih bahagia, lebih sukses, lebih sehat.
Mungkin nama Dr. Masuro Emoto masih asing di telinga kita tetapi penemuannya tentang air sangat brillian. Masuro menuangkan hasil kerja dan penelitiannya kedalam buku berjudul “Hidden Message in The Water”. Intinya adalah air bisa dipengaruhi oleh gelombang baik itu gelombang pemancar, gelombang suara dan gelombang pikiran yang dipancarkan dari dalam tubuh kita masing-masing.
Bila kita menaruh air dalam gelas dan kita memancarkan gelombang kemarahan atau kita mengeluarkan suara keras dan caci-maki dekat dengan air tersebut lalu bekukan air itu dalam kulkas. Setelah beku air tersebut dikeluarkan kemudian taruh di bawah mikroskop dan akan terlihat molekul air tersebut terpecah dan hancur tidak beraturan. Di kasus lainnya, air yang sama di berikan gelombang yang menenangkan, kata-kata pujian, nyanyian yang indah lalu air itu dibekukan di kulkas. Setelah beku air tersebut ditaruh dibawah mikroskop dan terlihat molekul air tersebut membentuk butiran-butiran kristal yang sangat indah.
Karena tubuh kita 80% terdiri dari cairan maka sangat dimungkinkan bahwa gelombang negatif, kata-kata negatif akan berpengaruh dalam kehidupan kita sehari-hari demikian juga sebaliknya gelombang positif, kata-kata positif pemberi semangat, membangun dan memotivasi akan mempengaruhi hidup kita dan membuat kita lebih positif.
Bila seseorang selalu mengeluh dan mengeluarkan kata-kata negatif, ketidak pastian, ketakutan, kemarahan dan juga memancarkan aura negatif dari dalam tubuhnya secara tidak langsung akan mempengaruhi 80% cairan dalam tubuhnya secara negatif dengan demikian akan mempengaruhi kesehatan dan kehidupan orang tersebut dengan cara yang negatif pula.
Sebaliknya bila seseorang membiasakan dirinya untuk mengeluarkan kata-kata positif, membangaun, memotivasi, penuh kedamaian dan kebijakan maka ia juga dengan sendirinya memancarkan aura positif dari dalam dirinya yang juga akan mempengaruhi 80% cairan dalam tubuhnya secara positif. Dengan demikian akan mempengaruhi kesehatan bahkan segala aspek dalam hidupnya baik finansial dan spiritual secara positif.
Ingatlah selalu bahwa kita adalah mahluk yang diberi kemampuan intelejensia dan kemampuan berpikir, gunakanlah kemampuan tersebut untuk menyaring dan memancarkan hanya sesuatu yag bersifat positif karena apa yang kita pancarkan keluar akan kembali kepada kita juga. Bila anda selalu berpikir tentang kemiskinan, ketakutan, kelaparan,penolakan, kebangkrutan, kegagalan dan penyakit maka anda secara tidak langsung telah membangun suatu jembatan mental untuk mencapai semua ketakutan dan gelombang negatif lainya yang anda pancarkan keluar untuk direalisasikan kedalam kehidupan anda saat ini atau nanti.
Anda juga bisa menggunakan pikiran anda untuk memancarkan segala sesuatu yang bersifat positif, berbicara sesuatu yang positif, berpikir sesuatu yang positif, berpikir bahwa hidup anda akan selalu dilimpahi kebaikan, kesuksesan, kemakmuran, peluang untuk sukses, orang-orang bersikap baik dan sayang kepada anda dan segala macam hal-hal positif lainnya maka anda juga telah membangun jembatan mental yang nantinya akan merealisasikan segala macam bentuk pikiran positif yang anda pancarkan tersebut untuk menjadi kenyataan.
Inilah rahasia alam terbesar yang ada sejak permulaan jaman, dengan menyadari hal ini dan mulai menerapkan segala sesuatu yang bersifat positif dalam hidup anda maka anda bisa membuat hidup anda menjadi lebih baik, lebih berharga, lebih bahagia, lebih sukses, lebih sehat.
Langganan:
Postingan (Atom)